5 Drama Korea yang Problematik di Paruh Pertama 2022

7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang

7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang (Shutterstock.com)

Menjelang tahun baru, umumnya akan ada banyak pengumuman perilisan drama Korea lengkap dengan tanggal dan platform yang menayangkannya. Tahun 2022 ini cukup banyak ditunggu oleh para penggemar drakor. Pasalnya, ada banyak drama Korea yang menjanjikan plot menarik dengan pelakon yang nggak kalah keren.

Secara subjektif memang benar bahwa 2022 sudah memiliki banyak calon drama Korea legendaris yang tampak dari popularitas dan kualitasnya. Namun, di samping itu ada juga drama Korea yang nyaris dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh pencinta drama maupun masyarakat awam akibat kontroversi yang ditimbulkan oleh tim produksinya sendiri.

Tahun 2022 belum mencapai setengah tahun tapi sudah ada beberapa drama Korea yang panen kritik dan hujatan. Kira-kira apa saja, ya, drama Korea yang dinilai bermasalah di paruh pertama 2022 ini?

#1 The King of Tears, Lee Bang Won

Di awal tahun, publik dibuat geram dengan masalah yang ditimbulkan oleh tim produksi drakor sageuk The King of Tears, Lee Bang Won. Drakor yang terinspirasi dari tokoh nyata Raja Taejong ini disebut melakukan kekerasan pada hewan saat syuting.

Kekerasan ini terlihat dari cara tim produksi merekam adegan Lee Seong Gye (Kim Young Chul) yang terlempar dari kudanya. Bukannya menggunakan computer graphic (CG), tim produksi malah menjerat kaki kuda tersebut hingga jatuh ke tanah.

Kuda yang dipakai syuting akhirnya mati sepekan kemudian (Unsplash.com)

Pada akhirnya kuda yang digunakan untuk syuting itu mati setelah sepekan. Akibatnya, para penonton hingga pelaku seni Korea Selatan lainnya melaporkan tim produksi drakor tersebut ke Korean Animal Welfare Association (KAWA).

#2 Snowdrop

Meskipun memiliki banyak sekali penggemar, termasuk penyanyi kenamaan Indonesia, Raisa, Snowdrop sempat menuai protes dari masyarakat Korea Selatan. Drama ini disebut mendistorsi sejarah gerakan pro-demokrasi yang berlangsung di negara tersebut tahun 1987.

Masyarakat Korea Selatan, khususnya para profesor, mahasiswa, hingga eks-pejuang, mengisi petisi di situs Gedung Biru Korea Selatan hingga mencapai ratusan ribu tanda tangan. Para pemohon petisi menilai bahwa representasi yang salah ini dapat memicu kesalahpahaman penonton luar negeri yang menyaksikan Snowdrop. Terlebih lagi Snowdrop tayang di OTT Disney+ yang dapat diakses oleh para penggemar drakor di banyak negara.

#3 Thirty Nine

Jika dalam drakor makjang topik tentang perselingkuhan menjadi bahan bakar utama untuk menciptakan konflik, berbeda halnya dengan Thirty Nine yang sempat menuai kontroversi karena dianggap meromantisasi perselingkuhan.

Thirty Nine terkesan meromantisasi perselingkuhan (Shutterstock.com)

Masalah ini dipicu oleh adegan di episode enam yang menampilkan Kim Jin Seok (Lee Mu Saeng), mantan kekasih Jung Chan Young (Lee Mi Do), yang sering menghabiskan waktu dengannya pasca-Chan Young didiagnosis mengidap kanker. Istri Jin Seok yang mengetahui hal itu merasa bahwa suami sahnya berselingkuh. Ia lantas melabrak Chan Young.

Nggak pengin sahabatnya tersakiti, Cha Mi Jo (Son Ye Jin) membela Chan Young dengan mengatakan bahwa Chan Young pantas bahagia meski hanya sesaat. Duh, padahal posisi Jin Seok masih jadi suami orang, lho.

#4 Shooting Stars

Sebelum resmi tayang, Shooting Stars punya banyak penggemar yang menantikannya. Tapi rupanya setelah tayang, drakor ini langganan banget mengisi headline media daring gara-gara sering menimbulkan masalah.

Beberapa adegan dalam drama ini disebut rasis dan stereotipikal, di antaranya ketika Oh Han Byeol (Lee Sung Kyung) menyebut bahwa aktor Gong Tae Sung (Lee Young Dae) sedang menjadi sukarelawan di Afrika dan kemungkinan sedang menggali sumur air. Adegan berikutnya disusul oleh penggambaran Afrika yang kekurangan air. Adegan di Afrika tersebut juga menggunakan filter kuning yang diduga berupaya menciptakan kesan kumuh.

Dan yang terakhir sekaligus menuai hujatan terbanyak adalah adegan ketika Tae Sung membuka celana di depan Han Byeol. Adegan ini dinilai sebagai wujud pelecehan seksual ekshibionis.

#5 Tomorrow

Problem yang dibuat oleh drakor ini masih hangat dibicarakan. Masalah diawali dengan dicatutkannya nama asli salah satu anggota boygroup BTS, V, sekaligus tanggal kelahirannya sebagai salah satu orang yang tercantum dalam daftar bunuh diri. Selain itu, ada pula tanggal kelahiran Jung Kook yang berada di urutan setelah V. Postingan warganet Korea Selatan yang pertama kali menemukan hal ini lantas populer di forum penggemar dan meluas hingga ke fandom internasional.

Nama dan tanggal lahir personil BTS dicatut sebagai orang yang bunuh diri dalam drama Tomorrow (Unsplash.com)

Akibatnya, ARMY secara massal memberikan bintang satu dan men-dislike Tomorrow. Perwakilan Tomorrow sudah memberikan klarifikasi kepada media News 1 dengan mengatakan bahwa tanggal lahir yang dicantumkan dalam daftar hanyalah kombinasi angka acak dan nggak ada niat khusus. Yah, tapi nasi sudah menjadi bubur. Rating dan review Tomorrow sudah benar-benar anjlok sekarang.

Itulah lima drama Korea yang problematik di paruh pertama 2022 ini. Beruntung drama-drama di atas nggak langsung dibatalkan penayangannya seperti Joseon Exorcist di tahun lalu. Semoga saja tim produksinya bisa berbenah dan nggak mengulangi kesalahannya.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Yeom Bersaudara ‘My Liberation Notes’ dan Fenomena N-po Generation di Korea Selatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version