Pembayaran nontunai QRIS merebak. Tidak hanya gerai-gerai besar dan ternama, di beberapa kota besar, pedagang kaki lima juga sudah melayani pembayaran QRIS. Semakin “merakyat” cara pembayaran ini, semakin banyak pula penggunanya. Bahkan, sekarang ini, mulai banyak orang tidak membawa uang tunai ketika bepergian. Mereka cukup membawa ponsel untuk melakukan pembayaran.
Saya adalah satu orang itu. Saking semua hal dalam kehidupan saya sehari-hari bisa dibayar menggunakan QRIS, sangat jarang saya membawa uang cash. Saya sebenarnya senang-senang saja karena hidup jauh lebih praktis. Hanya saja, di beberapa momentum, terkadang ada kekhawatiran-kekhawatiran karena saya terlalu mengandalkan pembayaran QRIS.
Daftar Isi
#1 Tiba-tiba hilang sinyal
Hilang sinyal mungkin jadi salah satu ketakutan yang paling sering dialami pengguna QRIS. Tanpa sinyal yang kuat, seseorang tidak mungkin lancar melakukan pembayaran. Ingat ya, sinyal saja tidak cukup, sinyal harus cukup kuat.
Padahal, seperti yang kita tahu, beberapa tempat tidak memungkinkan punya sinyal yang kuat. Sekalipun di kota besar, ada beberapa titik yang biasanya lemah sinyal. Misal basement mal dan kawasan yang padat penduduk. Hilang sinyal juga biasa terjadi kalau sedang cuaca buruk.
#2 Baterai ponsel habis ketika memindai QRIS
Baterai ponsel habis menjadi kekhawatiran lain bagi pengguna QRIS. Kalau aplikasi dan kamera yang ada di ponsel tidak bisa diakses, ya bagaimana bisa melakukan pembayaran QRIS? Itu mengapa sebagai pengguna QRIS, saya mau tidak mau selalu memastikan baterai ponsel ini tidak merah.
#3 Kamera tidak berfungsi dan kode tidak terbaca
Sinyal kuat dan baterai ponsel penuh bukan berarti pengguna QRIS bisa tenang-tenang saja. Sebab, terkadang ada saja momentum kamera ponsel tidak berfungsi. Apalagi bagi ponsel-ponsel butut yang memorinya sudah penuh. Memori penuh kadang membuat aplikasi maupun fitur ponsel tidak bisa berfungsi secara maksimal.
Lantas, apa yang bisa dilakukan di saat seperti ini? Kalian bisa merefresh ulang ponsel dan mencoba melakukan pembayaran lagi. Apabila perlu, restart ponsel kalian. Kalau kamera ponsel masih belum berfungsi setelah dua cara itu, pasrah saja sudah.
Ketakutan lain, barcode pedagang tidak terbaca karena sudah lusuh. Ini mungkin saja terjadi apalagi kalau barcode sudah lama terpasang di suatu gerai. Biasanya, barcode yang sulit terbaca ini ada di pedagang kaki lima yang pembelinya lebih banyak melakukan pembayaran tunai.
#4 Saldo tidak mencukupi
Kekhawatiran ini biasanya muncul di akhir bulan. Saya akui, akibat terlalu sering melakukan pembayaran nontunai, saya jadi kurang awas dengan jumlah saldo yang dimiliki. Apabila terburu-buru melakukan pembayaran, kerap kali saya langsung memindai barcode pembayaran. Di saat itulah kekhawatiran saya muncul, apakah saldo saya masih cukup?
Sebenarnya kekhawatiran ini bisa diatasi dengan mudah sih. Pertama, rajin cek saldo, apalagi sebelum jajan. Kedua, menambah penghasilan hingga kalian tidak khawatir lagi saldo rekening tidak mencukupi.
#5 Penipuan kode QRIS
Saya belum pernah mengalami penipuan barcode, dan berharap tidak akan pernah mengalaminya. Namun, di berbagai media sosial dan berita, sempat ramai modus kejahatan barcode yang terpasang di gerai pedagang palsu. Dengan kata lain, ada oknum yang sudah menempel barcode baru di atas barcode asli. Artinya, ketika orang lain melakukan pembayaran, duitnya masuk ke rekening oknum tersebut.
Menurut berbagai sumber, ada satu cara untuk mengatasi hal ini. Salah satunya, memastikan membayar ke rekening yang benar. Caranya, setelah scan barcode, kalian bisa mencocokan nama rekening yang muncul di aplikasi kalian dengan nama rekening yang tertera di barcode pedagang. Agar lebih aman, kalian bisa langsung memastikan ke pedagang nama rekening yang benar.
Di atas beberapa kekhawatiran di tengah ramainya pembayaran QRIS. Kekhawatiran yang tidak pernah terbayang di benak saya bertahun-tahun lalu. Saya kira, kekhawatiran soal membayar pedagang itu hanya kurang duit, salah hitung, kecopetan, atau gendam di saat transaksi. Ternyata, era yang semakin maju membuat kekhawatiran kian kompleks jenisnya ya.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Tukang Parkir Liar Pakai QRIS Itu Bukan Inovasi, tapi Justru Ancaman!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.