4 Makanan Maknyus Khas Indramayu yang Mulai Langka

4 Pantai Indah di Indramayu yang Wajib Kalian Kunjungi

4 Pantai Indah di Indramayu yang Wajib Kalian Kunjungi (Shutterstock.com)

Setiap daerah umumnya memiliki makanan khasnya masing-masing seperti Jakarta dengan kerak telornya, Brebes dengan telor asinnya, Bogor dengan soto minya, dan sebagainya. Tak terkecuali, kota yang terkenal sebagai kota mangga, dan yang juga menjadi kota asal kelahiran saya, Kota Indramayu, pun memiliki makanan khasnya sendiri yang maknyus-maknyus sekali.

Ada banyak sekali makanan khas asal Indramayu. Namun di sini saya hanya ingin membahas makanan-makanan khas dari Indramayu yang sudah mulai langka keberadaannya.

Apa saja itu?

Kupat banyu pindang Indramayu

Makanan khas yang sudah langka di Indramayu adalah kupat banyu pindang. Kupat banyu pindang ini terdiri dari potongan ketupat atau lontong yang disiram dengan kuah ikan pindang tongkol. Rasanya yang maknyus dan harganya yang cukup terjangkau menjadikan makanan khas ini sering diburu oleh masyarakat Indramayu sendiri.

Namun kupat banyu pindang ini keberadaannya mulai langka. Kini, makanan ini hanya bisa ditemui di tempat-tempat tertentu, seperti salah satunya di Wartis (Warung Petis) di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Mi ragit Indramayu

Makanan ini merupakan campuran dari mi kuning dan dadaran telur yang disiram dengan kuah yang terdiri dari bahan utama santan dan udang. Kuahnya yang khas membuat rasanya gurih dan enak. Mi ragit menjadi makanan yang enak sekali untuk disantap sebagai makanan khas asal Indramayu.

Mi ragit sebetulnya makanan khas yang biasa ditemui di Indramayu ketika bulan Ramadan tiba. Tapi hidangan ini, kini sudah jarang ditemui keberadaannya di kota asalnya sendiri.

Kue blengep cetot

Makanan khas yang satu ini juga menjadi salah satu makanan yang sudah jarang ada atau bisa disebut langka. Kue blengep cetot berbentuk seperti jajanan bakpao yang sering dijumpai oleh masyarakat Indonesia. Namun yang unik dan membedakannya, kue blengep cetot ini berbentuk lebih kecil dan terdiri dari bahan utama ubi. Sementara untuk isiannya adalah gula merah. Dengan demikian, tercipta rasa yang lezat dan manis saat dikunyah.

Sayangnya, kue yang menjadi salah satu favorit warga dan pelancong ini sudah berstatus langka karena keberadaannya yang kini jarang bisa ditemui. Padahal kue ini cocok untuk menjadi cemilan atau pengganjal perut saat lapar tiba.

Geblog

Makanan yang satu ini memiliki nama unik geblog dan sering kali dimirip-miripkan dengan gemblong. Ada sisi yang dapat membantu membedakannya. Gemblong terdiri dari bahan utama beras ketan, sedangkan geblog terdiri dari parutan singkong yang kemudian dibentuk persegi panjang. Di atasnya biasanya ditaburi parutan kelapa dan gula aren atau gula pasir.

Geblog ini merupakan makanan khas Indramayu yang masuk dalam golongan makanan yang berstatus langka karena keberadaannya sudah sulit untuk ditemui. Padahal makanan ini, memiliki cita rasa yang nggak kalah maknyus yang dapat membuat ketagihan bagi orang yang baru mencobanya.

Nah, itulah 4 makanan khas asal Indramayu yang sudah mulai langka keberadaannya. Rasanya sangat disayangkan jika sampai semuanya punah karena semuanya memiliki rasa yang dapat menggugah selera makan menjadi tinggi. Harapan saya, makanan-makanan tersebut dapat diselamatkan oleh pemerintah terkait dan warga asli Indramayu sendiri agar tetap bisa dinikmati hingga tahun-tahun selanjutnya.

Penulis: Muchlis Amin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Suka Duka Mahasiswa Asal Indramayu, dari Dianggap Norak Sampai Ngaku dari Cirebon

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version