Penjual mi ayam kan juga manusia biasa yang tak luput dari dosa~
Mi ayam jadi salah satu makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Harus kita akui, kenikmatannya sangat sulit untuk ditolak. Sama seperti bakso, ia bisa ditemukan dengan mudah di mana-mana, dari pedagang kaki lima hingga restoran ternama. Mau yang ekonomis ada, mau versi mewah juga ada, tinggal menyesuaikan dengan kemampuan dompet kita.
Namun sebagaimana manusia biasa dan profesi-profesi lain pada umumnya, penjual mi ayam juga nggak luput dari dosa dan kesalahan. Berikut beberapa daftar dosa yang biasa kita jumpai pada penjual mi ayam namun jarang kita sadari sebagai pembeli:
Daftar Isi
#1 Nggak pakai topping 100% ayam
Walaupun judulnya mi ayam, ada saja penjual yang pakai campuran pada topping ayamnya. Alasannya jelas untuk mengambil untung. Apalagi kalau harga bahan baku termasuk ayam lagi mahal dan makanan yang dijual harganya nggak berubah. Mau naikin harganya kasihan pelanggan, tapi kalau nggak dinaikin harganya kok untungnya mepet. Kan serba dilema.
Akhirnya mengurangi porsi atau bahkan menambahkan campuran jadi solusi. Bahan yang digunakan biasanya proteina, protein nabati dari kedelai. Teksturnya memang berserat seperti daging. Kalau dimasak dengan baik, rasa kedelainya akan tersamarkan dan menyaru sempurna dengan daging ayam. Apalagi topping mi ayam punya warna yang pekat, jadi makin nggak kelihatan.
Untuk tipikal mi ayam yang pakai topping kering serupa abon pucat itu campurannya lain lagi. Biasanya beberapa oknum penjual mencampur daging ayam dengan tahu. Kalau sudah digiling halus, keduanya sulit untuk dibedakan. Asal rasanya enak, pelanggan pasti nggak komplain.
Sejujurnya saya masih sangat menghargai usaha para penjual mi ayam yang memilih jalan ini. Alasannya sangat bisa dipahami. Selama rasanya enak, rasio campuran dengan ayamnya masih masuk akal, dan sesuai dengan harganya, saya rasa nggak ada masalah. Toh baik proteina maupun tahu masih sama-sama bergizi. Jauh lebih mending daripada oknum pedagang nakal yang nekat pakai ayam tiren, kan?
#2 Pembagian porsi yang nggak rata
Kecelakaan ini kerap terjadi saat jumlah pembeli membludak. Otomatis sang penjual akan masak mi ayam dalam jumlah banyak untuk beberapa porsi sekaligus. Dalam kondisi ini, penjual sangat rawan membagikan porsi makanan yang nggak rata. Ada pembeli yang dapatnya sedikit, ada juga pembeli yang untung karena dapat porsi lebih banyak. Walaupun jam terbangnya sudah tinggi, kesalahan semacam ini masih sulit untuk dihindari para penjual mi ayam.
Sebagai langkah antisipasi, beberapa pedagang akan memasak pakai saringan. Satu saringan untuk satu porsi, jadi nggak akan saling bercampur. Selain mempercepat pekerjaan, konsistensi porsi juga akan terjaga. Kalau mau lebih aman lagi ya sebaiknya beli mi ayam saat sedang sepi pembeli. Biar mi ayam yang kamu pesan nggak kecampur dengan pembeli lain.
Baca halaman selanjutnya….