5 Hal yang Wajib Dilakukan Sebelum Beli Skincare Baru

skincare untuk cowok skincare lokal skincare routine mojok

skincare routine mojok

Hayo ngaku, siapa di antara kalian yang suka banget nyobain skincare baru? Tiap satu botol produk habis, langsung capcus beli produk lain yang lagi ngetrend. Kalau ada yang suka begitu, hayuk baca artikel ini baik-baik.

Mencoba skincare baru memang hal yang sangat menyenangkan. Saya pun sering termakan euforianya. Rasanya kayak memulai hidup baru bersama seseorang. Excited, penasaran apa yang akan terjadi dan lain sebagainya berkumpul jadi satu.

Tapi terkadang mencoba skincare baru malah mendatangkan malapetaka, seperti menimbulkan jerawat atau beruntusan. Oleh karena itu saya mau membagi tips yang perlu kalian lakukan sebelum mencoba skincare baru.

Jangan termakan viral

Produk yang sedang ngetren memang selalu mendatangkan rasa penasaran, tapi kalau bisa, kita harus selalu menjaga pikiran kita tetap lurus, supaya nggak cepat-cepat ikutan beli.

Ingat, yang viral belum tentu bagus. Saya ambil contoh, pernah ada produk toner berbahan dasar witch hazel. Produk ini viral bukan main, tapi sebenarnya witch hazel itu bukan produk yang cukup bagus. Witch hazel punya potensi untuk mengiritasi kulit yang sensitif.

Selain witch hazel banyak loh produk yang juga viral tapi nggak cucok, seperti toner cuka apel, masker DIY dari lemon dan sebagainya. Pokoknya nggak banget deh.

Dengarkan review

Nah, kalau memang ada produk yang mau kamu beli, menurut saya membaca review itu penting sekali loh sebelum kamu memutuskan membeli produk apapun itu. Biar apa ya kira-kira? Tentu saja untuk menambah wawasan kamu terhadap produk tersebut. Tapi perlu diingat juga, ketika ada yang bilang sebuah produk cocok untuk dia, belum tentu cocok seratus persen untuk kamu.

Ada beberapa pengetahuan baru yang bisa kamu dapatkan setelah membaca atau menonton review, seperti mengetahui tekstur produk. Tekstur produk perlu diketahui supaya kamu tahu apakah ini jenis tekstur yang kamu suka. Kalau kamu sukanya produk berbentuk gel, kamu jadi bisa menjauhi produk-produk yang bentuknya krim deh.

Selain itu, kamu juga perlu tahu apa efek yang diberikan produk dalam waktu singkat, apakah dia cepat menyerap, sulit dibaurkan, memberikan efek dingin, dan sebagainya. Ini penting supaya kamu bisa segera mengakalinya. Misal, krim yang sulit menyerap sulit dipakai di siang hari kan?

Selain itu kamu juga perlu mengetahui efek yang diberikan produk dalam jangka panjang, seperti berapa lamakah efek mencerah yang ditawarkan produk dapat tercapai? Jadi kamu punya gambaran dan nggak gampang kecewa nantinya.

Berapa banyak review yang perlu kamu baca atau tonton? Sebanyak-banyaknya. Semakin banyak maka kamu semakin mendapatkan gambaran dari mayoritas orang yang sudah mencoba produk tersebut.

Mengecek daftar bahan dasar

Setelah mendapat gambaran besar tentang produk itu, waktunya kamu mencari detil-detil yang hilang. Produk yang cocok untuk mayoritas orang mungkin bisa tiba-tiba nggak cocok untuk kamu karena satu masalah, yaitu bahan dasar (ingredient) yang nggak cocok.

Saya ambil contoh, kulit saya memiliki alergi terhadap produk yang mengandung aloe vera, jadi setiap produk yang mengandung aloe vera pasti membuat saya beruntusan. Karena itu, sebelum membeli produk baru, saya selalu mengecek bahan dasarnya dan mencari apakah produk tersebut memiliki kandungan aloe vera.

Tapi kalau belum pegang produknya, di mana kita bisa dapat daftar bahan dasar? Eits, tenang saja, sebab ada situs bernama SkinCarisma yang bisa membantu kamu mencari tahu kandungan dari sebuah produk. Tidak hanya itu, SkinCarisma juga akan menganalisis kandungan dalam produk dan mencocokannya dengan jenis kulit sampai risiko iritasi yang ditimbulkan.

Kamu tinggal menulis nama produknya saja di kolom pencarian lalu hasilnya akan segera muncul dalam sekejap.

Jangan termakan label

Tips yang ini sebenarnya tidak jauh beda dengan tips nomor tiga. Kamu bisa menemukan berbagai kosmetik atau skincare berlabel khusus seperti, paraben-free, natural, organik dan sebagainya. Tapi sekali lagi, kamu harus menentukan membeli skincare berdasarkan ingredientnya.

Jangan mencoba dua produk sekaligus

Mungkin kita sering mendapat promo beli dua lebih murah, atau kita berpikir, sekalian beli dua deh biar ongkir gratis. Boleh saja, tapi jangan coba keduanya sekaligus ya. Soalnya, apabila kamu mengalami iritasi, jerawat, maupun beruntusan, kamu jadi nggak tahu produk mana yang menyebabkan hal tersebut.

Beri jarak paling tidak dua minggu untuk satu produk beradaptasi baru gunakan produk yang lain. Kalau ada tiga produk yang mau kamu coba, beri jarak lagi minimal dua minggu dari produk kedua.

Sering kali, promo-promo sampai kemampuan media sosial dalam mem-viral-kan sesuatu membuat kita terhipnotis untuk mencoba produk skincare baru, tapi kita harus bisa menahan diri supaya tetap mindful dalam menggunakannya. Kelima tips tadi adalah hal paling dasar yang perlu teman-teman ketahui sebelum membeli dan mencoba skincare baru supaya tidak terjerumus ke jurang iritasi dan membuang-buang uang. Selamat mencoba!

BACA JUGA Tasya Farasya dan Skincare Termahal yang Bikin Pori-Pori Kemiskinan Meronta dan tulisan Devia Anggraini lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version