Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Keanehan yang Kamu Rasakan kalau Tinggal di Tangerang Selatan

Rahmat Iskandar Rizki oleh Rahmat Iskandar Rizki
21 September 2024
A A
4 Keanehan yang Kamu Rasakan kalau Tinggal di Tangerang Selatan

4 Keanehan yang Kamu Rasakan kalau Tinggal di Tangerang Selatan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tangerang Selatan atau Tangsel merupakan salah satu kota satelit di kawasan Aglomerasi Jakarta yang cukup strategis. Mengingat lokasinya berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan yang notabene pusat perkantoran, bukan sesuatu hal aneh kalau banyak yang datang untuk tinggal di Tangsel. Selain aksesnya dekat, alasan lainnya ya karena harga properti di sini belum semahal di Jakarta.

Akan tetapi sebagai orang yang tinggal di Tangerang Selatan, sebenarnya ada beberapa keanehan-keanehan yang mengganggu di kepala saya. Sesuatu yang mungkin dirasakan juga oleh beberapa warga Tangsel dan mungkin nggak bakal kamu temukan di kota-kota lain. Tentu bukan soal pilkada atau mantan wali kotanya yang masih di lingkaran keluarga dinasti itu, lho, yaaa. Bukan…

Daripada berlama-lama, berikut keanehan yang saya rasakan ketika tinggal dan menetap di Tangsel.

#1 Tiap wilayah serasa berdiri sendiri-sendiri

Ini adalah keanehan pertama yang saya rasakan ketika tinggal di Tangerang Selatan. Rasanya tiap kecamatan berdiri sendiri-sendiri. Misalnya, kamu tinggal di Pondok Aren dan mau ke daerah Pamulang. Rasanya tuh jauh banget dan sudah kayak melewati beberapa kota. Karena tiap masuk wilayah kecamatannya saja kamu bakal melewati perkampungan dulu baru ketemu pusat kota. Atau misalnya lagi, dari Bintaro mau ke BSD, kamu harus melewati jalan perkampungan dulu baru tembus ke daerah BSD.

Padahal kalau di kota lain, antar-wilayahnya jadi satu kesatuan. Selain itu kondisi pusat kecamatan dengan kawasan sekitarnya nggak jomplang.

#2 Kota mandiri Tangerang Selatan lebih maju

Keanehan berikutnya, kota induk Tangerang Selatan nggak lebih maju dari kota-kota mandirinya. Mulai dari struktur tata kota sampai fasilitas publinya jauh banget bedanya. Kalau kata netizen, Tangsel maju karena digendong sama developer-developernya.

Yah, saya cukup mengamini hal ini, sih. Sebab di kawasan pengembang macam Bintaro Jaya, BSD City, ataupun Alam Sutera yang ada di Kecamatan Pondok Aren, Serpong, dan Serpong Utara semuanya serba ada. Mulai dari public space, pusat perbelanjaan, sampai sarana prasarana publiknya jauh lebih memadai dibandingkan wilayah-wilayah lain seperti Kecamatan Setu, Ciputat Timur, Pamulang, ataupun Ciputat.

#3 Nggak punya ciri khas yang kuat

Coba pikir, deh. Kalau kamu datang dan berkunjung ke suatu daerah, pasti ada ciri khas atau identitas tertentu yang ditampilkan daerah tersebut. Misalnya makanannya, atau oleh-olehnya.

Baca Juga:

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

Nah, sekarang coba kamu tanyakan ke warga Tangerang Selatan, apa oleh-oleh khasnya atau makanan khas di sini. Kalau menurut saya, pasti kebanyakan bakal jawab nggak atau. Sayup-sayup mungkin kedengeran dodol Cilenggang, tapi itu pun jarang ada yang tahu. Saya pribadi kalau bawa oleh-oleh dari sini belinya Lapis Talas Bogor kok yang notabene oleh-oleh khas kota tetangga. Hehehe.

Kalau dari seni dan tradisi, tentu Budaya Betawi dan Sunda masih dominan di Tangerang Selatan. Meskipun sudah tercampur dengan budaya lain karena masuk kawasan urban, ya.

#4 Pusat kota Tangerang Selatan di mana?

Jika pusat kota pada umumnya di Pulau Jawa itu terdiri dari alun-alun, pasar besar, masjid agung, atau kantor bupati atau wali kota, saya nggak menemukannya di Tangsel. Saya malah bingung, kecamatan kayak Pondok Aren kok malah punya alun-alun sendiri. Begitu juga dengan Pamulang yang punya alun-alun dekat UNPAM. Terus, alun-alun pusat kotanya mana? Ya nggak ada lah, wong merujuk pada poin pertama, tiap kecamatan di sini kayak berdiri sendiri.

Padahal kan lumrahnya tiap daerah ada pusat kotanya yang ditandai kehadiran alun-alun kota. Tapi sepertinya di Tangerang Selatan hal tersebut nggak berlaku, deh.

Terus, pasar besarnya di mana? Ya sama, nggak ada. Kalau mau belanja ya ke pasar terdekat kayak Pasar Ciputat, Pasar Bintaro, Pasar Ceger, Pasmod BSD, dll,. Atau kalau mau lebih murah, ya kulakan dulu ke kota sebelah alias Pasar Kebayoran yang adanya di Jakarta Selatan.

Kalau masjid agungnya? Ssst, dah diem jangan banyak tanya, deh.

Begitulah keanehan yang saya jumpai selama tinggal di Tangerang Selatan. Meski begitu, saya mencoba memaklumi mengingat kotanya juga masih muda, baru diresmikan tahun 2008 lalu. Mungkin masih dalam progres pengembangan oleh pemda, ya.

Tapi, semoga saja Tangsel selalu berprogres biar nggak terus-terusan dibilang digendong developer. Kalau saya sih tetap positive thinking sama progres pembangunan kotanya ke depan. Mengingat beberapa tahun terakhir, Tangerang Selatan masuk dalam jajaran top tier city yang paling layak huni di Indonesia.

Penulis: Rahmat Iskandar Rizki
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Andai Jadi Warga Tangerang Selatan, Saya Pasti Sudah Pusing Tujuh Keliling. Mending Resign Jadi Warga Tangsel!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2024 oleh

Tags: tangerang selatanTangsel
Rahmat Iskandar Rizki

Rahmat Iskandar Rizki

Manusia biasa yang masih butuh banyak belajar

ArtikelTerkait

Pasar Ciputat, Pasar Paling Ruwet se-Tangerang Selatan (Unsplash)

Pasar Ciputat, Pasar Paling Ruwet se-Tangerang Selatan

8 September 2024
Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

13 Mei 2025
Tangerang Selatan (Tangsel): Kota dengan Pertumbuhan Terdahsyat di Indonesia

Tangerang Selatan (Tangsel): Kota dengan Pertumbuhan Terdahsyat di Indonesia

14 Maret 2023
Tangerang Selatan dan Jakarta Sama Aja, Sama-sama Baiknya Ditinggalkan

Tangerang Selatan dan Jakarta Sama Aja, Sama-sama Baiknya Ditinggalkan

15 Oktober 2024
BSD City dan Bintaro Jaya, Kota Mandiri di Tangerang Selatan yang Jadi Magnet bagi Kaum Urban

BSD City dan Bintaro Jaya, Kota Mandiri di Tangerang Selatan yang Jadi Magnet bagi Kaum Urban

3 November 2023
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.