5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket

5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket Terminal Mojok

5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket (Satelitbm via Wikimedia Commons)

Sejak setahun yang lalu, saya mulai jarang berbelanja di minimarket seperti Indomaret atau Alfamart. Bagi saya, belanja di warung kelontong jauh lebih enak ketimbang di minimarket.

Memang sih nggak semua barang dijual di warung kelontong. Kalau soal kelengkapan barang harus diakui minimarket jauh lebih lengkap. Saya biasanya beli obat nyamuk bakar atau pengharum ruangan di minimarket karena di warung dekat rumah saya memang nggak menjualnya. Namun, tetap saja beberapa alasan berikut bikin saya lebih nyaman belanja di warung kelontong daripada minimarket.

#1 Nggak perlu bayar parkir

Kalau belanja ke minimarket, kita harus menyiapkan uang kecil untuk bayar parkir. Meskipun cuma parkir sebentar, tetap saja kita harus bayar parkir. Sementara kalau berbelanja di warung kelontong, kita nggak perlu bawa uang kecil untuk bayar parkir. Sebab, di warung kelontong nggak ada tukang parkir.

#2 Bisa beli barang satuan

Nggak semua barang bisa dijual satuan di minimarket. Misalnya, kita nggak bisa beli kopi satu saset, beras satu kilo, rokok satu batang, atau sampo satu saset. Sedangkan di warung kelontong, hampir semua barang dijual satuan. Inilah keunggulan warung kelontong yang sebenarnya kurang disadari banyak orang.

Saat lagi nggak punya uang seperti di tanggal tua atau sedang nggak ada proyek kerja, belanja di warung kelontong adalah solusi terbaik bagi saya dan keluarga. Misalnya, di dompet cuma ada uang Rp2.500 tapi saya pengin minum kopi. Kalau beli di minimarket, saya harus beli satu dus yang harganya Rp10.000-an. Sementara di warung kelontong dekat rumah, saya bisa dua saset Good Day Mocacinno.

#3 Nggak repot cari barang

Kalau kita belanja di minimarket, kita harus mencari barang yang hendak dibeli dan mengambilnya sendiri di rak. Hal ini sebenarnya agak merepotkan, khususnya bagi orang-orang yang sedang lelah atau yang sedang terburu-buru.

Misalnya, kita baru pulang kerja, tapi harus beli barang kebutuhan sehari-hari, tentu saja bakal merasa malas kalau harus belanja di minimarket. Selain karena sudah capek pulang kerja, kita juga bakal ribet mencari barang yang hendak dibeli. Sementara kalau belanja di warung kelontong kan penjaga warungnya yang akan mengambilkan barang untuk kita. Tinggal sebutkan saja barang yang akan dibeli.

#4 Bisa tukar barang

Saya pernah punya pengalaman belanja sampo di warung kelontong. Kebetulan sampo tersebut titipan istri saya. Eh, ternyata saya salah beli varian sampo. Ketimbang beli sampo baru, akhirnya saya tukar saja samponya ke warung tempat saya belanja sebelumnya.

Menukar barang yang salah beli inilah yang nggak bisa saya lakukan jika belanja di minimarket. Di minimarket, kita nggak bisa menukarkan barang yang sudah dibeli.

#5 Bisa ngutang dulu

Kalau sudah kenal dengan pemilik warung kelontong, kita bisa ngutang dulu. Tapi saya ingatkan, ini hanya dalam situasi tertentu dan yang paling penting jangan lupa dibayar, lho.

Contoh kasusnya, saya belum ambil uang dan belum sempat pergi ke ATM, sementara di dompet cuma ada uang Rp10.000 padahal istri saya minta uang untuk beli beras. Nah, dalam situasi kepepet seperti ini, belanja di warung tentu lebih menyenangkan karena saya bisa utang dulu. Setelah ambil uang di ATM, baru belanjaan beras tadi saya bayar kekurangannya.

Itulah beberapa alasan mengapa saya lebih senang belanja di warung kelontong ketimbang minimarket. Setiap tempat belanja tentu ada keunggulan maupun kekurangannya, yang penting setelah beli barang jangan lupa bayar aja.

Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Beberapa Hal yang Bisa Membuat Warung Kelontong Anda Berpotensi Mengalami Kerugian hingga Bangkrut.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version