Sudah bertahun-tahun berlalu sejak Es Teh Jumbo atau gerai es teh serupa menjamur di Indonesia. Walau tidak sepopuler saat kemunculan awal, usaha franchise atau waralaba ini masih saja bertahan. Padahal, seingat saya, banyak orang meramalkan gerai semacam ini akan lekas gulung tikar. Nyatanya, produk es teh begitu dekat dan dicintai masyarakat sehingga mampu bertahan di tengah segala musim dan isu miring.
Saya sebenarnya tidak begitu sering membeli Es Teh Jumbo atau es teh dari gerai serupa. Sesekali saja saya membelinya ketika hawa begitu gerah. Dan, beberapa hari yang lalu, matahari sangat terik sehingga membeli segelas Es Teh Jumbo tidak bisa terhindarkan lagi. Pengalaman membeli Es Teh Jumbo di hari itu menyadarkan saya akan banyak hal.
Sebelum lebih jauh membahas soal Es Teh Jumbo dan penjual es teh serupa lainnya. Saya ingin menekankan, tulisan ini tidak bermaksud mematikan rezeki orang. Ini hanya keluhan konsumen supaya hak-haknya terpenuhi dengan baik.
#1 Pikirkan ulang lokasi jualan es teh
Saya paham, penjual ingin berjualan di tempat yang paling strategis. Itu mengapa stan es teh dapat dengan mudah ditemui di pinggir jalan, terlebih pinggir jalan yang ramai. Persoalannya, stan es teh ini kadang mengganggu pengendara karena terlalu mepet ke jalan. Apalagi ketika ramai pembeli, antrean dan kendaraan pembeli yang parkir kerap mengganggu pengguna jalan lain.
Saya memahami, penjual ingin stan es tehnya terlihat oleh pengguna jalan. Tapi, jangan seperti itu caranya. Kalau begini, pengguna jalan terganggu, keselamatan pembeli es teh juga dipertaruhkan. Itu mengapa, lebih baik para penjual memikirkan kembali lokasi stan jualannya.
#2 Tolong perbarui stan dan peralatan jualan es teh yang sudah kusam
Banyak stan Es Teh Jumbo atau merek es teh lain yang bertahan bertahun-tahun. Ini terlihat dari stand dan peralatan yang digunakan untuk jualan yang tidak lagi kinclong. Di satu sisi, stan dan berbagai peralatan yang terlihat lawas itu jadi penanda tidak langsung es teh penjual yang nikmat. Ya, kalau tidak nikmat, mana mungkin bisa bertahan begitu lama di tengah persaingan es teh yang gila-gilaan.
Di sisi lain, stan dan peralatan jualan yang kusam terlihat tidak higienis. Saya beberapa kali melihat stan penjual es teh yang tidak jelas lagi nama yang tertera pada banner, banner sobek hingga besi stand yang tampak rapuh. Belum lagi jumbo teh dan alat-alat lain yang menguning karena terlalu sering dipakai.
Padahal, penilaian konsumen soal kebersihan produk jelas penting apalagi pada penjual makanan atau minuman. Bukan tidak mungkin orang, khususnya calon pembeli baru, mengurungkan niat untuk membeli karena melihat stan dan peralatan jualan yang kusam. Itu mengapa, apabila ada rezeki berlebih dari berjualan es teh selama bertahun-tahun, tidak ada salahnya investasi lagi ke stan dan alat-alat jualan.
#3 Saatnya melawan isu miring
Isu miring seputar penjual Es Teh Jumbo dan es teh lain ada banyak. Salah satu yang paling santer terdengar, penjual menggunakan air mentah untuk membuat es teh. Jujur saja, saya (dan mungkin banyak pembeli lain) terpengaruh dengan isu itu. Saya jadi lebih berhati-hati dan mengurangi intensitas jajan es teh.
Tentu isu ini merugikan penjual amanah yang sudah berusaha keras menjaga kualitas produknya. Itu mengapa, para penjual yang amanah ini sebaiknya melakukan berbagai upaya melawan isu miring supaya tidak kehilangan pelanggan. Ada beragam cara, paling sederhana, mempromosikan kualitas es teh yang dijualnya tidak menggunakan air mentah. Kalau mau lebih ribet, bisa meniru cara pedagang angkringan yang memasak air minum tepat di mata pelanggan.
#4 Lambat menangkap keluhan konsumen
Sebenarnya poin yang terakhir ini bukan hanya kelalaian penjual es teh, tapi juga pedagang minuman atau jajanan kaki lima lain. Mereka cenderung kurang peka terhadap keluhan konsumen. Itu mengapa, tulisan ini muncul supaya kelalaian kecil-kecil itu bisa segera direspon dengan tepat.
Usaha makanan dan minuman, baik ukuran besar maupun kecil seperti pedagang kaki lima, perlu tanggap mendengar konsumen. Tentu konsumen punya selera masing-masing sehingga respon yang diterima penjual bisa beragam. Namun, kalau respon yang sama sudah berulang, itu tandanya perlu perhatian khusus, seperti keluhan terkait kelalaian penjual es teh yang sudah diungapkan di atas.
Menurut kalian, apalagi kelalaian penjual Es Teh Jumbo dan penjual es teh lain yang perlu segera diperbaiki?
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Barang yang Saya Harap Warung Madura Menjualnya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
