Di Bikini Bottom selain kesengsaraan dan kemalangan tokoh Squidward, ada hal lain yang menurut saya menarik buat dicermati, yaitu para bang jagonya atau polisi. Polisi di Bikini Bottom sukses menorehkan impresi di benak saya lantaran nggak ada kartun serupa dengan penokohan polisi sekentara di kartun Spongebob.
Peran krusial polisi di Bikini Bottom nggak bisa dicap kaleng-kaleng lagi. Setidaknya hal itu bisa dicerminkan lewat beberapa episode yang plot utamanya memang fokus mengulas sisi cerita dari si bang jago ini misalnya di episode, Call the Cops, Jailbreak, The Krusty Slammer, Banned in Bikini Bottom, Spongebob Last Stand, dan Hall Monitor. Saya pun jadi bisa mengklasifikasikan tipe-tipe polisi di Bikini Bottom.
#1 Tipe bang jago yang bisa dimanfaatkan orang dekatnya
Hal ini tervisualisasi di episode Banned in Bikini Bottom. Kala itu suasana di Krusty Krab tentram-tentram saja setidaknya sampai kedatangan Nona Gristlepuss, sosok wanita tua menyebalkan yang ternyata adalah istri dari Al, kepala polisi setempat.
Di awal kedatangannya ke Krusty Krab, Nona Gristlepuss sangat membenci kebahagiaan SpongeBob ketika menyajikan Krabby Patty. Nona Gristlepuss pun meniupkan peluit khas polisinya. Sontak saja lengkingan peluit itu membuat SpongeBob terjatuh di tengah tarian bahagianya saat hendak menyajikan Krabby Patty.
Kemudian Nona Gristlepuss menghubungi suaminya si Al, kepala polisi, untuk menyuruhnya menutup Krusty Krab. Akibat dari penutupan Krusty Krab secara sepihak oleh kepala polisi tersebut Tuan Krab, Squidward, dan SpongeBob jadi kehilangan mata pencahariannya. Sungguh miris di Bikini Bottom kepala polisinya bertindak semena-mena terhadap rakyat kecil. Betapa ia lebih mementingkan ego istrinya sendiri sampai tegel menutup lapak UMKM milik Tuan Krab.
2# Tipe bang jago yang menutup tempat usaha
Kejadiannya masih di episode yang sama. Setelah Krusty Krab ditutup, demi menyiasati supaya dapur tetap ngebul, Tuan Krab rela kucing-kucingan dengan polisi demi bisa memutar bisnisnya. Secara sembunyi-sembunyi Krusty Krab beroperasi di rumah SpongeBob. Pengunjung yang bisa masuk pun dibatasi sekitar 25% saja. Ya supaya hawa keberadaan Krusty Krab nggak terendus si kepala polisi dan Nona Gristlepuss.
Sayangnya, antusiasme masyarakat Bikini Bottom untuk menyantap Krabby Patty memang kepalang akut. Nyatanya mereka tetap rela mengantre dan berakibat timbulnya kerumunan warga di sekitaran rumah nanas Spongebob. Hal itulah yang dimanfaatkan rival bisnis Tuan Krab, Plankton. Plankton menghubungi Nona Gristlepuss dan menginfokan bisnis diam-diam di rumah SpongeBob.
Alhasil pasukan polisi di bawah komando Al secara ugal-ugalan dan ngawur mendobrak pintu rumah SpongeBob dengan kaki dan mengobrak-abrik seisi rumah. Mereka kemudian memborgol Tuan Krab beserta seluruh jajaran karyawan Krusty Krab.
3# Alat untuk menangkap pihak oposisi
Di episode Spongebob Last Stand, SpongeBob dan Patrick secara tegas mendeklarasikan penolakan atas pembangunan Jalan Raya Super Sally. Sebagai bagian dari investasi besar-besaran Plankton, mereka menganggap tindakan pembangunan itu bisa mengancam keberlangsungan lingkungan hidup.
Pun SpongeBob dan Patrick membagikan selebaran penolakan dan menyanyikan lagu “Give Jellyfish Fields a Chance”. Sayangnya polisi kemudian datang menangkap dan mengasingkan SpongeBob dan Patrick hanya karena aksinya tersebut.
4# Salah tangkap orang
Di episode The Smoking Peanut SpongeBob dan Patrick pergi ke Stadion Tiram untuk melihat tiram raksasa di festival hari gratis. Sayangnya, ketika memasuki arena, mereka menemui si tiram lagi tidur. SpongeBob yang nggak mau hanya melihat seekor tiram raksasa tertidur mencoba membangunkannya dengan melemparkan kacang padanya.
Celakanya lemparan kacang membuat si tiram menangis keras seharian. Saluran TV lokal menaruh kejadian ini sebagai headline berita. Hasil olah TKP hanya ditemukan barang bukti berupa kacang, Polisi kemudian menetapkan Patrick sebagai tersangka. Padahal Patrick ini justru nggak ada sangkut pautnya sama sekali. Hal itu membuat SpongeBob merasa sangat bersalah dan mengakui perbuatannya sendiri kalau ialah si pelempar kacang sesungguhnya.
Alih-alih menyelesaikan masalah, tangisan kerang justru semakin keras. Usut punya usut seluruh dugaan polisi yang menyangkakan Patrick dan SpongeBob ternyata salah kaprah. Pelaku sesungguhnya adalah Tuan Krab yang mencuri barang paling berharga dari si tiram, yaitu telurnya. Sungguh ending dan tindakan yang sangat membagongkan dari polisi saat itu.
Sumber Gambar: YouTube Kyoo
BACA JUGA Pengalaman Saya Saat Hendak Wawancara Polisi di Tengah Aksi dan tulisan Fatony Royhan Darmawan lainnya.