#3 Jangan datang ke Lawang Sewu siang bolong jika ingin merasakan suasana mistis
Lawang Sewu adalah salah satu ikon wisata Semarang yang penuh sejarah. Bangunan bekas kantor kereta api ini terkenal dengan lorong-lorong panjangnya dan jumlah pintu yang banyak, yang membuatnya tampak megah sekaligus misterius.
Banyak wisatawan datang ke sini untuk merasakan nuansa mistis yang sering diceritakan dalam berbagai kisah urban. Tapi, kalau kamu datang siang bolong saat matahari sedang terik, jangan berharap mendapatkan atmosfer seram. Justru, Lawang Sewu akan terasa lebih seperti museum biasa yang terang dan penuh pengunjung.
Jika ingin pengalaman yang lebih autentik, datanglah menjelang sore atau malam hari. Cahaya temaram akan membuat suasana bangunan ini lebih dramatis, dan kamu bisa lebih merasakan keheningan yang membuat Lawang Sewu terkenal sebagai salah satu tempat paling angker di Indonesia.
Tapi ingat, jangan iseng atau berbuat tidak sopan di tempat ini. Lawang Sewu adalah bangunan bersejarah, jadi tetap hormati tempatnya, ya!
#4 Jangan kaget kalau cuaca Semarang berubah drastis
Semarang dikenal sebagai kota yang panas, tapi ada satu hal yang sering membuat wisatawan tidak siap, yakni cuaca di sini bisa berubah drastis dalam waktu singkat.
Pagi hari bisa terasa sangat terik, tapi sore atau malamnya tiba-tiba turun hujan deras. Ini terjadi karena letak geografis Semarang yang terdiri dari dataran rendah di pesisir dan dataran tinggi di daerah atas seperti Ungaran dan Bandungan. Akibatnya, perubahan cuaca bisa sangat cepat dan tidak terduga.
Jadi, aturan tidak tertulis yang penting di sini adalah selalu siapkan payung atau jas hujan kecil dalam tas, terutama jika kamu berencana menjelajahi kota seharian. Jika tidak ingin kepanasan, sebaiknya keluar saat pagi atau sore hari. Jangan lupa juga gunakan pakaian yang nyaman dan breathable untuk menghadapi panasnya Semarang.
#5 Jangan hanya mampir Simpang Lima, tapi cobain juga kuliner malamnya
Simpang Lima adalah pusat keramaian di Semarang yang sering menjadi tujuan utama wisatawan. Lapangan luas ini dikelilingi oleh mall dan hotel, serta menjadi titik kumpul berbagai aktivitas warga. Tapi satu hal yang sering dilewatkan wisatawan adalah pengalaman kuliner malamnya.
Banyak orang hanya datang untuk foto-foto atau sekadar menikmati suasana, padahal di sekitar Simpang Lima ada banyak pilihan kuliner legendaris. Cobalah nasi goreng babat, tahu petis, atau sate kere yang banyak dijual di kaki lima sekitar area ini. Kalau ingin sesuatu yang lebih unik, bisa coba wedang tahu, minuman hangat dengan potongan tahu sutra yang lembut, atau es puter Cong Lik yang terkenal sejak dulu.
Jadi, jangan hanya berkeliling Simpang Lima tanpa mencicipi makanan khasnya. Semarang punya banyak kuliner enak yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat malam hari ketika suhu sudah lebih bersahabat.
Semarang adalah kota yang menarik dengan banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi. Tapi, untuk benar-benar menikmati perjalananmu di sini, penting untuk memahami beberapa aturan tidak tertulis yang bisa membuat pengalaman lebih menyenangkan.
Dengan memahami hal-hal kecil ini, perjalananmu di Semarang akan terasa lebih autentik dan berkesan. Jadi, siap untuk eksplorasi Semarang dengan lebih santai dan menikmati setiap momennya?
Penulis: Ayu Lestari Sipayung
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Orang Semarang Malas Main ke Lawang Sewu, Lebih Milih ke Bandungan yang Jelas Adem.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















