Menjadi penguasa adalah hal yang menyenangkan. Ya, kira-kira itulah alasan kenapa para politikus berbondong-bondong mencalonkan dirinya sebagai pemimpin. Hal itu sebenarnya nggak apa-apa, nggak masalah, semua orang bebas berpolitik. Namun, mbok ya sadar kalau kemampuannya nggak bisa diandalkan rakyat, ya jangan nyalon dulu. Nanti, ujung-ujungnya nyusahin rakyat dan nyalahin rakyat.
Menjadi pemimpin itu nggak mudah, lho. Perlu dipikirkan matang-matang. Jangan hanya lihat previlese, prestise, dan hartanya, melainkan tanggung jawabnya juga. Bagi saya, jangankan mau jadi pemimpin rakyat yang nyata, memimpin doa saja saya mikir-mikir, kok.
Memang, kalau mau mencapai sesuatu yang besar itu perlu belajar dari hal yang kecil-kecil dulu. Misalnya, kalau mau jadi bupati, magang dulu ke daerah-daerah kecil, kayak saya.
Sebagai langkah pengkaderan saya guna menjadi calon pemimpin yang matang, saya perlu Basic Leadership Training dulu. Untuk itu, saya mencoba untuk magang ke wilayah yang paling krisis, yakni Bikini Bottom. Ya, itung-itung mungkin ini akan jadi penambah CV saya nanti. Baru, jika magang saya lolos, saya akan jadi bupati beneran, deh.
Tentu, untuk memperkaya pengalaman saya dalam memimpin, saya perlu membuat suatu hal yang bermanfaat. Ya, semacam kebijakan gitu. Soalnya, buat apa punya pemimpin tapi hanya diam saja, atau bahkan menjadi pemimpin yang merumuskan kebijakannya saja bingung. Nah, berikut ini kebijakan-kebijakan yang telah saya susun ketika magang menjadi Bupati Bikini Bottom.
#1 Menjadikan lapangan ubur-ubur dan pantai Laguna Goo sebagai spot wisata
Setelah beberapa kali mengamati keadaan Bikini Bottom, saya rasa tempat ini mengalami krisis pariwisata. Pasalnya, beberapa tempat seperti lapangan ubur-ubur dan pantai Laguna Goo sangat potensial dijadikan spot wisata. Hanya saja, fasilitas serta pengorganisasian wilayah di sana kurang memadai.
Selepas dari sana, saya sempat berdiskusi dengan Kepala Desa Laguna. Katanya, daerah pantai memang sering dijadikan spot memancing dan berenang. Akan tetapi, minimnya penjagaan dan pengawasan, serta fasilitas seperti kamar mandi umum, parkir, dan petugas pantai belum tersedia.
Maka dari itu, setelah rapat berjam-jam saya memutuskan untuk menjadikan pantai Laguna sebagai destinasi wisata utama Bikini Bottom. Selain itu, demi menarik wisatawan yang ada, saya juga mengerahkan anak buah saya untuk membangun beberapa fasilitas seperti area parkir, kamar mandi umum, menara mercusuar, spot olahraga, dan beberapa villa.
Kemudian keesokan harinya, saya berkunjung ke taman ubur-ubur untuk memastikan jumlah populasi ubur-ubur yang ada. Pasalnya, jumlah ubur-ubur di situ setiap harinya semakin berkurang. Hal itu disebabkan karena adanya perburuan liar secara massal.
Di situ saya juga berdiskusi dengan salah seorang Camat, saya memberikan arahan jika lapangan ini nantinya akan dialihfungsikan sebagai cagar budaya dan suaka margasatwa. Sebab, selain menjaga populasi ubur-ubur agar tetap lestari, wisatawan pun dengan mudah dapat mengakses.
#2 Mengurangi pengangguran dengan membuka cabang Krusty Krab sebanyak-banyaknya
Masalah utama selanjutnya dari Kabupaten Bikini Bottom adalah maraknya jumlah pengangguran. Saya mendapat laporan langsung dari BPS bahwa jumlah pengangguran di Bikini Bottom memang cukup tinggi. Tentu hal ini membuat saya khawatir.
Saya pun bergegas menemui Tuan Krab untuk berdiskusi. Saya bilang bahwa akan ada pemekaran Krusty Krab ke daerah-daerah lain di Bikini Bottom. Ia pun awalnya menolak, sebab ia tidak mau uangnya digunakan untuk itu. Namun, setelah diskusi yang panjang akhirnya ia menyetujui dengan syarat biaya pemekaran didanai oleh pihak kabupaten, 95% hasil cabang adalah miliknya, sisanya untuk Pemkab.
Saya pun menerima, sebab hal ini menjadi satu-satunya jalan warga Bikini Bottom agar terbebas dari pengangguran.
#3 Mengenalkan Krabby Patty sebagai makanan khas daerah
Rencana saya setelah bertemu Tuan Krab adalah membahas Krabby Patty. Saya mengatakan bahwa potensi Krabby Patty sangat besar sebagai komoditas. Maka dari itu, saya bersama Dinas Kesehatan dan Pangan Kabupaten Bikini Bottom berinisiatif untuk menjadikan Krabby Patty sebagai jajanan khas Bikini Bottom.
Pasalnya, kepopuleran Krabby Patty sudah mendunia. Dan, menurut survei, satu-satunya Krabby Patty terenak adalah Krabby Patty yang berasal dari Bikini Bottom sendiri.
#4 Membuka sekolah sains pertama di Bikini Bottom
Setelah mendatangi sektor pariwisata, sosial, budaya, dan ekonomi, saya beranjak ke sektor pendidikan. Tampaknya, sektor pendidikan di Bikini Bottom cukup parah. Maka dari itu, saya memanggil dua ilmuwan tersohor di sini untuk berdiskusi, yakni Nyonya Sandy Cheeks dan Tuan Plankton.
Dalam rapat tertutup itu, awalnya sempat terjadi konflik. Nyonya Sandy nggak mau bekerja sama dengan Tuan Plankton. Begitu pun Tuan Plankton, ia nggak mau menyetujui rencana ini sebelum salah satu cabang Krusty Krab menjadi miliknya.
Perdebatan kian memanas, tetapi masih tetap kondusif. Akhirnya, setelah melalui tahap mediasi yang panjang, keduanya menyetujui. Dengan syarat, nggak ada sekolah utama, melainkan beberapa anak di Bikini Bottom harus memilih antara Sandy Science Foundation (SSF) atau Plankton Science Institute (PSI). Saya pun hanya bisa mengiyakan, sebab hanya itu satu-satunya jalan mencerdaskan anak-anak Bikini Bottom.
Dengan demikian, selama periode saya magang jadi bupati, beberapa kebijakan di atas masih berada di tahap pembangunan dan pengembangan. Saya mengerahkan putra-putri terbaik Bikini Bottom termasuk Mas Spongebob, Mas Patrick, dan Om Squirdward untuk terus berproses. Pasalnya, merekalah satu-satunya harapan agar Bikini Bottom menjadi kabupaten terbaik. Sehingga, tahun ini diharapkan Bikini Bottom dapat meraih penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) untuk yang pertama kalinya.
Sumber Gambar: YouTube KyoakuNaKira
BACA JUGA 4 Tipe Polisi yang Ada di Bikini Bottom dan tulisan Adhitiya Prasta Pratama lainnya.