Berita tentang Menteri BUMN kita, Pak Erick Thohir yang mengunjungi toilet di Pertamina menjadi viral di media sosial beberapa akhir ini. Buat Anda yang belum tahu, jadi ia mengunjungi salah satu Badan Usaha Milik Negeri, yaitu SPBU Pertamina. Saat mengunjungi toiletnya, ia disambut oleh seorang pria yang menunggu di depan toilet bersama sebuah kotak seperti celengan. Alangkah kagetnya beliau bahwa ternyata ada tarif yang harus dibayar ketika menggunakan toilet di SPBU Pertamina.
Kemudian, Erick Thohir pun sigap menindaklanjuti hal ini. Ia lalu menyatakan bahwa toilet di SPBU Pertamina mana pun seharusnya tidak menggunakan tarif, tapi gratis. Toh, ini kan punya negara, jadi ya hasilnya dipersembahkan untuk negara pula eh maksudnya untuk rakyat. Seolah memahami keinginan majikannya, Pertamina juga memastikan bahwa mulai sekarang toilet SPBU mana pun tidak akan ada tarif lagi. Seratus persen gratis.
Langkah super Pak Menteri ini tentu saja menuai respons positif dan respons negatif di kalangan netizen. Ada yang berpendapat bahwa ini adalah langkah yang sangat baik sekali, sebab ternyata ada beberapa yang memang keberatan dengan tarif toilet ini. Di sisi lain, ada yang menyindir bahwa Pak Menteri seharusnya tidak mengurusi toilet SPBU, tapi mengurusi hal yang lebih penting lainnya. Urusan toilet bisa diserahkan ke bawahan beliau.
Nah, kalau ternyata Pak Erick Thohir kaget mengetahui fakta bahwa pakai toilet di SPBU berbayar, ada baiknya beliau mengetahui hal lain soal ini biar nanti nggak terkejut-terkejut amat.
#1 Ada yang bagus banget, ada yang biasa-biasa saja
SPBU Pertamina setiap daerah itu berbeda-beda, dan itu berpengaruh sekali ke fasilitas lainnya. SPBU yang memiliki tempat luas, mewah, dan nyaman sudah pasti toiletnya juga seperti itu. Lantainya keramik, bersih, pintunya anti rusak, lampu penerangan yang terang, airnya bersih, dan nyaman. Biasanya yang begini menjadi destinasi utama apabila ingin menggunakan toilet.
Selain itu, ada juga toilet SPBU yang biasa saja. Biasa di sini tidak selalu berarti buruk, ya. Ada toilet yang bisa dikatakan “pas” dan “enak”. Dibilang mewah nggak, jelek juga tidak. Namun, ada juga toilet SPBU yang benar-benar kumuh dan tidak enak untuk dipakai.
#2 Jenis air
Berdasarkan pengalaman saya, jenis air yang biasa ditemui di toilet itu ada dua jenis. Pertama, air yang mungkin berasal dari PDAM atau saluran yang benar-benar bersih. Air ini berwarna bening jernih, aroma yang enak (maksudnya ya aroma air pada umumnya), dan bersih. Kedua, adalah air yang berasal dari sumur yang belum disterilkan. Air ini tetap berwarna bening, tapi tidak jernih. Biasanya ada bagian-bagian kecil lumut hijau dan memiliki aroma tanah yang sangat kuat.
#3 Letaknya bersama dengan minimarket dan tempat beribadah
Toilet di SPBU secara umum pasti berada bersebelahan dengan minimarket tempat belanja atau tempat beribadah. Jujur, saya belum pernah menemui tempat beribadah selain musala di SPBU. Kalau ada tolong koreksi, ya. Apabila dekat tempat beribadah, biasanya toiletnya dibarengi dengan tempat untuk berwudu.
#4 Dinding yang penuh dengan mahakarya
Di beberapa toilet, kita bisa menemukan dinding yang diisi bermacam mahakarya. Sejujurnya, saya tidak ada masalah dengan hal itu. Saya biasa saja ketika melihat banyaknya gambar dan tulisan di dinding toilet. Namun, ada satu hal yang saya bingung: bagaimana caranya orang-orang bisa menggambar dengan bebas di dinding toilet, ya?
#5 Saat keluar akan langsung dikerubungi penjual makanan
Sudah menjadi kewajaran apabila kita melihat ada penjual makanan di SPBU. Mereka berkeliling di motor dan mobil untuk menjajakan makanan yang dibawa. Dan biasanya, target empuk mereka adalah pengunjung yang baru saja keluar dari toilet. Ketika kita baru saja keluar, akan ada satu atau dua penjual yang mendekati Anda menawarkan jajanan. Di sinilah kemampuan dan nurani Anda akan diuji!
Sumber Gambar: Unsplash