Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Alasan Charly ST 12 Sebaiknya Jadi Penyanyi Dangdut Koplo Jawa Saja

Nazih Nauvan Lathif oleh Nazih Nauvan Lathif
16 Desember 2020
A A
5 Alasan Charly ST 12 Sebaiknya Jadi Penyanyi Dangdut Koplo Jawa Saja terminal mojok.co

5 Alasan Charly ST 12 Sebaiknya Jadi Penyanyi Dangdut Koplo Jawa Saja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Minggu pagi yang sedikit mendung, kegiatan scroll lini masa YouTube saya terhenti pada sebuah thumbnail video yang bergambar Charly Van Houten, mantan vokalis ST 12 yang nyentrik dengan potongan rambut belah tengahnya itu. Di video yang diupload oleh kanal Music Interactive tersebut, ternyata Charly mengcover lagu Lintang Ati (ning angin tak titipne) yang sempat dipopulerkan oleh Happy Asmara setahun lalu.

Sependek ingatan saya, saat ini Charly memang sudah berhenti menjadi vokalis band ST 12, band pop melayu terbaik versi Mas Iqbal AR. Posisinya digantikan oleh Firman Kehilangan yang dulu juga pernah diproduseri sebagai penyanyi solo oleh Charly sendiri. Entah dengan alasan apa Charly memilih berhenti dan memilih fokus aktif mengcover lagu dan vlog di kanal YouTube-nya, Charly VanHoutten57. Untuk masalah alasannya sih saya malas mencari tahu. Ngapain juga, mending rakit PC fokus menikmati lagu coveran belio.

Kembali pada video Lintang Ati yang dicover oleh Charly. Hingga tulisan ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 400 ribu kali sejak pertama kali diunggah pada 10 Desember lalu. Jumlah views yang cukup besar untuk ukuran video cover lagu dangdut koplo Jawa yang kisaran views-nya biasanya mencapai puluhan ribu hingga jutaan view. Lagu dangdut koplo Jawa, baik yang dinyanyikan secara cover maupun oleh penyanyi aslinya beberapa tahun terakhir memang sedang sangat digandrungi.

Dari segi penampilannya pun, nggak jelek jelek amat kok. Baik dari visual maupun audionya, ya, malah cenderung bagus menurut saya. Suara Charly yang karakternya kuat dipadukan dengan pukulan kendang dan petikan kentrung cak cuk khas ala musik dangdut koplo Jawa.

Dan seingat saya, ini adalah kali pertama Charly mengcover lagu dangdut koplo Jawa sehingga penampilan di video tersebut terasa cukup spesial bagi saya. Semacam come back dari seorang penyanyi yang lagunya dulu hampir saya dengar setiap hari, tapi dengan suasana baru dan lebih cocok dengan pasar anak muda pendengar musik koplo Jawa.

Dengan capaian views tadi, sambutan baik dan support netizen di kolom komentar, serta alasan yang akan saya paparkan berikut ini, saya cukup optimis Charly bisa menjadi pesaing baru di skena lagu dangdut koplo Jawa. Ia siap untuk menandingi kepopuleran Denny Caknan, Ndarboy Genk, Jihan Audy, Happy Asmara, atau bahkan Via Vallen dan Nella Kharisma.

#1 Cengkok melayu cocok untuk lagu dangdut koplo Jawa

Di video berdurasi 5 menit 32 detik tersebut, cengkok Charly yang melayu banget ini begitu kentara. Cengkok yang sama dengan cengkok yang pernah kita dengar pada lagu lagu pop melayu hits ST 12 dulu, seperti lagu Aku Masih Sayang, Rasa Yang Tertinggal, dan tentu saja lagu P.U.S.P.A., lagu yang akhirnya membuat ST 12 makin naik daun kala itu.

Cengkok melayu yang hanya dengan sebait liriknya, kita bakal tahu bahwa penyanyinya adalah Charly. Nah, cengkok ini cocok betul dengan irama dangdut koplo Jawa yang memang butuh suara mendayu dayu, manunggaling dengan alunan musik, pukulan kendang, dan tentu saja goyangan. Ya, meskipun pelafalan lirik bahasa Jawanya masih kaku dan kurang fasih, tapi nantinya dengan jam terbang menyanyikan lagu bahasa Jawa, lambat laun bisa jadi lancar, lah. Saya yakin itu.

#2 Tipe suara yang mampu membuat lagu terasa begitu dalam

Selain cengkok yang khas, menurut saya suara Charly ini adalah tipe suara berat yang mampu membuat versi lagu yang dinyanyikannya semakin terasa begitu dalam feel-nya. Sansaya jeru. Seperti lagu Lintang Ati yang belio cover, lagunya jadi terasa lebih dalam dan terasa meresap ke relung hati. Pesan di dalam lirik lagunya kian terasakan dan tersampaikan kepada pendengarnya.

Tentu kita masih ingat betul betapa terasa jeru-nya lagu Saat Terakhir yang dinyanyikan belio. Lagu yang kemudian pada masanya banyak diputar sebagai backsound momen sedih karena ditinggal orang tersayang. Lalu, bayangkan lagu dangdut koplo Jawa yang mayoritas liriknya berisi tentang kisah patah hati, cinta tak direstui, pacaran ditinggal rabi akan semakin ambyar, nggrantes, dan marake keranta-ranta bila dinyanyikan oleh Charly.

#3 Lagu ST 12 nggak sulit-sulit amat dialihkoplokan

Alasan ketiga ini sebetulnya masih berkelindan dengan alasan pertama tadi, masih ada hubungannya dengan kata kunci melayu. Musik melayu dan dangdut ini sebetulnya memiliki kekerabatan yang cukup dekat. Menurut beberapa literatur sejarah, kelahiran musik dangdut ini dipengaruhi salah satunya oleh musik melayu, selain musik India dan Arab.

Jadi, nantinya lagu lagu ST 12 nggak sulit-sulit amat seumpama akan digubah, diaransemen menjadi koplo, atau bahkan dialihbahasakan ke lirik bahasa Jawa. Lagu Cari Pacar Lagi bisa diubah menjadi Golek Pacar Anyar, Aku Masih Sayang diubah menjadi Aku Isih Tresna sehingga liriknya menjadi, aku tenan isih tresna sliramu, aja nganti kowe ninggalke aku. Ya semacam itulah. Kalo Charly butuh referensi bisa berkunjung ke lagu Ada Apa Denganmu-nya Peterpan yang dialihbahasakan menjadi Ana Apa Awakmu dan dinyanyikan oleh Alm. Didi Kempot.

#4 Basis fans setiaku bisa diberdayakan menjadi sobat ambyar

Sebagai grup band yang memiliki basis fans cukup militan, persoalan menjaring massa pendengar setia Charly tentunya bukan perkara yang sulit. Masalah jumlah view video YouTube tidak perlu dikhawatirkan. Para Setiaku, sebutan untuk fans ST 12 bisa beralih menjadi sobat ambyar. Toh, tema lagu ST 12 juga nggak jauh-jauh amat dari tema lagu dangdut koplo Jawa.

Oh iya, nantinya sobat ambyar Charly sewaktu datang ke konser nggak perlu kok beli jaket rolling atau macak dengan rambut belah tengah. Cukup datang, sing along sambil nangis, dan tentu saja sambil jogetan.

#5 Goyangan khas ala Charly

Walaupun dangdut koplo masa kini sudah tidak terlalu mementingkan goyangan, tapi kepemilikan goyangan bagi seorang penyanyi dangdut ini hukumnya sunnah muakkad. Antisipasi saja, ketika ternyata performa vokal sedang kurang maksimal. Paling tidak, ya bisa digunakan sebagai aksi panggung agar tidak terlihat kaku-kaku amat.

Soal goyangan ini, juga bukan masalah sulit bagi Charly. Wong belio sudah punya kok, tinggal sedikit disegarkan kembali saja. Yak betul, goyangan dengan sambil mengibas ngibaskan stik drum menjadi ciri khas aksi panggungnya dulu sewaktu nge-band bersama ST 12. Untuk nama goyangannya nanti ya tentu saja Goyang Stik Drum. Oh, iya stik drum ini nantinya juga bisa dijadikan merchandise resmi saat Charly menggelar konser besar. Sombat ambyar bisa sing along, nanges, sembari goyang stik drum.

Saya pikir kelima alasan tersebut sudah cukup kuat untuk membuat Charly berkenan beralih menjadi penyanyi lagu dangdut koplo Jawa. Mumpung sedang ramai ramainya juga, Kang. Selain bisa dijadikan ajang come back, momen lagu dangdut Jawa yang sedang naik daun memang perlu dimanfaatkan. Hitung-hitung juga sebagai penawar rindu bagi penikmat lagu melayu pada umumnya dan lagu ST 12 pada khususnya. Akhir kata dari saya, pesan untuk Kang Charly, jangan-jangan kau menolak saranku~

BACA JUGA Mari Bersepakat bahwa ST 12 Adalah Band Pop Melayu Terbaik di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2020 oleh

Tags: CharlykoploST 12
Nazih Nauvan Lathif

Nazih Nauvan Lathif

Mas-mas medioker.

ArtikelTerkait

Makna Ungkapan 'Semongko' dan Filosofi Gambaru di Jepang terminal mojok.co

Makna Ungkapan ‘Semongko’ dan Filosofi Gambaru di Jepang

31 Oktober 2020
Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

23 Desember 2023
Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic terminal mojok.co

Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic

22 Oktober 2020
K-pop dan budaya populer

K-Pop, Koplo-nomic, dan Perang Budaya Populer

27 November 2021
Mari Bersepakat bahwa ST 12 Adalah Band Pop Melayu Terbaik di Indonesia terminal mojok.co

Mari Bersepakat bahwa ST 12 Adalah Band Pop Melayu Terbaik di Indonesia

20 Oktober 2020
Menyebut Lagu Ojo Dibandingke Karya Abah Lala Bermental Playing Victim Itu Terlalu Goblok

Menyebut Lagu Ojo Dibandingke Bermental Playing Victim Itu Terlalu Goblok

20 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kebumen di Tahun 2025: Menuju Kabupaten Kaya Raya Atau Ilusi Belaka?

Kebumen: Kabupaten yang Harusnya Surga Wisata dan Kaya, tapi Malah Termiskin di Jawa Tengah, kok Bisa?

9 Juli 2025
Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

9 Juli 2025
Menengok Seberapa Besar Gaji Orang Pelayaran kok Bisa Arogan dan Kemaki Gitu Mojok.co

Menengok Seberapa Besar Gaji Orang Pelayaran kok Bisa Arogan dan Kemaki Gitu

9 Juli 2025
Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

7 Motor Honda yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli, Kepikiran pun Jangan, Mending Beli Yamaha!

7 Juli 2025
UNS, Kampus Terbaik di Solo yang Bikin Salah Paham (Unsplash) kampus di Solo

7 Keanehan Kampus di Solo: dari Logo yang Unik hingga Letak Kampus yang Nggak Sesuai Ekspektasi

9 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Begini Penderitaan Saya Tertipu Polisi Gadungan Jelang KKN: Baru Mau Berangkat Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom
  • Dosa Besar Pedagang Soto Adalah Merusak Kesegaran Kuah Demi Mempertebal Margin Keuntungan 
  • Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja
  • Warga Desa Sebenarnya Kasihan dengan Mahasiswa KKN: Duit Tipis, Hidup Susah, tapi Dituntut untuk “Mengentaskan Kemiskinan”
  • Tiga Tahun Jadi “Calo” Tiket Konser demi Bayar UKT di UNY, Modal Orang Dalam dan Sasar Penonton Kepepet
  • Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.