Bayangkan saja kita sedang menanam satu pohon apel, tapi yang tumbuh tiga pohon sekaligus. Ya, itulah berkah. Selama Ramadan, segala hal bisa penuh dengan keberkahan. Seperti halnya ketika kita menanam satu kebaikan, kita akan menuai kebaikan yang berlipat ganda.
Bulan Ramadan memang identik dengan puasa. Sayangnya, saat berpuasa, banyak orang yang justru menghabiskan banyak waktu dengan tidur ketika memiliki waktu luang. Bahkan tidak sedikit ditemukan orang yang memilih tidur, dibanding dengan membaca Alquran atau melakukan kegiatan ibadah lainnya (pada siang hari). Tidak sedikit yang cenderung bersembunyi di balik dalil hadis, “Tidurnya orang puasa kan ibadah”, yang justru perlu dipertanyakan kesahihan-nya.
Nah, daripada menghabiskan waktu hanya dengan tidur, ada kegiatan positif lain yang bisa kita manfaatkan di momen bulan Ramadan yang merupakan waktu berharga ini.
Pertama, memulai belajar sesuatu yang baru.
Banyak orang lebih banyak memiliki waktu luang di bulan Ramadan. Jam kerja yang diperpendek atau waktu kuliah dan sekolah yang juga dipersingkat, membuat kita memiliki waktu lebih untuk belajar tentang hal-hal baru yang tak sempat kita pelajari di hari-hari biasa. Ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mempelajari kembali tentang diri kita, misalnya. Bisa melalui sejarah agama yang kita anut, atau selidiki ranah pengetahuan spiritual yang kita ingin ketahui. Kita dapat berlatih Alquran, melatih keterampilan, atau belajar bahasa baru. Bisa juga dengan membaca kembali buku-buku yang belum selesai terbaca hingga berdebu di rak.
Kedua, mencoba memberi maaf kepada siapa pun.
Apa cara yang lebih baik untuk meminta ampunan selain mempraktikkan pengampunan itu sendiri? Pemahaman kita tentang pengampunan telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Terima kasih kepada internet! Itu adalah proses, bukan keputusan. Semua upaya kita untuk melepaskan kesalahan orang lain terhadap kita dapat sangat bermanfaat di bulan ini. Ini juga dapat membantu kita untuk memaafkan diri sendiri dan membalik lembaran baru. Atas semua kesalahan yang pernah dilakukan orang lain kepada kita, maupun yang kita lakukan kepada diri kita sendiri.
Ketiga, mencoba saling berbagi kepada orang lain dengan cara yang baru.
Memberi bukan hanya tentang uang, makanan, atau hal lain secara fisik. Jika keuangan kita terbatas, kita masih bisa mencoba berbagi dengan apa pun yang kita bisa berikan kepada orang lain. Misalnya kita dapat membantu seseorang yang sedang dalam masa transisi. Lalu membantu mereka menemukan pekerjaan atau arah hidup yang baru. Ini mungkin terdengar tidak biasa, tetapi memberi dengan cara yang belum pernah kita lakukan sebelumnya bisa jadi memberi makna tersendiri sebagai hadirnya Ramadan.
Keempat, mempelajari kembali pengetahuan tentang alam dan lingkungan.
Segala sesuatu yang diciptakan dipenuhi dengan rencana Tuhan dan merupakan bukti kekuatan Tuhan. Kita tidak harus menjadi seorang naturalis atau ahli sains dan matematika untuk menerima wawasan di luar hal-hal yang biasa kita pelajari. Misalnya mempelajari tentang rotasi bumi dan bulan saat bulan Ramadan, tentang hilal, atau ilmu astronomi lainnya. Biasanya saat bulan Ramadan memang banyak yang secara sengaja ataupun tidak, belajar tentang ilmu falaq (ilmu astronomi). Karena biasanya ilmu tersebut akan sangat berguna saat bulan suci ini. Selama bulan Ramadan pun, hampir setiap hari saya menghitung tanggal hijriyah sembari memperhatikan bulan. Alih-alih saya mengamati perubahan bentuk bulan dari hari ke hari, dan ini cukup menyenangkan.
Keempat, mencoba ganti kebiasaan buruk.
Cara tercepat untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah dengan mengganti kebiasaan yang lebih baik. Apa perbedaan keduanya? Kebiasaan baik sering kali disengaja, sedangkan kebiasaan buruk tidak. Kebiasaan-kebiasaan yang kita sadari atau tidak, membawa dampak buruk bagi diri kita sendiri sangat mungkin dapat diubah. Namun sebelum itu, kita harus bisa menyadari bahwa kebiasaan itu adalah kebiasaan yang buruk. Kemudian ganti dengan kebiasaan yang lebih baik. Lantaran kita sendiri yang sadar dan tahu betul apa yang baik dan tidak baik bagi diri kita, bukan?
Pada dasarnya, Hal-hal positif tersebut memang bisa dilakukan kapanpun, baik saat Ramadan maupun di luar bulan Ramadan. Namun tak ada salahnya juga kita menambah aktivitas Ramadan dengan kegiatan yang lebih berguna. Karena tidur bukan satu-satunya hal yang berguna. Semoga kita selalu dapat menemukan cara untuk memanfaatkan waktu yang sangat istimewa ini.
BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.