Keberadaan pengamen jalanan memang masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian orang menganggap bahwa pengamen jalanan itu adalah profesi yang harus dihormati hak-haknya. Itu adalah cara mereka untuk mencari sesuap nasi dengan cara yang halal. Sebagian lagi menganggap bahwa keberadaan pengamen jalanan itu justru meresahkan dan mengganggu ketertiban para pengguna jalan.
Tapi kalau di Kota Bandung, lain lagi ceritanya. Mengamen di jalanan itu bukan sekadar mencari nafkah, tapi juga menjadi ajang adu kreativitas. Makanya jangan heran kalau kamu ke Bandung bakalan banyak menjumpai pertunjukan musik di beberapa perempatan jalan. Mereka (para pengamen jalanan itu) perform layaknya musisi profesional dengan memainkan berbagai alat musik. Dan ini cukup menghibur para pengguna jalan, khususnya bagi pengendara yang sedang menunggu lampu hijau di perempatan jalan.
Saya mencatat ada lima lokasi di jalanan Kota Bandung yang dijadikan tempat pertunjukan musik para pengamen jalanan ini. Sebetulnya ada banyak sih, cuma ya karena lokasi-lokasi inilah yang sering saya lalui sehari-hari. Makanya saya sedikit hafal kreativitas para pengamennya ketika menghibur pengendara di jalan raya.
#1 Jl. P.H.H. Mustafa – Jl. Pahlawan
Durasi APILL di persimpangan kedua jalan ini lumayan lama. Namun, saya yakin pengendara (yang nggak buru-buru) nggak akan merasa bosan menunggu. Pasalnya, ada pengamen jalanan yang siap menghibur mereka. Pengamen ini menggunakan biola sebagai alat musiknya. Meski penampilannya sederhana, tapi permainan biolanya mantap, kok. Saya pernah mendengar lagu “Love of My Life”-nya Queen dari gesekan biola pengamen itu. Bikin adem di tengah-tengah kepulan asap knalpot kendaraan.
#2 Jl. Supratman – Jl. Brigjen. Katamso
Kalau pengamen di lokasi ini, sepertinya benar-benar bikin pertunjukan musik. Dengan trotoar yang lumayan luas dan dinaungi pepohonan yang rimbun, para pengamen menggunakan dengan alat musik yang lengkap. Mulai dari gitar akustik, gitar listrik, drum, tamborin, dan nggak lupa mic dan pengeras suara. Para pengamen yang didominasi anak-anak muda berpenampilan rapi ini membawakan lagu-lagu yang kekinian. Bikin betah pengendara ketika menunggu lampu hijau di perempatan jalan.
#3 Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. P.H.H. Mustafa
Lokasi ini berdekatan dengan Terminal Cicaheum. Meski trotoar di bawah APILL ini tergolong sempit, tapi para pengamen di sini totalitas dalam menghibur para pengendara yang sedang menunggu lampu hijau. Alat musik yang dimainkan ada dua, yaitu gitar dan satu set drum mini. Lagu-lagu yang dibawakan pun bervariasi. Ini lumayan untuk didengarkan oleh pengendara di jalan raya ketimbang bengong-bengong nggak jelas di perempatan jalan.
#4 Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. L.L.R.E. Martadinata
Kalau yang ini, lokasinya berada tepat di perempatan jalan samping Stadion Persib. Beda halnya dengan yang lain, pengamen jalanan di lokasi ini dilengkapi oleh alat musik gitar dan simbal. Meski sederhana, tapi lumayan bisa menghibur para pengendara di perempatan jalan yang durasi APILL-nya cukup lama.
#5 Jl. P.H.H. Mustafa – Jl. Ir. Juanda
Lokasi pengamen ini tepat berada di bawah jembatan layang Pasupati, tepatnya di wilayah Dago. Perform pengamen di sini mirip dengan pengamen di perempatan Jl. Supratman – Jl. Brigjen. Katamso. Alat musiknya lumayan lengkap dan pengamennya terdiri dari anak-anak muda. Pastinya, sayang untuk dilewatkan sajian musik dari mereka.
Itulah lokasi-lokasi para pengamen jalanan yang cukup menghibur pengguna jalan di Bandung. Kalau kamu kebetulan lagi di Kota Bandung dan kebetulan pengamennya lagi perform di perempatan jalan tadi, luangkan waktu sejenak untuk menikmati pertunjukan mereka, ya. Ada sensasi tersendiri ketika menikmati pertunjukan musik di jalan raya. Dijamin nggak akan menyesal, deh.
Melihat bakat dan kreativitas para pengamen jalanan yang begitu tinggi, sebaiknya Pemerintah Kota Bandung memfasilitasi sekaligus mengarahkan mereka supaya bisa berkembang dalam industri musik kreatif. Tapi kalau bisa bentuknya pembinaan, bukan malah menyediakan stage di perempatan jalan atau malah memperlama durasi APILL. Kalau begitu caranya sih, malah bikin jalanan Kota Bandung jadi tambah macet cet cet.
Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili