Hiruk pikuk tinggal kota besar mendorong orang-orang melipir ke daerah yang lebih kecil dan tenang untuk hidup. Mereka berharap bisa mendapat keseimbangan antara pekerjaan dan hidup di tempat tinggal baru. Bahasa kerennya work-life balance.
Purbalingga menjadi salah satu daerah yang banyak diincar. Mudahnya lokasi dan akses dari kota-kota besar sekitarnya menjadikan daerah ini primadona. Terlebih, fasilitas dasar di daerah ini sudah lumayan lengkap.
Orang-orang kota yang pindah ke Purbalingga ini tetap perlu penghasilan sehingga mereka tetap perlu bekerja. Walau biaya hidup di Purbalingga tidak sebesar hidup di kota-kota besar, tetap saja, memiliki penghasilan itu penting.
Persoalannya, work-life balance sulit tercapai kalau mereka memilih pekerjaan yang memberatkan. Salah pilih pekerjaan mereka malah terjerumus lagi dalam siklus hidup untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup.
Sebagai orang yang tinggal di Purbalingga, saya punya beberapa saran pilihan pekerjaan untuk mereka yang ingin “menepi” ke Kota Perwira ini. Pekerjaan yang penghasilannya cukup dan tetap memungkinkan terciptanya work-life balance.
#1 Jadi pengusaha knalpot di Purbalingga, sentranya knalpot
Sudah jadi rahasia umum jika kota yang melahirkan panglima sekaliber Jenderal Soedirman ini terkenal sebagai penghasil knalpot kelas dunia. Bahkan, produk-produk knalpot Purbalingga sudah menjajaki kancah pasar internasional. Memang membangun usaha itu tidak semudah bangun dari tidur. Namun, tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi, knalpot Purbalingga sudah memiliki nama. Untuk pemasarannya sendiri, bisa melalui aplikasi online. Banyak warga Purbalingga yang sukses menjadi pengusaha knalpot. Jadi, bagi kalian yang hendak pindah ke Purbalingga, ada baiknya untuk mencoba bisnis satu ini lur!
#2 Petani duku cocok untuk kalian yang modalnya minim
Kalau kalian memiliki modal yang minim, maka saya sarankan untuk menjadi petani duku. Kan sekarang lagi tren anak muda menjadi petani milenial. Mengenai buah duku, nggak perlu dipertanyakan lagi hasilnya. Kakek saya dan bapak saya adalah bukti konsistensi menjadi petani duku yang berhasil.
Seorang kawan pernah berseloroh jika buah duku akan tetap tumbuh walaupun hanya dilempar sembarang tempat. Mengenai ini, saya mengamini. Hal ini karena banyak warga di kecamatan saya, Kejobong, yang menjadi juragan buah duku. Bahkan, beberapa keluarga mereka yang berada di luar Purbalingga bisa dikirimi buah duku hingga satu karung saat musim panen. Hal ini menunjukan jika duku menjadi salah satu penghasilan yang potensial untuk menjadi ladang cuan. Gimana, apakah kalian tertarik, Lur?
#3 Di Purbalingga juga bisa berbisnis online
Siapa bilang tinggal di Purbalingga itu tidak memiliki potensi untuk bisnis online? Eits, nanti dulu. Semua anggapan itu dibantah langsung oleh seorang pemuda bernama Novi Bayu Darmawan. Beliau adalah salah satu pelopor adanya Kampung Mareketer di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.
Kebetulan, saya memiliki seorang kawan yang dulunya pernah ikut dengan beliau. Setelah beberapa tahun bekerja di Kampung Marketer, kawan saya bisa bekerja dari rumahnya sendiri. Bahkan, beberapa bulan lalu, saya berkunjung ke rumah barunya yang begitu mewah bagi saya yang hanya seorang guru honorer. Mantap, bukan? Tinggal di pinggiran tapi gaji kelas pegawai BUMN, Lur!
#4 Pengusaha camilan berbahan singkong
Selain sentra knalpot, Purbalingga dikenal sebagai sentra penghasil singkong lho. Banyak di antara warga saya yang merintis industri rumahan yang berasal dari singkong. Mulai dari seriping, cimplung, keripik hingga donat. Semua makanan itu berasal dari satu bahan yang sama yaitu singkong. Bahkan, beberapa di antara tetangga saya sudah menjual produknya lintas kabupaten.
Cuannya pun nggak main-main lho. Bahkan, tetangga saya bisa membeli mobil Avanza dari jualan ceriping yang dirintis 5 tahun lalu. Di Purbalingga sendiri kita bisa dengan mudah menemukan singkong. Bahan mudah didapat sehingga memungkinkan kalian memaksimalkan cuan.
Setelah membaca hal-hal di atas, apa kalian nggak kepengin bisnis kuliner di Purbalingga? Pekerjaan apa yang mungkin akan kalian coba kalau pindah ke Kota Perwira ini?
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















