Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

4 Jenis Kecurangan Skripsi yang Paling Sering Dilakukan, dari Ngakalin Turnitin sampai Pakai Jasa Joki Jahanam

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
8 Agustus 2024
A A
Dosen Pembimbing yang Nggak Becus Tak Bisa Jadi Pembenaran Jasa Joki Skripsi. Mahasiswa kok Mentalnya Pengecut? Aneh! joki tugas

Dosen Pembimbing yang Nggak Becus Tak Bisa Jadi Pembenaran Jasa Joki Skripsi. Mahasiswa kok Mentalnya Pengecut? Aneh! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak bisa dimungkiri, skripsi merupakan fase yang menakutkan bagi mahasiswa akhir. Sebagian orang mungkin bisa melewati tahap ini dengan minim hambatan. Namun, ada sebagian lain yang terjebak dengan berbagai hal rumit, seperti pembimbing yang susah ditemui, kesulitan mencari data, bahkan nggak ngerti skripsinya mau diapain.

Sementara itu, tekanan dari luar pun turut bertambah. Mahasiswa akan menghadapi teror pertanyaan “Kapan lulus?” dan sosial media dipenuhi update kawan yang lulus lebih dulu. Sungguh, terjebak di situasi macam ini sangat menguras tenaga dan pikiran. Tak ayal, banyak yang bertindak curang asal skripsinya bisa selesai.

Nah, berdasarkan pengamatan saya, setidaknya ada 4 kecurangan paling umum yang dilakukan mahasiswa ketika skripsian.

Manipulasi temuan data

Kecurangan pertama yang paling sering saya temui adalah memanipulasi temuan data. Saya lebih sering menemui kecurangan ini pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi kuantitatif daripada kualitatif. Tingkat manipulasinya pun beda-beda, mulai dari ringan sampai parah tergantung kasus yang dialami oleh mahasiswa.

Bagi yang skripsinya kuantitatif, manipulasi dilakukan dengan cara mengisi sendiri sebagian kuesioner, sedangkan sebagian yang lain diisi oleh subjek penelitian. Sementara untuk kualitatif, yang dimanipulasi adalah hasil wawancara. Biasanya, hal ini dilakukan demi efisiensi waktu, menghemat biaya, dan menghindari kerumitan ketika olah data.

Dalam hal ini, kerumitan yang dimaksud adalah data yang sudah diolah ternyata tidak sesuai dengan hipotesis atau teori yang disiapkan. Dengan kata lain, skripsinya nggak valid dan perlu disusun ulang. Namun, alih-alih merombak, mahasiswa justru melakukan cara “kreatif” dengan membuat seakan-akan temuan data berkorelasi dengan skripsi yang diajukan.

Mencurangi Turnitin dengan menyisipkan huruf atau simbol putih

Saat ini, semua kampus memiliki kebijakan bahwa setiap karya ilmiah atau skripsi harus melalui tahap cek plagiasi di situs Turnitin. Batas bawah persentase kemiripannya pun beragam, tapi rata-rata berada di kisaran 20–30 persen. Jika melebihi batas tersebut, mahasiswa harus melakukan parafrase pada skripsinya.

Namun, entah kenapa, parafrase bagi beberapa orang ternyata menjadi hal yang sangat sulit. Saya kira hal ini juga yang membuat joki parafrase bertebaran di X. Masalahnya, harga joki parafrase ini lumayan, sekitar Rp2.000 per turun 1%. Bayangkan, jika harus turun 10% saja, mahasiswa harus membayar Rp20.000, seharga dua porsi mie ayam.

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Seminar Proposal agar Aman Tidak Dibantai Dosen Penguji

Itulah sebabnya beberapa mahasiswa menggunakan cara yang sedikit ekstrem, yakni dengan menyisipkan simbol atau huruf acak di setiap kalimat, lalu diberi warna putih. Misalnya, kalimat “aku suka menulis” akan diubah menjadi “aku! suka! menulis!”. Nah, tanda “!” ini akan dibuat berwarna putih, sehingga kalimat akan tampak normal ketika dibaca sekilas.

Memang saat saya uji coba pun cara ini ternyata berhasil untuk menurunkan persentase kemiripan di Turnitin. Namun, bisa jadi masalah kalau kalimat tersebut dicopas ke dokumen lain, sebab akan langsung ketahuan kalau kalimatnya diakali.

Memasukkan banyak informasi yang nggak relevan ke dalam skripsi

Beberapa dosen pembimbing meyakini bahwa kualitas skripsi itu ditentukan bergantung pada ketebalan. Semakin tebal skripsi yang dibuat, semakin menunjukkan tingkat kecerdasan dan keseriusan mahasiswa. Sebab, skripsi yang tebal menjadi bukti kedalaman analisis yang dilakukan. Oleh sebab itu, tak jarang dosen pembimbing mewajibkan mahasiswa membuat skripsi setebal mungkin.

Masalahnya, saya nemu banyak sekali skripsi yang tebal, tapi isinya ampas. Saya bukan mau menghakimi, tapi memang begitu adanya. Bayangkan, ada skripsi yang memasukkan visi-misi daerah, tupoksi perangkat daerah, bahkan tutorial lengkap mendaftar di situs milik pemerintah daerah.

Maksud saya, ini kan informasi umum dan bisa diakses dengan mudah gitu, lho. Jadi, kayaknya nggak penting-penting amat sampai harus dimasukkan dalam skripsi. Saya juga yakin kalau pembaca nggak akan kehilangan konteks meskipun informasi macam itu ditiadakan. Informasi ini kesannya cuma buat nambah-nambahin halaman aja.

Ya, memang bikin jadi lebih tebal, sih, tapi dipenuhi informasi nggak penting daripada hasil analisis yang dilakukan. Padahal, poin utama skripsi itu ada di analisisnya. Hadeh…

Menggunakan joki skripsi

Kecurangan terakhir, sekaligus yang paling buruk, adalah mahasiswa yang menggunakan joki skripsi. Sejak awal, jasa macam ini memang diperuntukkan bagi mereka yang terlalu putus asa (untuk nggak menyebut tolol dan malas), tapi punya uang berlebih. Jadi, daripada memaksimalkan otak dan usaha, mereka lebih milih memaksimalkan pengeluaran.

Gini, lho, setidaknya sampai sekarang, skripsi masih menjadi bentuk pertanggungjawaban mahasiswa terhadap studinya. Jadi, kalau nggak bisa ngerjain skripsi, artinya belum layak lulus dan masih perlu pendalaman materi. Kalau gitu solusinya, ya, harus mau belajar lagi. Bukan malah bayar orang buat joki skripsi.

Sudahlah, skripsi itu intinya cuma membaca, diskusi, bimbingan, dan dikerjakan. Sulit memang, tapi bukan mustahil. Jadi, nggak usah sok ngide mau bertindak curang. Mahasiswa harus punya integritas, Gaes. Lagi pula, percayalah kalau pasti ada kebanggaan ketika menyelesaikan skripsi dengan usaha sendiri. Semangat yuk!

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Skripsi Tak Hanya Sulit, Juga Mahal: Sudah Biaya Cetaknya Mahal, Berkali-kali pula, tapi Nggak Semua Dosen Mau Bimbingan Pakai Soft File

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2024 oleh

Tags: joki skripsikecuranganSkripsiTurnitin
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Semua Skripsi di Indonesia Salah, Prakata kok Jadi Kata Pengantar! Terminal Mojok

Semua Skripsi di Indonesia Salah, Prakata kok Jadi Kata Pengantar!

1 Februari 2021
Topik Skripsi Jurusan Sosiologi untuk Mahasiswa yang Introvert dan Ogah Turun Lapangan Mojok.co

Skripsi Jurusan Sosiologi yang Cocok untuk Mahasiswa Introvert dan Ogah Turun Lapangan

11 Desember 2023
skripsi pandemi tips agar skripsi cepat selesai skripsi ditiadakan, skripsian di rumah Pak Jokowi, Selain UN, Skripsi Juga Harusnya Ditiadakan Tahun Ini

Pak Jokowi, Selain UN, Skripsi Juga Harusnya Ditiadakan Tahun Ini

25 Maret 2020
Usaha Fotokopi Melakukan Pratik "Kotor" yang Meresahkan Pelanggan, Tega Manipulasi Data hingga Jual Skripsi Mojok.co publikasi jurnal

Skripsi dan Publikasi Jurnal bagi Mahasiswa Itu Nggak Ada Bedanya, kayak Suruh Milih Masuk Kandang Buaya atau Singa

29 September 2025
Sidang Skripsi Nggak Perlu Dirayakan Berlebihan, Ingat Ada Revisi Mojok.co

Sidang Skripsi Nggak Perlu Dirayakan Berlebihan, Revisinya Belum Tentu Lancar 

24 Oktober 2023
Alternatif Tugas Akhir Pilihan Pengganti Skripsi bagi Sobat Ambyar

Alternatif Tugas Akhir Pilihan Pengganti Skripsi bagi Sobat Ambyar

8 November 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.