4 Tips Menghindari Overthinking Saat Malam Tiba

lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

Setelah penat melakukan kegiatan rutin dari pagi sampai sore atau bahkan malem, istirahat terbaik adalah tidur. Tapi, siapa sangka kalau tidur yang niatnya jadi pemecah masalah, justru bagi sebagian jadi biang munculnya masalah baru, yaitu hadirnya si overthinking.

Siapa di sini yang ngerasain hal itu? Ketika udah bersih-bersih, udah selimutan sambil miring ke kanan atau kiri, tiba-tiba dateng biang masalah, yaitu overthinking. Apa yang kamu lakukan? Biasanya, balik badan jadi terlentang sambil liat langit-langit kamar, di sinilah imajinasi yang nggak diharapkan hadir bermunculan, bener kan?

Biasanya nih overthinking makin nggak jelas ketika yang sebenernya nggak perlu dipikirin tapi kepikiran. Misalnya “tadi makan seblak nggak akan bikin kanker kan?” atau “Aduh gimana kalo besok tiba-tiba susah dapet ojol buat berangkat kerja?” atau “kalau besok tiba-tiba nggak dianggap anak sama orang tua harus gimana?”.

Pertanyaannya, ini kita lagi cosplay jadi orang yang paling pemikir di dunia atau gimana? Masalahnya kalau ujung-ujungnya jadi Thomas Alva Edison sih nggak masalah. Lah tapi masalahnya si overthinking ini boro-boro bermanfaat buat manusia di dunia, cicak aja bingung kenapa dia diliatin terus pas lagi diem di langit-langit kamar. Suka bingung kan? Kasian sama diri sendiri kalau begitu terus. Maka dari itu, saya punya tips yang masuk akal supaya nggak ada lagi istilah overthinking ketika mau tidur

Jangan main media sosial minimal satu jam sebelum mau tidur

Tips pertama ini mungkin saja bisa ampuh atau mungkin saja kurang manjur untuk beberapa orang, tapi apa salahnya kalau kalian coba dulu. Kenapa main sosmed bisa memengaruhi overthinking?

Jadi gini. Ketika kalian buka medsos, Instagram misalnya, kalian kan sering tuh liat instastory temen. Nah, di sini masalah muncul. Ketika temen kalian mulai berbagi pencapaian, sedangkan kalian masih merasa gitu-gitu aja, overthinking bakal merasuki pikiran kalian. Jadinya susah tidur.

Kalau susah mau menahan diri untuk tidak buka medsos, kalian bisa jual hape kalian.

Buka YouTube, terus cari “lagu pengantar tidur”

Tips kedua nih, kalian bisa coba cara ini. Buka YouTube terus cari “lagu pengantar tidur” nah biasanya muncul tuh banyak pilihan yang bisa kalian putar dan biasanya thumbnail-nya pake gambar pemandangan yang asri atau hujan, terus durasi yang hadir biasanya sampe satu jam. Pokoknya itu ciri-ciri lagu pengantar tidur.

Ini bisa kalain lakukan karena bisa bikin pikiran tenang dan santai. Jangan lupa juga buat tutup mata kalo masih melek ya bisa aja overthinking-nya masih hadir. Pokoknya usahain mata merem, kalo mau melek paksa aja merem. Nah di sini juga kalian bisa berusaha melawan diri sendiri lewat hal kecil.

Kasih paham

Tips ketiga ini kalo emang bener-bener udah cape aja sama diri sendiri karena susah diatur buat nggak overthinking. Coba deh kasih pemahaman ke diri kalian kalau kalian saat itu tujuannya buat tidur bukan buat mikir. Kalau mau mikir mending besok lagi.

Coba lakuin tips satu sampai tiga berbarengan

Ini mungkin bisa jadi ampuh, kalian coba untuk jangan buka sosial media minimal satu jam sebelum tidur. Terus kalian siap-siap tidur sambil pilih lagu yang bisa bikin tenang seperti tips nomor dua. Lalu, pejamkan mata dan kasih pemahaman buat diri sendiri kalo kita ada di sini buat tidur bukan buat mikir.

Dari keempat tips itu mana yang menurut kalian bisa digunakan? Kalau kalian udah coba cara itu semua tapi masih merasa overthinking coba cari cara lain yang akan cocok untuk kalian coba. Inget, hidup emang harus mikir tapi kalo mikirnya berlebihan nggak baik juga buat kamu! Semangat ya para pejuang overthinking! Semoga tips di atas bisa bantu kamu.

BACA JUGA Kisi-kisi Menjadi Muda-mudi Overthinking Edisi Pandemi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version