Jujur saja terkadang saya heran ketika ada calon mahasiswa yang ingin kuliah di UPI Bandung tanpa pikir panjang. Masalahnya, tak jarang ketika mereka sudah diterima menjadi mahasiswa, mereka malah kecewa lantaran tak sesuai ekspektasi. Ini persis yang saya rasakan dulu ketika akhirnya diterima di sana.
Sebetulnya bagus juga menjadikan UPI sebagai pilihan melanjutkan studi mengingat kampus ini merupakan satu-satunya kampus negeri yang “menjual” pendidikan di Bandung. Selain itu, kampus ini juga masuk dalam daftar 10 universitas terbaik di Indonesia versi Webometrics pada tahun 2023 lalu. Jadi sebetulnya nggak dosa-dosa amat menaruh UPI sebagai salah satu kampus tujuan tanpa berpikir panjang.
Akan tetapi menghabiskan waktu bertahun-tahun menempuh pendidikan di satu kampus tentu bukan hal yang mudah. Makanya sebelum benar-benar memutuskan ingin kuliah di UPI Bandung, setidaknya hal-hal berikut perlu dipertimbangkan calon mahasiswa supaya kelak nggak terlalu kecewa apabila ada yang nggak sesuai ekspektasi.
Daftar Isi
Kampusnya agamis
Meski sudah jadi mahasiswa, kata siapa kalian bisa terhindar dari hal-hal berbau agama? Selain pelajaran agama, pihak kampus UPI Bandung tetap mewadahi para mahasiswanya untuk mengembangkan perilaku beragama mereka. Ini sejalan dengan motto yang diusung kampus, yakni kampus yang ilmiah, edukatif, dan religius.
Jadi, buat kalian adik-adik calon mahasiswa yang merasa bisa lepas dari kegiatan keagamaan, kalian nggak akan bisa merasakannya kalau kuliah di sini.
Nggak semua jurusan di UPI Bandung adalah jurusan pendidikan
Dulu waktu masih jadi calon mahasiswa, saya cukup terburu-buru memilih jurusan kuliah. Saya memilih kampus UPI karena saya pikir semua jurusan di sini ya pendidikan sesuai dengan namanya. Padahal nggak begitu, Gaes.
Walaupun namanya Universitas Pendidikan Indonesia, nggak semua jurusan di sini ada embel-embel pendidikannya. Misalnya ada jurusan Ilmu Komunikasi, Sastra Inggris, dan yang baru-baru ini diresmikan menjadi satu-satunya fakultas tanpa kata pendidikan di dalamnya, yaitu Fakultas Kedokteran. Ajib memang.
Siap-siap dicap sebagai guru padahal lulus kuliah saja belum
Kalau ini cerita yang agak menjengkelkan, sih. Biasanya ketika ada orang bertanya kuliah di mana dan kita menjawab “UPI Bandung”, kata-kata yang otomatis keluar selanjutnya biasanya, “Oh, guru, ya.” Lha, lulusnya saja belum, sudah disebut guru saja.
Selain itu, tak jarang orang-orang akan menganggap mahasiswa UPI setara ilmuan atau ulama sekalian. Contohnya saja berdasarkan pengalaman, kita bakal dituntut jadi guru ngaji hingga pembicara di kegiatan masyarakat.
Harus siap dengan anggapan “orang berpendidikan”
Ketika kuliah di kampus pendidikan, mau nggak mau stigma orang yang berpendidikan bakal melekat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu akan memberatkan orang-orang yang masih berperilaku seenaknya, misalnya masih bicara kasar, nggak senang membaca, atau masih suka nakal di luar nalar.
Iya, kalian memang masih mahasiswa yang dalam proses belajar. Namun stigma orang lain terkadang buta terhadap status kalian yang masih mahasiswa. Makanya buat adik-adik calon mahasiswa yang nggak mau dibebankan stigma orang berpendidikan, pikir baik-baik sebelum menjadikan UPI sebagai kampus pilihan.
Lulusan UPI Bandung nggak semunya berkarier jadi guru
Selain hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan di dalam kampus, calon mahasiswa juga perlu memikirkan baik-baik prospek kerja nantinya. Kalau kalian sudah percaya diri ketika masuk UPI Bandung bakal jadi guru, itu suatu kesalahan, ya. Juga bagi kalian yang percaya kalau masuk UPI nggak selalu jadi guru, itu pun merupakan kesalahan lainnya.
Karena nyatanya, banyak mahasiswa yang awalnya masuk UPI karena mau jadi guru, eh, malah berakhir di pekerjaan lain selain guru. Contohnya saja beberapa teman kuliah saya yang sekarang malah sibuk menjadi event organizer, manager, dll.
Di sisi lain, ada juga yang kejeblos di jalan suci ini dengan mengharapkan nggak jadi guru, tapi malah jadi guru. Contohnya ya kayak sendiri yang tujuan awalnya masuk UPI Bandung karena ingin jadi penerjemah atau tour guide, eh, malah berakhir menjadi seorang guru. Kadang takdir memang selucu itu.
Jadi, adik-adik calon mahasiswa, jika kalian memang sudah memikirkan matang-matang dan UPI tetap menjadi pilihan, silakan saja. Pesan terakhir dari saya, semoga kalian betah dengan UKT yang katanya selalu bermasalah itu, ya.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Mahasiswa Bandung yang Kuliah di ITB, UNPAD, UNPAR, UPI, dan UNISBA Punya Ciri Masing-masing.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.