Buat perantau, kemampuan beradaptasi secepat mungkin bakal sangat krusial. Terutama buat perantau yang lagi bucin banget. Nah, buat kamu, perantau, yang sedang berada dan sibuk memilah tempat wisata Banyuwangi, artikel ini akan sangat berguna.
Kemampuan menemukan tempat wisata Banyuwangi untuk pacaran itu sangat penting. Terutama tempat-tempat yang nggak menggerogoti isi dompet. Kondisi ini, secara tidak langsung, akan menunjang keharmonisan hubungan kalian. Ingat, pacaran dengan isi dompet sehat itu selalu menyenangkan.
Mari, saya antar pembaca mengunjungi tempat-tempat wisata Banyuwangi. Tempat-tempat yang ramah sama isi dompet kalian.
#1 Kebun tebu Kendenglembu
Menjadi kecamatan pemilik lahan tebu terluas di Banyuwangi tidak membuat Kecamatan Glenmore jemawa. Ragam destinasi mulai yang berbayar sampai gratisan bisa kamu temukan di sini. Nggak heran kalau Glenmore jadi salah satu tujuan wisata Banyuwangi untuk anak muda.
Adalah gardu pandang Afd. Sumberarum di Perkebunan Kendeng Lembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Buat kamu yang berkesempatan datang di akhir Mei, panorama dari hamparan putih bak permadani dari bunga tebu yang bermunculan bakal jadi pemuas mata.
Jangan khawatir soal ongkos yang akan kamu keluarkan untuk menikmati pemandangan di sini sama ayang. Sebab uang sama sekali tidak dibutuhkan di tempat ini. Kamu cuma perlu akomodasi kendaraan. Tanpa retribusi lagi Alias gratis.
#2 Bekas Letter S Dasri
Ada sebuah titik di Banyuwangi yang cocok jadi tempat memadu kasih. Adalah bekas jalan Letter S di jalur lingkar Wiroguno, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, yang saya maksud.
Dulu, bekas jalan ini membentuk huruf S. Namun, oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, jalur ini dirombak. Kini, sudah tidak berbentuk huruf S, tapi I. Tujuannya, terutama, untuk mengurangi jumlah kecelakaan.
Namun siapa sangka. Bekas jalan ini membuat lokasi biasa jadi luar biasa, malah jadi salah satu destinasi wisata Banyuwangi. Bekas Letter S Dasri yang memiliki kombinasi jalan mulus berpadu dengan pemandangan persawahan dan puncak Gunung Raung. Melintasi jalan ini memberikan nuansa romantis tersendiri sama ayang.
Jangan khawatir. Nggak ada biaya ketika kamu berkunjung ke tempat ini. Namun saran saja. Jangan datang di akhir minggu. Sedihnya, sekarang ini, jalur tersebut malah sering dijadikan arena balap liar. Riuhnya jalur romantis di Banyuwangi ini akan mengurangi kesyahduan sama ayang.
#3 Petilasan Go Soe Hiak
Lokasi ini cocok banget buat pasangan yang suka pemandangan pegunungan. Petilasan Go Soe Hiak ini berada di Perkebunan Bumisari, Dusun Tegalrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi, kamu bakal mendapat sambutan hangat dari rerimbunan pohon cengkeh.
Selain hamparan pohon cengkeh, hamparan perbukitan menambah eloknya pemandangan. Sejuk, tenang, menantang. Namun, ingat, jaga iman masing-masing. Jangan berbuat dosa di salah satu wisata Banyuwangi yang murah meriah ini.
Seperti dua lokasi sebelumnya, tempat ini juga tanpa biaya masuk. Di lokasi ini, sinyal provider memang terbilang minim. Oleh sebab itu, ketika Google Maps tak bisa membantu, jangan takut untuk bertanya soal arah ke penduduk setempat.
#4 Pantai Plengsengan Ancol
Jika pegunungan dan perkebunan sudah. Tidak lengkap rasanya jika wisata Banyuwangi tidak memasukkan pantai sebagai tempat memadu kasih secara asik sama ayang. Pantai Plengsengan Ancol di Kelurahan Lateng bisa jadi jujugan.
Yup, seperti tiga lokasi lainnya, kamu nggak perlu membayar tiket masuk. Gratis.
Waktu paling pas untuk berkunjung ke destinasi murah wisata Banyuwangi ini adalah ketika sunrise. Semburat matahari pagi yang bertemu dengan pasir pantai adalah objek foto yang aduhai.
Satu hal yang pasti, ketika berkunjung ke Pantai Plengsengan Ancol, kamu sama ayang jangan pakai setelan warna hijau. Bukan, bukan soal mistis. Namun, di sepanjang jalur menuju pantai di akhir pekan selalu penuh dengan barisan Kang Ojol. Takut ayangmu tertukar sama driver ojol. hehehe….
Nah, itulah, empat tempat wisata Banyuwangi yang cocok untuk memadu kasih secara murah meriah. Terakhir dari saya. Jaga kebersihan ketika berkunjung, baik soal sampah, sampai soal isi hati.
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Yamadipati Seno