4 Kuliner Surabaya yang Ringan dan Manis, Bukti kalau Lidah Orang Surabaya Juga Suka Manis

4 Kuliner Surabaya yang Ringan dan Manis, Bukti kalau Lidah Orang Surabaya Juga Suka Manis

4 Kuliner Surabaya yang Ringan dan Manis, Bukti kalau Lidah Orang Surabaya Juga Suka Manis (unsplash.com)

Setiap ada kawan dari luar kota berkunjung ke Surabaya, terutama kawan dari Jakarta, mereka selalu minta diantar makan bebek, nasi Madura, rujak cingur, atau soto ayam Lamongan. Seolah selera Surabaya isinya cuma makanan berat dan pedas. Padahal sama dengan kota lain, Surabaya juga punya kuliner ringan yang tidak terlalu mengenyangkan dan menyenangkan untuk dinikmati. 

Teman-teman dari luar kota Surabaya perlu tahu kalau orang Surabaya juga suka rasa manis. Surabaya juga punya toko kue legendaris, bakery yang ciamik soro, dan kedai es krim asli Surabaya. Buat kalian wisatawan luar kota, sisakan sedikit ruang di lambung kalian sehabis makan bebek agar bisa mencicipi kuliner ringan dan manis asli Surabaya yang saya rekomendasikan berikut ini. Siap-siap menelan ludah, ya, Gaes. 

#1 Es campur Tidar, kuliner Surabaya dengan rasa sirup yang khas

Es campur mudah ditemukan di segala penjuru Kota Pahlawan yang setiap hari sumuk. Tapi kalau soal rasa, es campur di Jalan Tidar ini tak ada duanya. Belum ada yang bisa menyamai rasa kuah dinginnya saat es serut menyatu dengan seisi mangkuk. 

Soal isian di dalam es campur mungkin sama saja dengan yang lain, tetapi yang membedakan es campur legendaris ini dengan yang lain adalah rasa sirup. Sirupnya istimewa karena buatan sendiri, makanya rasanya khas. Rasa sirup yang manisnya tidak kebangetan ini akan semakin nikmat saat gunungan es serut mulai meleleh dan berpadu dengan isian es campur.

Selain rasa sirupnya yang khas, agar-agar atau godir es Tidar rasanya juga tidak umum. Ditambah lagi potongannya besar-besar dengan warna yang menarik. Ah, pokoknya segar dan nikmat dalam waktu bersamaan saat menyantap es Tidar di tengah teriknya Surabaya.

#2 Suzana Bakery, kuliner Surabaya yang ramah di kantong pelancong

Kalau Kota Bogor punya Roti Unyil, Surabaya punya Roti Suzana. Toko roti yang sudah berdiri sejak tahun 90-an ini terletak di Jalan Dinoyo, tak jauh dari Bebek Purnama yang tersohor di Surabaya. Toko roti lawas ini masih mampu bertahan di tengah himpitan toko roti modern yang semakin menjamur di Surabaya. Mungkin justru rasa sederhana di setiap gigitan rotinya yang membuat toko ini bertahan. 

Suzana Bakery menjual berbagai macam jenis roti. Ada roti sisir jadul khas Suzana, lapis legit, spikoe, aneka macam roti dengan berbagai isian, lumpia, pastel tutup, hingga jajan pasar tradisional. Dari semua jenis roti-rotian, bintangnya adalah donat dengan berbagai pilihan topping. Soal harga, jangan khawatir, tidak semua bakery di Surabaya mahal. Toko roti ini adalah salah satu yang ramah di kantong pelancong kaum mendang-mending.

Oh iya satu lagi, Suzana Bakery ini juga menyediakan tempat nongkrong yang menyediakan makanan berat, minuman segar, kopi, dan sebagainya. Sangat recommended buat pelancong yang ingin cari tempat nongkrong dengan harga ekonomis tapi ber-AC. 

#3 Makan es krim di Zangrandi berasa makan es krim di zaman kolonial

Kota Surabaya dikenal punya banyak bangunan lama yang cukup terawat, kedai es krim Zangrandi ini adalah salah satunya. Kedai es krim yang sudah berdiri sejak tahun 1930 ini terletak di Surabaya pusat, tepatnya di seberang Alun-Alun Surabaya. 

Zangrandi punya rasa yang ringan, autentik, dan jauh dari rasa enek. Kalau kata orang, sejak dulu rasa kuliner Surabaya ini tetap sama, ringan di lidah. Pilihan terfavorit banyak orang jatuh pada es krim tutti frutti yang rasanya seperti sedang menikmati es krim di zaman kolonial.

Sembari menikmati lezatnya es krim, kalian juga bisa nglarisi kacang goreng atau kacang rebus yang dijual oleh bapak-bapak tua di halaman parkir Zangrandi. Jangan khawatir, boleh kok membawa kacang tersebut ke dalam kedai.

#4 Tak ada yang bisa mengalahkan rasa kroket Bon Ami Bakery

Bon Ami Bakery berdiri sejak tahun 1989, pemiliknya berasal dari keturunan keluarga Tionghoa Surabaya yang sudah lama berbisnis kuliner. Toko roti ini memproduksi roti, snack, puding, pastry, dan cake, tapi andalannya adalah snack berbahan dasar kentang seperti kroket, pastel tutup, macaroni schotel, dan risoles. 

Peninggalan kolonial di Surabaya tak hanya bangunan, namun juga resep masakan. Nah, Bon Ami Bakery ini nampaknya berhasil mempertahankan resep original snack zaman Londo. Kroket, snack yang terbuat dari kentang yang ditumbuk halus lalu dicampur dengan ragout dan daging cincang, sejatinya adalah salah satu resep peninggalan Belanda. Dan Bon Ami berhasil menciptakan rasa kroket yang rasanya tidak main-main, teksturnya lembut sempurna, ditambah lagi cocolan saos mustard acarnya berhasil menyeimbangkan rasa kroket secara keseluruhan. 

Jangan lupa mampir ke Bon Ami Bakery untuk mencicipi olahan resep snacknya. Lokasinya ada di setiap wilayah Surabaya. Meskipun kepakan sayap Bon Ami masih di seputar Surabaya dan baru ada satu cabang di Tangerang, bakery satu ini tidak kaleng-kaleng, begitu juga harganya.

Kuliner-kuliner di atas adalah bukti bahwa cita rasa makanan Surabaya tak hanya pedas dan tak semuanya berat. Kalau kalian termasuk orang yang suka jajanan ringan dan punya rencana liburan ke Surabaya, rugi kalau melewatkan kenikmatan empat kuliner yang saya sebut tadi.

Penulis: Rina Widowati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kuliner Surabaya yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version