Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

4 Rekomendasi Film Korea Klasik Bergenre Romance yang Tak Lekang Zaman

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
23 Juli 2021
A A
4 Rekomendasi Film Korea Klasik Bergenre Romance yang Tak Lekang Zaman terminal mojok.co

4 Rekomendasi Film Korea Klasik Bergenre Romance yang Tak Lekang Zaman terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Barangkali itulah ungkapan yang tepat untuk mendefinisikan film klasik. Sebuah film dapat digolongkan sebagai film klasik jika mampu diterima khalayak meski melewati barrier waktu yang tak sebentar. Dalam kata lain, filmnya harus masih bisa dinikmati meski zaman telah berganti.

Kira-kira apa contoh film klasik yang pernah kamu tonton? Contoh paling gampangnya adalah Titanic. Titanic menjadi salah satu film klasik karena sampai sekarang masih bisa dinikmati penonton sejak kemunculannya pada 1970. Contoh film klasik Hollywood lain misalnya Vertigo (1958) dan The Sawshank Redemption (1994).

Korea Selatan dengan industri perfilman yang semakin maju juga tak kalah membuahkan film-film klasik. Beberapa film Korea klasik berbagai genre telah lahir dari negeri ginseng ini. Berikut saya berikan rekomendasi 4 film Korea klasik bergenre romance yang tentunya timeless.

#1 My Sassy Girl (2001)

My Sassy Girl besutan sutradara Kwak Jae Yong adalah salah satu K-movie favorit saya. Meski sudah 20 tahun berlalu dan seberapa pun seringnya saya rewatch, film Korea ini tetap menimbulkan perasaan berbunga-bunga sekaligus pedih yang mendalam. Apalagi kalau sudah terngiang OST-nya yang berjudul “I Believe”. Denger intronya saja sudah bikin inget keseluruhan isi film.

Film komedi romantis ini mengisahkan kisah yang terjalin antara Gyeon Woo (Cha Tae Hyun) dengan seorang gadis (Jun Ji Hyun). Awalnya keduanya orang asing bagi satu sama lain. Pertemuan yang tidak disengaja itu terjadi di stasiun subway saat Gyeon Woo menarik sang gadis karena terlalu dekat dengan kereta yang akan lewat. Ternyata gadis itu berada di bawah pengaruh alkohol, Gyeon Woo lalu menggendong dan menjaganya.

Meski begitu, sang gadis justru kerap memukul dan mengusili Gyeon Woo sampai hubungan keduanya menjadi begitu dekat. Namun, momen banjir air mata lagi-lagi harus terjadi. Scene paling menyesakkan bagi saya adalah scene sang gadis berteriak meminta maaf pada Gyeon Woo ketika di gunung, scene Gyeon Woo memberitahu 10 aturan tentang sang gadis pada lelaki yang mengencaninya, dan scene saat Gyeon Woo datang kembali ke gunung membuka kapsul waktu, tapi tiada gadis itu di sana. Meski menonton film ini serasa naik rollercoaster, endingnya cukup satisfying.

#2 One Fine Spring Day (2001)

One Fine Spring Day adalah film panjang kedua dari sutradara Hur Jin Ho setelah Christmas in August. Sutradara yang juga membuat film historical, The Last Princess. Di One Fine Spring Day, Hur mempertemukan Yoo Ji Tae dan Lee Young Ae sebagai dua pemeran utama. Ji Tae berperan sebagai Sang Woo, seorang teknisi suara. Sementara Lee Young Ae berperan sebagai Eun Soo, seorang DJ dan produser program radio.

Dikisahkan Sang Woo dan Eun Soo bertemu dalam proyek perekaman suara-suara alam di provinsi Gangwon. Mereka pun sering kali bersama pada perjalanan ke gunung, hutan, dan pantai demi merekam suara-suara alam. Sayangnya, pandangan keduanya terhadap masa depan hubungan mereka yang terlanjut terjalin itu berbeda.

Baca Juga:

7 Rekomendasi Film Dewasa Korea Terbaik Rating 18+ yang Sayang Dilewatkan

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Meski termasuk agak slow paced dan plotnya terbaca dari awal, film ini kuat secara karakterisasi dan sinematografi. Menempatkan dua manusia dengan background alam bebas membuat romansa lebih tersampaikan. Meski setelahnya, setelah musim berganti, perasaan mereka pun turut serta.

#3 A Moment to Remember (2004)

A Moment to Remember adalah film panjang ketiga dari sutradara Lee Jae Han. Mungkin buat para penyuka sinema Korea, film ini tidak asing lagi. Mengisahkan romansa yang terjalin antara Kim Su Jin (Son Ye Jin) dan Choi Chul Soo (Jung Woo Sung). Singkat cerita keduanya pun menikah.

Dalam kehidupan rumah tangganya itu, Su Jin mulai mengalami momen-momen lupa. Mulai dari lupa hal-hal kecil sampai didiagnosis dokter menderita penyakit Demensia Alzheimer dengan onset usia muda. Mengetahui itu, Chul Soo pun mengalami kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. Menonton film ini membuat saya tidak bisa menahan air mata. Seolah diajak merasakan yang dialami Chul Soo saat secara perlahan Su Jin tak bisa mengenalinya lagi.

Awalnya, Chul Soo membuat catatan-catatan kecil untuk mempertahankan ingatan Su Jin. Namun, ketika masih dapat mengingat suaminya, Su Jin justru pergi meninggalkan Chul Soo karena tak ingin jadi beban. Dengan penuh kegigihan dan kesetiaan, Chul Soo pun mencari Su Jin, meskipun setelah bertemu ia mendapati sang istri sudah tidak mengenalinya lagi.

#4 Daisy (2006)

Saya ingat betul sewaktu kuliah dulu, seorang teman merekomendasikan film ini. Film yang ber-setting di Belanda ini disutradarai oleh Andrew Lau. Mengisahkan kisah cinta antara Hye Young (Jun Ji Hyun), Park Yi (Jung Woo Sung), dan Jeong Woo (Lee Sung Jae).

Hye Young adalah seorang pelukis yang dibayar saat menawarkan jasanya melukis orang-orang. Suatu hari, ia pergi ke bukit tapi jembatan kecil yang dilewatinya mendadak rusak. Park Yi melihat Hye Young dari jauh dan seketika jatuh cinta. Tanpa sepengetahuan Hye Young, Park Yi memperbaiki jembatan itu dan menggantung peralatan lukis Hye Young yang terjatuh.

Tiap sore, Park Yi mengirimkan seikat bunga daisy tanpa nama buat Hye Young. Park Yi yang seorang pembunuh bayaran nggak bisa begitu saja mengakui cintanya ke Hye Young. Masalah terjadi ketika seorang polisi bernama Jeong Woo sedang memata-matai gembong narkoba. Jeong Woo duduk di hadapan Hye Young untuk dilukis. Lama-lama Hye Young meyakini bahwa orang yang mengiriminya bunga daisy setiap hari adalah Jeong Woo.

Penonton akan dibawa geregetan saat tahu Hye Young menyukai Jeong Woo. Rasanya pengin teriak dari balik layar kalau pengirim bunga itu Park Yi. Tak hanya itu, film ini juga sukses membuat saya nangis bercucuran, terutama saat Hye Young menyadari fakta sebenarnya, pun saat babak ending yang mengejutkan.

Selain keempat K-movie di atas, film romance mana lagi yang membuatmu terkenang-kenang?

BACA JUGA 6 Lagu Korea yang Cocok Jadi OST K-Drama dan tulisan Maria Monasias Nataliani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2021 oleh

Tags: A Moment to Rememberfilm klasikFilm KoreaHiburan Terminal
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

kekerasan pada perempuan di internet definisi pengertian jenis macam mojok.co

Mengkaji Isu Kekerasan Seksual melalui Film Korea

10 Mei 2019
7 Rekomendasi Film Dewasa Korea Terbaik Rating 18+ yang Sayang Dilewatkan

7 Rekomendasi Film Dewasa Korea Terbaik Rating 18+ yang Sayang Dilewatkan

22 Agustus 2024
Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kamu Tiru! terminal mojok.co

Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kita Tiru!

10 Agustus 2021
Penyakit Time Jump di Drama Korea yang Sebetulnya Nggak Perlu-perlu Amat terminal mojok.co

Penyakit Time Jump di Drama Korea yang Sebetulnya Nggak Perlu-perlu Amat

3 Juli 2021
Persamaan Franchise Fast and Furious dan Sinetron Indonesia terminal mojok.co

Persamaan Franchise Fast and Furious dan Sinetron Indonesia

8 Agustus 2021
4 Film Korea Bertema Perjalanan yang Terasa Kontemplatif terminal mojok.co

4 Film Korea Bertema Perjalanan yang Terasa Kontemplatif

1 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.