5 Ciri Warteg yang Masakannya Sudah Pasti Enak, Nggak Bikin Kapok Pembeli

5 Ciri Warteg yang Masakannya Sudah Pasti Enak, Nggak Bikin Kapok Pembeli

5 Ciri Warteg yang Masakannya Sudah Pasti Enak, Nggak Bikin Kapok Pembeli (unsplash.com)

Warteg adalah bagian penting dari hidup banyak orang, termasuk saya. Kehadirannya jadi pemadam kelaparan bagi kalangan kelas menengah bawah yang butuh makanan yang murah, banyak, dan tetap nikmat.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa sejatinya warteg sendiri seperti warung makan pada umumnya. Ada yang memang makanannya enak, kualitas bahan bakunya terjaga, dan pelayanannya prima. Tapi ada juga yang sebaliknya. Nggak enak, kurang bersih, dan aspek lain yang bikin pembeli seperti saya kapok untuk balik lagi.

Nah, sebagai orang yang akrab dengan warteg, saya merasa ada ciri tersendiri kalau sebuah warteg itu masakannya memang enak. Berikut ciri-cirinya:

#1 Penjual warteg hafal dan akrab dengan pembeli

Tanda sederhana kalau sebuah warteg itu enak ya pastinya sudah punya banyak pembeli. Cara tahu kalau seseorang sudah jadi pelanggan bisa dilihat dari bagaimana model interaksi penjualnya ketika melayani. Biasanya, kalau kamu lihat si penjual akrab dengan pembeli sampai menyapa dengan menyebut nama pembelinya, berarti orang itu sudah sering makan di warteg tersebut. Apalagi sampai si pembeli bilang, “Pesan kayak biasa.” Sudah pasti dia seorang pelanggan tetap.

Jadi, makin banyak frekuensi penjualnya melayani pembeli seperti itu, makin menandakan kalau warungnya memang punya banyak pelanggan. Kalau punya banyak pelanggan bisa disimpulkan kalau makanan di warteg tersebut enak!

#2 Warungnya nggak pernah sepi

Ini udah jadi indikator paling jelas untuk melihat apakah warteg itu masakannya enak atau tidak. Kadang warteg yang ramai datang dari jenis warteg yang kelihatan kecil dan sederhana.

Pintu warungnya mungkin cuma tirai plastik, tapi di baliknya, antrean mengular kayak antrean sembako. Orang sabar menunggu, bahkan rela berdiri sambil memperhatikan etalase makanan dan mikir, “Yang mana yah yang enak?” Artinya orang-orang itu tahu, setiap menit menunggu itu akan dibayar lunas dengan sayur tumis yang enak dan sambal tomat yang nyelekit di hati.

#3 Ciri warteg enak: ayam gorengnya enak!

Saya selalu berkeyakinan bahwa kemahiran memasak seseorang bisa dilihat dari caranya menghasilkan ayam goreng yang empuk, renyah, dan enak. Nah, sering kali ada warteg yang ayam gorengnya itu alot kayak sendal jepit, kemudian nggak ada rasanya. Kalau kayak gitu sudah pasti saya skip.

Akan tetapi kalau dari gigitan pertama dagingnya terasa empuk, gurihnya meresap sampai ke tulang, kulitnya renyah tanpa bau minyak gosong, itu pertanda dapurnya dijaga dengan hati-hati.

Mengapa rasa ayam goreng penting? Sebab, rasa ayam goreng yang enak itu punya efek domino ke olahan ayam yang lain. Mulai dari ayam kecapnya legit, opornya yang wangi dan gurih, dan ayam baladonya nagih. Jadi ayam goreng yang enak itu pondasi kualitas warteg.

#4 Sayurnya selalu hangat tapi bukan dihangatkan

Warteg enak itu pasti sayurnya juga selalu cepat habis, mau itu sayur tumis atau sayur kuah. Jadi mereka selalu restock sehingga sayurnya hangat.

Ini berbeda ketika sayurnya dihangatkan supaya nggak basi. Paling kentara kalau sayurnya bersantan. Pasti kuah santannya udah pecah-pecah atau menggumpal efek dipanasin terus-terusan. Atau kalau yang tumis, warna sayurnya sudah agak gelap.

Jadi kalau masuk warteg, perhatikan deh sayur-sayurnya. Kalau udah masuk sore hari tapi warnanya masih cerah dan nggak gelap, artinya sayurnya baru aja di-restock. Yah, setidaknya bukan hasil dipanasin berkali-kali lah.

#5 Ciri terakhir warteg enak: sambelnya enak dan gratis

Di warteg yang enak, sambel itu bukan sekadar pelengkap, tapi jadi kondimen penting untuk mendukung selera makan. Nah, rasakan sambelnya. Kalau rasanya manis, asin, gurih, dan pedasnya menyatu, artinya warteg ini benar-benar tahu cara menghargai pelanggan. Dan yang paling penting, sambalnya gratis dan bisa refill.

Keberadaan sambel yang enak ini tentu membantu pembeli yang hanya bisa makan nasi dengan tempe atau tahu saja. Karena kalau sambelnya enak, makanan dengan lauk seadanya pun bisa jadi nikmat, kan?

Itulah beberapa ciri atau indikator sebuah warteg memiliki masakan yang sudah pasti enak. Yah, pada akhirnya memang nggak harus memenuhi semua kriteria yang saya sebutkan di atas. Cukup perhatikan salah satu atau dua di antaranya saja. Setidaknya bisa membuatmu terhindari dari jenis warteg yang makanannya dihangatkan berkali-kali karena nggak laku.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Menu Warteg yang Bermasalah, Pikir Ulang sebelum Pesan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version