Sebagai warga Solo coret yang mulai berkuliah di Jogja, saya mulai paham dengan apa yang dirasakan teman perantauan yang selama ini saya anggap lebay. Solo dan Jogja tidak terlalu jauh dan tidak begitu berbeda, tapi entah mengapa, saya merasa kampung halaman punya tempat sendiri di hati. Mungkin itu yang bikin saya selalu kangen untuk pulang. Rasanya nggak ada yang bisa menandingi betapa nikmatnya pergi ke pasar malam alun-alun bersama teman-teman, nongki di Koridor Gatsu, dan sekedar joging kecil di Stadion Manahan.
Hal inilah yang bikin saya gundah. Iseng-iseng kalau ada waktu senggang, saya menyempatkan main Google Maps hanya untuk sekedar melihat street view jalanan di Kota Batik. Namun, hal itu belum bisa menenangkan hati saya. Saya pun coba melampiaskan rasa kangen yakni dengan mendengarkan lagu-lagu tentang Solo.
#1 Rindu Solo
Lagu pertama yang bikin saya tersendu-sendu adalah karya dari Elizabet Sudira yang berjudul Rindu Solo. Pertama kali saya mendengarkan lagu ini setelah tidak sengaja memutar radio di mobil sebelum merantau. Dan entah kenapa, reff lagu yang tidak pernah saya putar setelah itu tiba-tiba teringan di dalam pikiran untuk mencari tahu lagu tersebut. Saya pun mencoba search di Google dari refrain lagu tersebut karena sama sekali tidak mengetahui judul lagu yang dimaksud. Hingga akhirnya saya menemukan lagu yang saya maksud melalui kanal YouTube.
Lewat kanal YouTube pulalah saya lebih menghayati lirik lagu ini. Lengkap dengan video klip berlatar belakang seorang perantau dengan beberapa footage Kota Batik. Seketika air mata saya menetes, jiwa yang berusaha untuk tegar ini seketika luluh oleh lagu berdurasi lima menit ini.
#2 Ada Cinta (Surakarta)
Lagu yang penuh akan lirik romansa ini menjadi rekomendasi kedua dari saya. Mungkin orang-orang di luar Solo masih asing dengan lagu ini. Namun, saya yakin mereka yang tinggal di Solo setidaknya pernah sekali saja mendengar lagu Ada Cinta (Surakarta). Lagu ini pernah viral di Solo Raya.
Seperti judulnya, Ada Cinta (Surakarta) mengisahkan perasaan cinta saat berada di kota ini. Saya yakin lagu ini sangat relate dengan kawula muda dan mahasiswa merantau di Solo. Itu mengapa lagu ini sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang anda sedang kasmaran dengan mas-mas atau mbak-mbak Jawa Solo. Percayalah, lagu ini sangat relate dengan kalian.
#3 Stasiun Balapan
Stasiun Balapan begitu identik di Kota Solo. Selain sebagai titik perpisahan maupun pertemuan, stasiun ini begitu populer karena penyanyi campursari legendaris Alm. Didi Kempot. Lagu Stasiun Balapan yang dirilis pada akhir 90-an itu mengisahkan tentang perihnya perpisahan sepasang kekasih di sebuah stasiun.
Setelah didengar berulang kali, saya rasa lagu ini tidak hanya sebatas sepasang kekasih yang hendak berpisah. Lagu ini juga relate untuk siapa saja yang hendak meninggalkan Solo. Saya jamin, mendengarkan lagu ini sambil meninggalkan Solo bakal menyayat hati.
#4 Bengawan Solo
Bengawan Solo mungkin salah satu lagu paling legendaris tentang Solo. Lagu yang diciptakan oleh maestro keroncong Indonesia Gesang pada 1940 itu begitu populer tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia.
Bapak saya adalah satu pendengar setia lagu Bengawan Solo. Itu mengapa sejak masih SD saya sudah familiar dengan lagu yang satu ini. Lagu yang penuh dengan nilai perjuangan. Konon, tembang ini ditulis oleh Gesang di pinggir Sungai Bengawan Solo. Dia merasa resah dengan kondisi sosial Solo yang sedang tidak baik-baik saja karena penjajahan Jepang.
Nah, di atas adalah 4 lagu yang saya jamin bikin para perantau dari Solo rindu kampung halaman. Semoga kota kampung halaman kita ini tetap menjadi daerah yang damai, santun, dan bikin kangen ya. Kalaupun tidak, rasa-rasanya kota ini tetap punya ruang khusus di hati saya.
Penulis: Fajar Novianto Alfitrah
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 7 Rekomendasi Lagu-lagu Underrated Oasis dalam Rangka Merayakan Reuninya Duo Gallagher
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.