Ngomongin Jatinangor sepertinya nggak bakal ada habisnya. Kecamatan dengan lautan mahasiswa ini adalah tempat yang bisa dibilang underrated. Semua orang akan familier dengan Bandung, tapi tidak dengan Jatinangor, tempat yang romantis nan sulit dilupakan.
Pertama kali saya menginjakkan kaki di Jatinangor ketika menjadi mahasiswa baru, tepatnya tahun 2018. Saya mengira Jatinangor adalah bagian dari Bandung, nyatanya bukan. Jatinangor adalah salah satu kecamatan yang ada di Sumedang. Banyak berjejer kampus di tempat ini, mulai dari IPDN, Ikopin, ITB cabang Jatinangor, hingga Universitas Padjadjaran. Sehingga mendapati banyak mahasiswa di sini bukan hal yang aneh lagi.
Banyaknya mahasiswa setali tiga uang dengan keberadaan warung makan. Seperti tulisan dari Mas Dani Alifian tentang warung makan yang buka dini hari di Malang, Jatinangor tentunya nggak mau kalah. Jatinangor menyediakan beragam jenis warung makan dari yang murah meriah sampai yang elite, dari yang buka pagi hari sampai sepanjang hari. Dan buat mahasiswa nokturnal yang ada di Jatinangor, nggak usah khawatir perkara cari makan tengah malam. Empat tempat makan di bawah ini adalah jawabannya.
#1 Munjul
Warung makan pertama di Jatinangor yang terkenal di kalangan mahasiswa, khususnya anak-anak Unpad, adalah warung makan Munjul. Sejak saya maba, warung makan pertama yang saya kunjungi ya Munjul ini karena lokasinya dekat dengan kosan saya. Munjul berlokasi di Kampung Cisaladah, Desa Hegarmanah dekat jembatan cincin. Patokannya, seberang FIB Unpad atau asrama Unpad (Bale Wilasa 3), dari situ tinggal menuruni jalan setapak.
Menu makanan yang dijual di sini beragam, ada tempe orek, ayam, ikan, sayuran, bahkan mi tektek juga tersedia di sini. Soal harga nggak perlu khawatir, murah meriah. Menu favorit saya di Munjul adalah nasi telur tempe orek dengan sambal merah. Bayarnya Rp10.000 saja.
#2 Hipotesa
Hipotesa adalah salah satu warung makan paling legendaris yang ada di Jatinangor. Warung makan satu ini sangat akrab dengan mahasiswa lantaran tempatnya yang nyaman untuk nongkrong dan harganya yang sangat murah. Hipotesa berlokasi di Jalan Kolonel Ahmad Syam (Jalan Sayang).
Salah satu menu makanan yang jadi favorit pelanggan adalah nasi goreng telur kecap yang rasanya nggak kaleng-kaleng. Sementara menu minuman yang sering dipesan adalah josu alias Extra Joss susu yang juga menjadi minuman favorit saya di tempat ini. Bagi mahasiswa yang lagi seret, Hipotesa adalah jalan keluarnya. Dengan uang Rp8.000 sudah bisa makan dengan kenyang di sini, lho.
#3 Warkop Warpath
Warung makan selanjutnya yang buka dini hari adalah Warkop Warpath. Sesuai namanya, Warpat (warung kopi prapatan), tempat makan satu ini berlokasi di perempatan Jalan Sayang. Warkop Warpath buka dari jam 5 sore hingga dini hari.
Di sini, gorengan adalah menu favorit kebanyakan orang. Kalau saya sih suka kue pancong di sini karena rasanya lumer di mulut. Makan di sini dini hari ada sensasi tersendiri, apalagi sambil ngomongin masa depan sama gebetan.
#4 Ayam Goreng Nelongso
Bagi pencinta ayam goreng, Ayam Goreng Nelongso adalah jawabannya. Warung makan ini berlokasi di daerah Sayang seberang rumah makan Padang dan dekat kantor Brimob. Lokasi bangunannya persis di pinggir jalan dengan dua lantai.
Meskipun harganya nggak semurah 3 tempat sebelumnya, rasa ayam goreng di sini termasuk maknyos. Makan berdua di lantai atas bersama orang terkasih akan terasa jauh lebih nikmat, apalagi sambil menikmati jalanan Jatinangor. Kalian yang kelaparan di dini hari bisa langsung kemari dan menikmati seporsi ayam goreng.
Itulah 4 warung makan di Jatinangor yang buka dini hari. Warung makan tersebut tentunya sangat membantu para mahasiswa yang kelaparan di tengah malam, apalagi mahasiswa tingkat akhir seperti saya.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi