Gorengan merupakan makanan yang dapat dengan mudah kita jumpai di Indonesia. Gorengan di Indonesia banyak macamnya, ada tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, ubi goreng, singkong goreng, bakwan goreng, dsb. Salah satu camilan yang jadi favorit dan mudah dijumpai di mana-mana adalah pisang goreng. Hampir semua orang suka gorengan yang satu ini.
Namun, eksistensi pisang goreng rupanya tak luput dari kesalahan cara makan penggemarnya. Saya mencatat, setidaknya ada empat kesalahan yang jarang disadari kebanyakan orang saat mengonsumsi camilan satu ini. Penasaran dengan kesalahan yang sering dilakukan namun jarang disadari tersebut? Yuk, kita simak satu per satu.
#1 Mengabaikan kriukannya
Pisang goreng dan kriukannya itu ibarat paket lengkap. Kriukannya yang berasal dari tepung pisang goreng yang berjatuhan saat digoreng itu punya rasa yang nggak kalah enak. Namun, beberapa orang yang membeli pisang goreng sering mengabaikan kriukan tersebut dan membuangnya begitu pisang sudah habis disantap.
Tak sedikit pula yang menolak saat ditawari oleh penjual gorengan, “Mau kriukannya nggak?” Kebanyakan orang akan menjawab tidak. Memang ini soal selera, tapi percayalah, menyantap pisang goreng tanpa dibarengi kriukannya itu sangat merugi. Nggak ada salahnya lho mencoba makan kriuknya juga. Kriuknya bikin acara ngemilmu jadi lebih mantap, Gaes.
#2 Makan tanpa minuman pendamping
Bagai sayur tanpa garam adalah kiasan yang paling sering digunakan orang Indonesia saat menemukan sesuatu yang hambar, tak terkecuali perkara makanan. Sama halnya dengan pisang goreng yang disantap tanpa minuman pendamping, rasanya tentu seperti ada yang kurang.
Minuman pendamping yang biasanya dijadikan teman camilan orang Indonesia nggak jauh dari kopi atau teh. Yakin deh, menyantap pisang goreng ditemani secangkir kopi hangat atau teh hangat bakal bikin harimu jadi lebih bersemangat. Bukannya lebay, tapi nggak ada alasan buatmu makan pisang goreng tanpa ditemani dua minuman pendamping tersebut.
#3 Saling klaim cara terbaik menyantap pisang goreng
Indonesia memang terkenal dengan kekayaan kulinernya, termasuk soal pisang goreng ini. Di daerah lain di luar Pulau Jawa, rupanya pisang goreng juga lazim disantap dengan sambal. Yak, di Manado ada menu pisang goreng sambal roa, lho. Sebagai orang yang terbiasa menyantap pisang goreng tanpa sambal, mungkin agak asing bagi saya ketika mendengarnya. Bayangkan saja, pisang yang manis dicocol ke sambal yang punya cita rasa pedas. FYI, sambal roa itu terbuat dari ikan roa asap yang dihaluskan bersama dengan cabai, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Kebayang nggak makan gorengan dengan cita rasa manis yang dicocol ke sambal roa? Namun, itu nggak jadi masalah.
Masalahnya datang ketika ada orang-orang yang saling klaim cara terbaik dalam menyantap gorengan satu ini. Mau disantap pakai sambal kek, mau dicocol pakai gula jawa kek, atau mau dimakan begitu saja ya sah-sah saja. Selagi nikmat, semua boleh dilakukan, Mylov. Sesungguhnya perdebatan soal cara terbaik menyantap gorengan ini nggak akan ada akhirnya. Anggap saja perbedaan cara makan ini sebagai bagian dari kekayaan kuliner kita.
#4 Disantap ketika sudah dingin
Siapa yang setuju jika menyantap pisang goreng itu baiknya ketika masih hangat? Sayangnya, hingga kini masih ada orang yang abai perkara satu ini. Banyak orang yang nggak sadar menyantap camilan satu ini ketika sudah dingin. Mungkin maksudnya mau dimakan saat sudah nggak terlalu panas, eh malah kebablasan.
Pisang goreng yang sudah nggak hangat biasanya akan berubah teksturnya menjadi lebih lembek, nggak krispi, dan kriukannya sudah melempem alias nggak kriuk lagi. Kalau sudah begini bukankah jadi bikin malas menyantapnya?
Dari keempat kesalahan makan pisang goreng yang jarang disadari kebanyakan orang di atas, mana yang paling sering kamu lakukan? Pokoknya mulai sekarang kalau makan pisang goreng, jangan lakukan kesalahan-kesalahan ini lagi ya, biar nggak rugiiiiii~
Penulis: Rahma Liasa Zaini
Editor: Intan Ekapratiwi