5 Aturan Tidak Tertulis di Magelang, Sederhana tapi kalau Dilanggar Bikin Hidup Kurang Nyaman

5 Aturan Tidak Tertulis di Magelang, Sederhana tapi kalau Dilanggar Bikin Hidup Kurang Nyaman

5 Aturan Tidak Tertulis di Magelang, Sederhana tapi kalau Dilanggar Bikin Hidup Kurang Nyaman (unsplash.com)

Salah satu aturan tak tertulis di Magelang yang perlu kalian patuhi adalah wajib membawa payung atau jas hujan kalau mau bepergian. Nggak boleh lupa!

Beberapa daerah di Indonesia memiliki aturan tak tertulis yang sebaiknya dipatuhi oleh warga yang tinggal di daerah tersebut. Aturannya beragam dan mungkin terlihat sederhana. Tapi kalau nggak dipatuhi, bisa bikin kacau.

Magelang juga punya beberapa aturan tak tertulis yang sebaiknya diikuti warganya. Tak hanya warga lokal, tapi juga pendatang yang menetap di sini. Apa saja aturan nggak tertulis di Magelang? Berikut daftarnya.

#1 Wajib bawa jas hujan atau payung kalau mau bepergian

Magelang diketahui memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Waktu pertama kali pindah ke Magelang sejujurnya saya cukup kaget lantaran hampir setiap sore daerah ini diguyur hujan. Selain itu cuaca di sini cenderung lebih dingin. Jangan bandingkan Magelang dengan Bekasi, jelas jauh pol. Di sini dingin, sementara kita semua tahu kalau di Bekasi panasnya minta ampun.

Maka membawa jas hujan dan payung menjadi aturan tak tertulis pertama yang wajib dipatuhi warga yang tinggal di Magelang. Mengingat hujan di sini kerap kali tak bisa diprediksi, tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan seperti kata pepatah. 

Hal unik lainnya dari hujan di Magelang yang saya rasakan selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini adalah hujan di sini nggak rata. Kadang di daerah A sudah hujan deras, sementara daerah sebelahnya belum hujan alias masih kering.

#2 Punya kendaraan sendiri di Magelang, minimal sepeda, deh

Aturan tak tertulis selanjutnya di Magelang berkaitan dengan kendaraan. Di sini, khususnya daerah kota, memang masih ada angkot, tapi angkot di sini nggak beroperasi hingga malam layaknya angkot di kota besar lain seperti Jakarta atau Bekasi. 

Jam 5 sore, angkot sudah sulit dicari di Magelang. Makanya kalau nggak punya kendaraan pribadi, kita bakal sulit bepergian di sini. Minimal punya sepeda deh buat mobilitas harian. Transportasi umum lainnya seperti bus kota pun nggak ada di sini, jadi jangan harap bisa jalan-jalan hingga malam. 

Warga lokal sebenarnya bisa memanfaatkan ojek online atau ojek konvensional jika ingin bepergian di malam hari. Tapi ya gitu, karena daerahnya nggak sesibuk dan sebesar Jogja, mencari ojek online atau konvensional juga nggak begitu mudah karena jumlah drivernya terbatas.

Baca halaman selanjutnya: Jangan belanja di atas jam 8 malam…

#3 Jangan belanja di atas jam 8 malam

Aturan tak tertulis di Magelang lainnya adalah jangan berbelanja di atas jam 8 malam, utamanya di wilayah kabupaten. Sebab di atas jam 8 malam biasanya sudah sepi. Bahkan di Muntilan beberapa toko memilih tutup sejak jam 8 malam. 

Jadi kalau berada di Magelang, mending pergi berbelanja ke swalayan atau minimarket saat hari masih terang. Soalnya kalau sudah malam, selain jalanan sudah sepi, toko-toko juga banyak yang bersiap tutup.

#4 Jangan keluar rumah tanpa memakai jaket atau baju hangat di Magelang kalau nggak mau masuk angin

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, udara di Magelang cenderung dingin. Oleh karena itu jangan sekali-kali keluar rumah tanpa memakai jaket. Apalagi kalau kalian adalah pendatang. Wih, dijamin bakal kedinginan.

Saya sarankan untuk selalu memakai jaket atau baju hangat saat keluar rumah. Sebab, udara dingin yang menerpa tubuh bisa menyebabkan kambuhnya beberapa penyakit seperti asma hingga alergi dingin. 

#5 Jangan berekspektasi nasi goreng di Magelang sama seperti daerah lainnya, soalnya nasi goreng di sini pakai mie

Aturan tak tertulis terakhir di Magelang berkaitan dengan kulinernya. Kalau kalian adalah pendatang yang baru pindah ke sini atau sekadar mampir dan ingin mencicipi nasi goreng, jangan harap kalian bisa menemukan nasi goreng layaknya nasi goreng di tempat lain. 

Kita tahu bahwa nasi goreng adalah kuliner berupa nasi yang digoreng menggunakan minyak dan diberi kecap serta topping seperti telur, suwiran daging ayam, hingga sayur, kemudian disajikan lengkap dengan kerupuk. Di Magelang, nasi goreng yang demikian nggak ada, adanya magelangan.

Magelangan merupakan nasi goreng yang diberi campuran mie. Mie yang digunakan biasanya mie kuning basah. Ayam yang digunakan pun biasanya ayam kampung. Menu ini bisa kita jumpai dengan mudah di pinggir jalan.

Itulah 5 aturan nggak tertulis di Magelang yang perlu kalian pahami. Kelima aturan di atas memang terlihat sederhana, tapi kalau dilanggar, bisa bikin kacau. Jadi, pastikan kalian mengetahui kelima aturan di atas biar hidup kalian bisa nyaman di sini, ya.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Oleh-oleh Magelang yang Sebaiknya Nggak Dibeli, Nekat Beli Tanggung Sendiri Risikonya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version