Tidak dimungkiri, eksistensi game bernama Free Fire semakin melejit sejak pandemi corona. Oleh karena hal tersebut, game ini banyak diperbincangkan masyarakat Indonesia. Baik di rumah ataupun tempat tongkrongan ada-ada saja yang memainkan game ini. Game bertipe battle royal ini mampu bertahan ditengah persaingan banyaknya game sejenisnya. Inovasi yang dilakukan oleh Garena, selaku pengembang game Free Fire mampu membuat orang-orang betah memainkannya tanpa mengurangi kualitasnya sebagai game spesifikasi smartphone “kentang”.
Berkat Garena tersebut, hampir semua kelompok usia dan status sosial sangat mudah memainkan game ini. Salah satu kelompok pemain yang disorot adalah anak-anak. Padahal dalam gamenya hanya bisa dimainkan pada usia 12 tahun ke atas. Namun, apa boleh buat, game ini udah kadung digandrungi bocah. Dan jangan kaget para bocah lebih suka game ini daripada game sejenis ataupun game genre lain yang juga sama-sama eksis. Buktinya, tanya saja game apa yang disukai, pasti hampir semua mengatakan Free Fire. Kenapa sih? Ini alasan mengapa game ini banyak digandrungi oleh para bocah.
Cara bermainnya gampang
Berbeda dengan game battle royal sejenis, Free Fire hanya fokus pada tujuan utama gamenya. Kamu hanya perlu menembak ataupun menghadang musuh yang mengincar. Istilahnya ambil senjata, incar musuh, berada di zona aman, kelar deh gamenya. Tidak ada drama buka pintu langsung mati seketika gara-gara musuh tahu di mana kamu. Buka pintu saja butuh mikir, mana sempat, keburu telat. Mungkin ini menjadi alasannya mengapa game ini diburuk-burukkan orang gara-gara nggak punya pintu. Ya nggak salah sih, kan tujuan utama gamenya bisa bertahan hingga akhir dan menembak banyak musuh, bukan buka-tutup pintu yang menghabiskan banyak waktu.
Punya karakter unik
Dalam permainan Free Fire, terdapat karakter dengan kemampuan yang unik. Setiap karakter memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Nah dari itu, sebelum bertempur, pemilihan karakter menentukan kemenangan (walaupun cara bermain yang benar paling utama). Jika ada karakter yang memiliki banyak keunggulan, siap-siap bakal diincar oleh para bocah walaupun itu harus menunggu lama ataupun keajaiban dari gamer lain yang berbaik hati ngasih giveaway karakter diincar itu. Maka karena itu, karakter di setiap game Free Fire sangat teliti dipilih bocah agar mendapatkan booyah (victory versi Free Fire).
Dapat diamond gratis
Siapa yang mau diamond gratis tanpa harus top up? Nah, Free Fire menyediakan itu bagi kaum gratisan ataupun para bocah yang pada umumnya belum sanggup top up. Tidak seperti game lainnya harus menunggu momen diamond gratis, Free Fire sebelum pertempuran sudah menyediakan diamond secara cuma-cuma. Caranya sendiri hanya mengelilingi area sebelum pertempuran. Kamu harus jeli menemukan di mana sisi area itu yang memiliki diamond. Istilah, modal gatcha mendapatkannya. Tapi, masih worth it sih, daripada menunggu lama event diamond gratis atau top up kan? Toh, tinggi kok persentase mendapatkan diamond itu. Nah diamond gratis itu bisa dicicil untuk membeli karakter dan senjata yang diinginkan. Kan worth it main Free Fire.
Cocok para bocah yang kebanyakan bermain egois
Kebanyakan para bocah yang saya lihat bermain game online sangat ingin menunjukkan keunggulan agar terlihat hebat. Yang penting banyak kill dan menang, beres tuh game. Nah Free Fire adalah rekomendasi game tepat bagi para bocah yang dikenal sangat egois bermain. Kan Free Fire ada bermain bersama tim? Meskipun bisa bermain tim, bila salah satu yang mati, kamu masih bisa melanjutkan game sampai mendapatkan booyah. Makanya gara-gara itu, game ini sangat direkomendasikan bagi mereka. Kalau ada yang mudah, mengapa diribetkan? Siapa suruh mereka nggak jeli mainnya? Mati kan?
Tempo bermain cepat
Dibandingkan game battle royal lainnya, Free Fire merupakan tempo permainan yang singkat. Mengapa? Dalam permainan tersebut, hanya ada 50 orang sehingga sangat menentukan waktu permainan. Kamu tidak perlu menunggu lama dalam menyelesaikan pertempurannya, toh pemainnya tidak terlalu banyak. Asal tahu strategi, kamu bisa menang di game itu dalam tempo yang cepat. Jadi bila ada drama mama menyuruh memberhentikan game gara-gara kerjakan PR ataupun ada panggilan mendesak di ponsel yang dimainkan, setidaknya bisa diminimalisir tempo AFK-nya. Masa gara-gara itu berhenti di tengah jalan? Udah banyak kill dan nyaris booyah, eh nggak jadi deh gara-gara itu. Kan kesal. Selain itu, anak-anak pada umumnya sangat mudah bosan sehingga game ini sangat direkomendasikan bagi mereka. Kalau udah bosan, kan bisa melakukan hal yang lain?
Emang sih nggak bisa dipukul rata mengapa kebanyakan para bocah suka game Free Fire. Tapi, Free Fire sudah cukup mengobati rasa kegabutan sekaligus refresh belajar online yang begitu melelahkan. Paling penting dalam game ini, bermain secukupnya dan jangan lupa beristirahat. Jangan dipaksakan terus main gamenya, nanti mama marah.
BACA JUGA 6 Kombinasi Spell dan Hero yang Harus Dihindari biar Push Rank Mobile Legends Lancar dan tulisan Kristiani lainnya.