4 Jalur Pendakian Gunung yang Cocok untuk Pendaki Pemula

4 Jalur Pendakian Gunung yang Cocok untuk Pendaki Pemula terminal mojok.co

Mendaki gunung merupakan aktivitas ekstrim yang cukup digemari. Ia menyajikan pengalaman menyenangkan melihat panorama dari atas awan. Aktivitas pendakian gunung ini akan memberimu pengalaman hidup yang tak terlupakan. Mengingat mendaki gunung merupakan aktivitas ekstrim, persiapan matang dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab di gunung tidak ada Indomaret, memperkirakan jumlah logistik/bekal yang tepat, penting agar kebutuhan makan dan minum kita tercukupi.

Tujuan mendaki gunung adalah kembali dengan selamat. Oleh sebab itu, selain memperhatikan jumlah logistik, kita juga perlu memerhatikan cuaca saat akan mendaki. Jika dirasa hari-hari sedang sering turun hujan sebaiknya urungkan saja niatmu mendaki. Rausah mekso, percayalah, kehujanan di gunung sangat menyiksa.

Selain memperhatikan kedua hal tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah menentukan jalur mana yang akan kita tempuh saat hendak mendaki sebuah gunung. Menentukan jalur akan memudahkan kita memerkirakan waktu yang ditempuh dan menyesuaikan dengan kondisi fisik yang kita sanggupi. Lagi-lagi, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Jika kamu ingin mencoba mendaki gunung dan mencari informasi jalur pendakian mana yang “ramah” untuk pemula, berikut saya rekomendasikan berdasar pengalaman.

#1 Gunung Andong via Sawit

Gunung Andong merupakan salah satu gunung di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Magelang yang cukup terkenal di kalangan pendaki. Selain karena gunungnya tidak terlalu tinggi yakni hanya sekitar 1.731 mdpl, jalur pendakiannya juga tidak begitu curam. Namun, tidak tinggi bukan berarti tidak indah. Landscape pendakian Gunung Andong dari bawah, akan ditemani dengan pemandangan duet Merbabu-Merapi. Dengan kecepatan jalan santai, untuk mencapai puncak membutuhkan waktu sekitar 1,5 – 2 jam. Cukup singkat untuk ukuran mendaki gunung. Tidak usah khawatir akan kehabisan air, di jalur pendakian ini terdapat pos Mata Air yang dapat dimanfaatkan untuk perbekalan air bersih.

#2 Gunung Prau via Wates

Jalur pendakian gunung ini yang paling terkenal adalah melalui Pathak Banteng. Namun, saya tidak merekomendasikan jalur ini untuk pemula. Sebab jalurnya cukup curam dan menguras tenaga. Apalagi saat baru memulai pendakian, kita sudah disambut dengan ratusan anak tangga yang sungguh akan membuat dunia seketika gelap meskipun tangganya berwarna-warni. Jalur Prau via Wates memang akan ditempuh sedikit lebih lama sekitar 5-6 jam sampai puncak, tapi jalur yang dilalui lebih bersahabat. Tidak ada pos air di jalur ini, jadi teman-teman harus memperhitungkan kebutuhan air dengan baik. Untuk pemandangan, menurut saya gunung dengan ketinggian 2.565 mpdl ini memiliki panorama yang paling bagus di antara gunung lainnya di Jawa Tengah.

#3 Gunung Kembang via Blembem

Gunung Kembang mungkin tidak seterkenal gunung lainnya yang saya sebutkan disini. Gunung dengan ketinggian 2.450 mdpl yang biasa disebut “anak Sindoro” ini juga tidak kalah bagusnya. Jalur pendakian Gunung Kembang lumayan landai kecuali saat tiba di pos Tanjakan Mesra. Tanjakan yang lumayan bikin mengeluh berkali-kali saat dilalui. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya hindari malam di jalur pendakian ini. Dengan estimasi 5-6 jam perjalanan, usahakan naik gunung ini sebelum pukul 1 siang. Sebab, saat hari sudah gelap, Tanjakan Mesra akan sangat sulit dilalui. 

#4 Gunung Merbabu via Selo

Merbabu via Selo merupakan jalur pendakian gunung yang amat panjang, tapi cukup landai. Dibanding dengan jalur pendakian Merbabu yang lain, Selo adalah jalur yang paling bersahabat dan menjadi favorit pendaki. Jika kita mendaki Merbabu dari jalur ini, dari bawah kita sudah disuguhi dengan pemandangan Gunung Merapi yang sangat cantik sekali. Membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk mencapai Pos Sabana Camp Merbabu, perjalanan tidak akan begitu terasa merepotkan kecuali di tikungan macan pos 2 dan tanjakan di pos 4.

Merbabu via Selo ini tidak ada pos untuk mengisi air. Mengingat jalur pendakiannya yang cukup panjang dan memakan waktu, untuk perhitungan air sebaiknya 1 orang membawa 2 botol ukuran 1,5 liter. Sebaiknya juga, jangan sampai melewati pos 4 gunung 3.145 mdpl ini di malam hari. Sebab, jalurnya sangat menanjak dan terjal, tentu akan sangat sulit dilalui saat gelap.

Sebaik-baik liburan memang rebahan, tapi tidak ada salahnya jika sekali-kali kita rebahannya di gunung. Siapa tahu ketemu jodoh yang selama ini masih jadi misteri illahi.

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version