#3 Penjaga warung berpasangan dan gantian berjaga
Seperti yang sudah saya bilang tadi, di dekat kos saya ada 9 warung Madura. Sebagian besar penjaga warungnya pasti berpasangan. Maksud saya, pasangan suami istri. Biasanya mereka akan bergantian menjaga warung, sebab warung Madura buka 24 jam.
Sangat jarang kita menemui penjaga warung yang sendirian berjaga selama 24 jam. Kalaupun beneran ada, ya nggak mungkin juga kan dia bekerja 24 jam penuh tanpa beristirahat. Nggak usah dibayangin gimana rasanya bekerja selama 24 jam penuh, Gaes. Kerja selama 8 jam saja sudah lelah, apalagi kalau harus 24 jam bekerja non-stop.
#4 Lemari tanpa pintu dengan sekat berisi barang yang tertata rapi
Kios warung Madura memang beda dari toko kelontong biasa. Mereka punya lemari tanpa pintu dengan sekat-sekat berisikan barang yang tertata rapi. Biasanya lemari tersebut diletakkan dekat tembok atau sekitar 2 meter dari etalase. Pemilik warung hanya menyisakan sedikit ruang di tengah untuk duduk dan istirahat. Sisa ruangan di belakang warung biasanya dijadikan ruangan untuk salat dan tentu saja untuk kamar mandi.
#5 Timbangan digital
Terakhir, di beberapa warung Madura dekat kos saya sudah nggak menyediakan lagi timbangan besi untuk menimbang barang. Para penjaga warung sudah menggantinya dengan timbangan digital. Memang lebih praktis, sih. Penjaga nggak perlu lagi kebingungan mencari-cari pemberat. Jika ada pembeli yang beli beras atau telur, tinggal taruh di timbangan digital lalu masukkan barang ke dalam kresek hitam.
Itulah beberapa hal yang selalu ada di warung Madura dan keberadaannya jarang disadari pelanggan yang datang. Di dekat rumah kalian ada toko kelontong milik orang Madura dengan ciri-ciri kayak di atas nggak?
Penulis: Christian Denny M
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Menjawab Gosip Netizen Perihal Warung Madura.