4 Momen dalam Drama Our Blues yang Paling Menyentuh

4 Momen dalam Drama Our Blues yang Paling Menyentuh Terminal Mojok

4 Momen dalam Drama Our Blues yang Paling Menyentuh (Shutterstock.com)

Drama Korea Our Blues telah menayangkan episode terakhirnya hari Minggu lalu. Drama berkonsep omnibus ini mengangkat cerita-cerita yang akrab dengan keseharian kita di dunia nyata. Drama ini nggak cuma bahas cinta-cintaan ala drakor yang terkesan too good too be true untuk terjadi di dunia nyata. Bahkan teman saya yang anti-drakor mengakui Our Blues menarik juga untuk ditonton setelah saya mengajaknya menonton 1 episode favorit saya. Apalagi ditambah bonus pemandangan indah Pulau Jeju, ah, rasanya nggak ada alasan untuk nggak menyukai drama yang satu ini.

Awalnya saya nggak terlalu menyukai drama ini. Bahkan saya sempat berniat berhenti mengikutinya di minggu ketiga penayangannya. Alasannya karena saya nggak biasa dengan serial yang terdiri dari kolase beberapa kisah dari tokoh yang berbeda-beda. Saya jadi bingung sendiri dengan alurnya.

Namun seiring bertambahnya episode, saya semakin terbiasa dan ceritanya semakin menarik untuk diikuti. Tak jarang saya bangun dengan mata sembap karena terlalu terbawa cerita. Setiap kisah memang punya sisi emosional masing-masing, namun menurut saya ada empat momen yang paling menyentuh dan paling menguras emosi.

#1 Min Son A kehilangan arah setelah kalah dalam hak asuh anak

Min Son A adalah seorang ibu yang memiliki masalah dengan kesehatan mental akibat trauma masa lalu. Kondisi ini terkadang membuatnya tak bisa menjalankan tugas dengan baik sebagai ibu dan istri. Apalagi lingkungan sekitarnya nggak terlalu mendukung Son A untuk sembuh dari traumanya ini.

Singkat cerita masalah ini membuat Son A bercerai. Son A pun kalah dalam sidang hak asuh anak karena kondisinya. Harapan hidupnya seketika sirna. Dalam kesedihannya yang medalam itu, ia pergi ke Pulau Jeju dan berniat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke laut.

Untung saja dia berhasil diselamatkan dan bertemu kembali dengan Dong Seok yang di kemudian hari membantunya menata hidup baru. Dari sini kita bisa melihat jika anak adalah segalanya bagi seorang ibu.

#2 Terungkapnya fakta Kakak Yeong Ok yang mengalami down syndrome

Episode yang mengungkap rahasia hidup Yeong Ok sukses membuat saya mbrebes mili. Ternyata Yeong Ok punya seorang kakak yang mengalami down syndrome bernama Yeong Hui. Yeong Ok yang selama ini berusaha menjadi tulang punggung keluarga setelah jadi yatim piatu sejak kecil selalu berusaha menyembunyikan Yeong Hui selama ini. Nggak heran kalau Yeong Ok gila kerja banget sampai disalahpahami oleh haenyeo lainnya.

Cerita Yeong Hui selama tinggal di Jeju ini sangat menyentuh dan menguras emosi. Rasanya sangat tersentuh melihat orang-orang di sekitar Yeong Ok memperlakukan kakaknya dengan baik layaknya orang normal, padahal biasanya yang terjadi justru sebaliknya. Apalagi usaha Si Kapten untuk mengakrabkan diri dengan calon kakak iparnya, manis banget.

Sikap berbeda justru diperlihatkan Yeong Ok yang selalu berusaha menghindari kakaknya. Saya sedih banget melihat Yeong Hui yang dalam kesendiriannya sadar betul kalau dirinya tidak diinginkan. Padahal dia sayang banget sama adiknya dan selalu merindukannya setiap saat. Setiap kerinduannya itu dituangkan dalam lukisan dan rajutan syal yang bisa dikenakan adiknya saat cuaca dingin.

Pada akhirnya, setelah melalui berbagai pergolakan emosi yang melelahkan, saat melihat lukisan-lukisan kakaknya Yeong Ok menyadari kesalahannya dan ke depannya bersikap lebih baik lagi pada kakaknya.

#3 Eun Gi dan Nenek Chun Hui berdoa pada seribu bulan

Hyeon Chun Hui memang sosok emak-emak tangguh. Di usianya yang senja, dia masih bekerja keras demi mewujudkan mimpi membelikan kapal untuk anaknya. Ia berharap bisa hidup bahagia bersama di Jeju dengan keluarga anaknya.

Nahas, suatu hari Lee Mansu, satu-satunya anaknya yang masih hidup, kecelakaan parah dan kritis. Akhirnya menantunya menitipkan sang cucu, Lee Eun Gi, pada neneknya di Jeju tanpa memberi tahu alasan sebenarnya.

Singkat cerita, secara tak sengaja akhirnya Bu Chun Hui tahu kenyataan bahwa anaknya kecelakaan. Hatinya sangat remuk dan menyalahkan nasib buruknya karena suami dan semua anaknya mati. Kini giliran putra satu-satunya yang tersisa pun hendak menjemput ajal. Bu Chun Hui pesimis anaknya bisa sembuh, sedangkan cucunya sangat yakin sang ayah bisa sembuh jika ia berdoa 1000 kali pada 1000 bulan.

Saat konflik nenek-cucu ini memuncak, demi menenangkan cucunya yang histeris, Bu Chun Hui meminta bantuan warga Jeju yang lain untuk menyiapkan kapal. Walaupun di luar badai sedang mengamuk, Eun Hui dan lainnya berusaha memenuhi permintaan Bu Chun Hui. Ternyata Bu Chun Hui meminta tolong untuk disiapkan beberapa kapal yang nyala lampunya bisa membuat ilusi seolah-olah ada banyak bulan. Di atas tebing, Eun Gi, Bu Chun Hui, Bu Ok Dong, dan Eun Hui berdoa meminta keajaiban agar ayah Eun Gi bisa melewati masa kritisnya.

#4 Kebersamaan Bu Kang Ok Dong dengan Lee Dong Seok

Dalam cerita ini, Dong Seok yang biasanya digambarkan durhaka pada ibunya tengah bertobat setelah mendengar kabar ibunya mengidap kanker stadium akhir. Dong Seok menyanggupi untuk mengabulkan segala hal yang diminta ibunya, walau masih ada ketus-ketusnya, sih. Momen perjalanan ke luar kota antara ibu dan anak ini rupanya menjadi penebusan luka-luka lama bagi keduanya.

Walaupun tanpa kata-kata yang jelas terucap, penonton bisa menyaksikan betapa keduanya sebenarnya saling menyayangi. Apalagi saat Bu Ok Dong membela Dong Sok mati-matian saat dihina anak tirinya. Emosi dan kesedihan yang dipendamnya sekian lama tumpah ruah saat itu juga.

Pada akhirnya, Bu Ok Dong bisa mendapatkan kebersamaan yang berharga dengan anak satu-satunya yang selama ini telah ia sia-siakan. Dong seok melalui perilakunya menunjukkan bahwa ia sangat peduli pada ibunya. Kemarahan karena ibunya menelentarkannya tanpa menunjukkan penyesalan saja yang membuatnya menjauh selama ini.

Memang Our Blues adalah miniatur kehidupan yang berusaha menyampaikan konflik-konflik serealistis mungkin. Kalau menonton ulang momen-momen di atas kayaknya saya masih nggak bisa lepas dari kebaperan.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Our Blues Episode 20: Penutup Manis yang Mengingatkan Kita untuk Berbahagia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version