Bagi saya, Trenggalek adalah kabupaten mungil yang layak untuk ditinggali. Kenapa mungil? Karena Trenggalek menjadi salah satu kabupaten terkecil di Jawa Timur. Itu pun dari luas Kabupaten Trenggalek secara keseluruhan, 2/3 bagiannya adalah pegunungan.
Selain pegunungan, Kabupaten Trenggalek juga dikenal dengan pantainya. Dari sekian banyak pantai di sana, pasti ada yang pernah nongol di fyp TikTok kalian, misalnya saja Pantai Kuyon dan Lembah Watu Pawon yang merupakan hidden gems di Trenggalek. Bayangkan, betapa indah dan asrinya Kabupaten Trenggalek.
Namun sayangnya, masih banyak orang yang salah paham tentang Trenggalek. Saya memang bukan orang Trenggalek, tapi saya pernah tinggal di sana untuk beberapa waktu. Makanya kali ini saya ingin sedikit meluruskan anggapan-anggapan yang sering disalahpahami orang tentang Trenggalek.
Daftar Isi
#1 Dikira masuk wilayah Tulungagung
Pertanyaan aneh yang sering didengar oleh warga Trenggalek yang merantau di kota-kota besar adalah, “Trenggalek itu di mana?”
Warga Trenggalek mungkin bakal kebingungan menjawab pertanyaan itu. Wong Trenggalek ya di Trenggalek!
Ada juga yang lebih parah ketika orang awam mendengar daerah Trenggalek. Orang itu akan mengangguk-angguk sambil bilang, “Oh, Tulungagung.” Nah, kalau wong Nggalek mendengarnya, mungkin hanya bisa mengerutkan dahi sambil bilang, “Hah?”
Sekali lagi, Trenggalek itu ya di Trenggalek! Memang dulu sempat terjadi perpecahan wilayah. Sebagian daerah Trenggalek ikut Pacitan, Ponorogo, dan Tulungagung. Trenggalek bagian timur, tengah, dan utara dulu masuk wilayah administratif Tulungagung.
Namun pada tahun 1950, daerah yang ikut Tulungagung tersebut kembali lagi ke wilayah Trenggalek bersamaan dengan daerah-daerah lainnya, yang akhirnya menjadi Kabupaten Trenggalek seperti sekarang ini. Jadi jika masih ada yang bertanya Trenggalek itu mana ya nggak perlu dijawab.
#2 Nggak semua wilayah Kabupaten Trenggalek itu pegunungan dan pelosok
Bagi sebagian masyarakat, Kabupaten Trenggalek dalam pandangan mereka mungkin identik dengan pegunungan, minim penerangan jalan, susah sinyal, jalan yang terjal, dll. Seakan-akan ketika ingin bermalam di Trenggalek harus mempersiapkan diri untuk survival.
Iya, memang 2/3 wilayah Trenggalek adalah pegunungan, tapi nggak segitunya juga kali. Percayalah, Trenggalek nggak sepelosok sebagaimana imajinasi kalian.
Nggak semua wilayah Kabupaten Trenggalek itu pegunungan. Ada beberapa daerah yang notabene bukan pegunungan, meskipun dikelilingi oleh gunung. Misalnya Kecamatan Durenan, Gandusari, Pogalan, dan Trenggalek. Bahkan pusat kotanya juga ramai ketika malam, seperti Pasar Pon yang selalu ramai muda-mudi ngopi ketika malam.
Jadi yang masih mikir Kabupaten Trenggalek itu pelosok dan terpencil, sini mampir Nggalek dulu. Dolanmu kurang adoh, Mas/Mbak!
#3 Berapa harga tiket kereta api ke Trenggalek?
Ada juga pertanyaan yang tak kalah absurd daripada menanyakan letak Trenggalek. Biasanya orang-orang dari kota besar yang ingin berlibur atau sekadar ingin meluangkan waktunya di Trenggalek akan bertanya, “Berapa harga tiket kereta api ke Trenggalek?”
Mungkin jika orang Nggalek mendengar pertanyaan itu hanya bisa mbatin sambil misuh-misuh. Loh, kenapa? Ya karena Kabupaten Trenggalek nggak dilalui jalur kereta api. Jalur kereta api, setelah dari Tulungagung, menuju ke arah Blitar dan Malang.
Kalau ingin ke Kabupaten Trenggalek menggunakan angkutan umum, kalian bisa naik bus Harapan Jaya, Bagong, dan Pelita Indah rute Surabaya-Trenggalek. Atau jika kalian masih kekeuh ingin naik kereta api, tetap bisa, asal turunnya di Stasiun Tulungagung. Sisanya, ya kalian bisa naik bus-bus arah Trenggalek tadi.
Kalian juga bisa menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan saya anjurkan kalian naik motor agar bisa merasakan vibes Trenggalek yang mungkin nggak seperti di kota-kota lainnya. Sambil menikmati view bukit, sawah dan angin segar.
#4 Nggak ada kampus
Jika kalian punya teman atau kenalan yang mengaku kuliah di Kabupaten Trenggalek, jangan lantas heran sambil berkata “Memangnya di sana ada kampus?”
Weh, weh, jangan salah. Trenggalek mungkin kabupaten kecil dan banyak gunungnya. Tapi bukan berarti nggak ada fasilitas pendidikan di sana.
Di sana ada kampus swasta seperti Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri, STKIP PGRI, dan Poltekkes Malang Kampus Trenggalek. Mbok kira kampus hanya ada di kota-kota besar? Nemen!
#5 Memangnya ada tambang emas di Kabupaten Trenggalek?
Tak banyak yang tahu bahwa Trenggalek hari ini sedang terancam dengan keberadaan tambang emas. “Memang ada tambang emas di Trenggalek?” begitulah pertanyaan yang sering saya dengar dari beberapa teman, yang bahkan kalau mantai ke Trenggalek.
Wilayah konsensi tambang emas milik PT Sumber Mineral Nusantar (SMN) ini tersebar di 9 dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Tentunya tambang emas ini menjadi masalah bagi masyarakat dan juga keseimbangan alam di Trenggalek.
Pasalnya, masyarakat Trenggalek yang sebagian besar masih menggantungkan hidupnya pada alam akan terancam. Seperti ketersediaan sumber air berkurang, potensi bencana alam meningkat dan kerugian-kerugian lainnya yang lebih besar daripada manfaat dari tambang emas tersebut.
Melihat ancaman-ancaman yang disebabkan adanya tambang emas, mungkin 10-20 tahun ke depan Kabupaten Trenggalek nggak lagi indah seperti di fyp kalian. Mengingat bagaimanapun, Trenggalek merupakan wilayah asri yang menyimpan keindahan alam yang beragam. Maka sebagaimana bahasa wong Nggalek: tambang, ora ritek!
Penulis: Mohammad Sirojul Akbar
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ponorogo Lebih Nyaman Ditinggali daripada Trenggalek, Fasilitasnya Lebih Lengkap dan Mumpuni.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.