Malioboro menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jogja. Kawasan ini memang paket lengkap. Di sana kalian bisa menikmati kuliner, budaya, arsitektur tua, hingga belanja oleh-oleh. Terlepas dari pesonanya yang dianggap banyak orang mulai memudar seperti yang ditulis dalam Nyatanya, Malioboro Kini Tak Lagi Sama dan Kata “Istimewa” bagi Jogja Hanya Pencitraan Semata, menurut saya Malioboro tetap sulit dilepaskan dari Jogja. Kawasan ini masih akan jadi destinasi wisata primadona di Jogja.
Menjelang akhir tahun seperti sekarang ini adalah waktu tersibuk bagi Jalan Malioboro Jogja dan sekitarnya. Wisatawan mulai sudut-sudut jalan. Nah, untuk kalian yang berencana menghabiskan akhir tahun di Malioboro sebaiknya ketahui beberapa hal ini dahulu supaya kunjungan kalian tidak zonk.
Daftar Isi
#1 Banyak jalan satu arah, jangan lupa gunakan Google Maps
Banyak jalan satu arah di Malioboro dan jalan-jalan menuju kawasan tersebut. Itu mengapa, bagi kalian yang ingin mampir kawasan ini, lebih baik memahami betul jalanan di sekitar sana. Cara lain, kalian bisa menggunakan Google Maps.
Saran di atas terdengar sepele memang, tapi itu penting. Sebab, sekali saja kalian salah memilih jalan di kawasan Malioboro, kalian harus memutar cukup jauh. Percayalah jalanan Malioboro bisa jadi sangat menyebalkan, apalagi ketika musim liburan.
#2 Siapkan uang tunai
Saran ini saya tujukan bagi kalian para wisatawan yang datang dari kota besar. Di daerah kalian, sistem pembayaran nontunai alias cashless mungkin sudah menjamur. Bahkan, pedagang cireng di pinggir jalan sudah memanfaatkan teknologi ini.
Akan tetapi, hal itu jarang ditemukan di Jogja. Beberapa pedagang mungkin sudah mengadopsi sistem pembayaran nontunai, tapi tidak sedikit yang lebih suka melakukan transaksi dengan uang tunai. Itu mengapa sedia uang tunai tetap diperlukan.
#3 Malioboro Jogja bakal macet, harap bersabar
Satu catatan penting yang ingin saya sampaikan kepada kalian yang ingin mengunjungi Malioboro di saat liburan adalah bersabar. Malioboro di hari-hari biasa saja kadang menguji kesabaran, apalagi di musim liburan. Pengunjung yang lebih bersabar akan mengurangi suara-suara klakson di tengah kemacetan.
Saya suka heran dengan orang-orang yang terjebak macet dan membunyikan klakson. Bukankah suara-suara itu tidak punya dampak apa pun? Orang-orang yang terjebak macet malah semakin jengkel karena harus mendengar bunyi-bunyi tidak karuan itu. Hanya memperburuk suasana saja.
#4 Ada transportasi umum, bisa dimanfaatkan
Malioboro salah satu kawasan wisata populer di Jogja, itu mengapa akses ke tempat ini tidaklah sulit. Kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum ke kawasan Malioboro. Salah satunya, menggunakan Trans Jogja.
Trans Jogja adalah sistem bus perkotaan modern di Yogyakarta. Saat ini, Trans Jogja sudah memiliki 6 trayek dan 54 unit armada. Kalau ingin menjelajahi kawasan sekitar Tugu Jogja dan Malioboro, kalian bisa menggunakan jalur 1A dan 1B. Jadi, kalian yang berwisata ke Jogja dan tidak membawa kendaraan pribadi tidak perlu khawatir.
#5 Parkir di kantong parkir sekitar Malioboro
Mungkin ada banyak dari kalian yang sudah lama sekali tidak mengunjungi Malioboro. Itu mengapa saya tuliskan hal ini. Sedikit gambaran terlebih dahulu, Malioboro sekarang sangat berbeda dengan Malioboro bertahun-tahun silam. Terutama setelah terjadi penataan kawasan Malioboro.
Sekarang ini, kalian tidak bisa lagi parkir kendaraan sembarangan di depan toko atau di bahu jalan. Motor sekalipun, kalian harus parkir di kantong parkir atau tempat parkir yang disediakan oleh gerai atau toko yang ingin kalian tuju.
Selain itu, kalian juga tidak akan menemukan pedagang kaki lima di bahu jalan. Para pedagang itu sudah direlokasi ke Teras Malioboro. Terlepas dari pro dan kontra atas pemindahan para pedagang itu, kawasan Malioboro memang jadi lebih nayaman untuk pejalan kaki. Area pedestrian jadi lebih lenggang, pejalan kaki bisa melangkah dengan lebih leluasa.
Di atas beberapa hal yang sebaiknya kalian ketahui sebelum berkunjung ke Jalan Malioboro dan sekitarnya. Memang, kawasan ini sudah mainstream, tapi tidak ada salahnya untuk mengunjunginya lagi dan lagi. Selalu saja ada yang baru dan spesial di sana.
Penulis : Kenia Intan
Editor : Kenia Intan
BACA JUGA 8 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Air Terjun Kedung Kayang Magelang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.