Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Anime

4 Hal yang Paling Sering Bikin Kaum Wibu Ribut

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
7 Maret 2021
A A
Kartun Barat Itu Bagus, tapi Kalah Kreatif Dibanding Anime terminal mojok.co

Kartun Barat Itu Bagus, tapi Kalah Kreatif Dibanding Anime terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sependek pengetahuan saya, kaum wibu di Indonesia itu banyak banget. Bahkan kalau mau bikin Partai Wibu Indonesia, kayaknya bisa. Kebetulan juga, wibu di Indonesia ini hobi ribut. Dikit-dikit debat, dikit-dikit menyumpah-serapah, dikit-dikit nyinyir, dikit-dikit ngeroyok di kolom komentar. Yaaa macam warga negara Indonesia (((pada umumnya))) gitu. Berikut saya simpulkan empat hal yang paling sering bikin kaum wibu ribut. Kalau kalian nggak siap mental untuk dikeroyok, harap jauhi empat hal ini, ya.

Menghina waifu

Unik sekaligus gobloknya, kaum wibu itu paling sering ribut sama sesama kaumnya sendiri. Jadi, orang-orang yang bukan wibu nggak perlu kaget kalau misal di suatu waktu para wibu memojokkan suatu hal, karena dari sononya sudah hobinya begitu. Wong dengan sesama wibu saja ribut, apalagi dengan yang bukan. Perkara menghina waifu ini menjadi hal yang sensitif banget.

Sayangnya, kasus menghina husbu justru jarang bermasalah sebab hampir nggak ada yang sudi menghabiskan energinya untuk menghina karakter laki-laki. Kalaupun ada, paling lapaknya sepi, wqwqwq. Kalau ada wibu yang ngomong karakter perempuan A beban, maka para penggemar karakter tersebut langsung menyanggah —yang sebenarnya kelihatan seperti keroyokan— dengan teori-teori yang seolah menunjukkan bahwa karakter tersebut nggak beban.

Selain ngomongin beban, kalimat andalan untuk menghina waifu yang dijamin bakal bikin pelakunya dikeroyok habis-habisan adalah kalimat “waifu lu lont*”. Duh, memang benar kesopanan warga kita ini under grade banget. Ya maaf saya sensor, soalnya ngebacanya nggak enak banget. Kalau sudah ketemu yang kayak begini, saya mending nggak melihat deh. Bukan karena saya sok alim. tapi karena nggak bakal ada habisnya.

Berbeda dengan reaksi para wibu soal “karakter beban” yang dijawab dengan teori meyakinkan, reaksi para wibu soal “karakter lont*” justru dibalas dengan nyebut karakter lain yang disukai pelaku sebagai lont* juga. Udur-uduran ngono, lho.

Membandingkan dua anime

Saya nggak habis pikir sama orang-orang yang begini. Sepertinya mereka punya banyak waktu luang dan energi untuk membandingkan dua hal yang jelas beda. Ya jelas nggak bakal nyambung, wong yang dibandingkan saja beda. Baik dari segi plot, desain karakter, kru belakang layar, hingga soundtrack yang dipakai. Aneh, to? Walau aneh, masih saja ada orang yang sering melakukannya.

Walau genrenya masih sama, menurut saya pribadi tetap nggak ada gunanya juga membandingkan. Wong genre itu cakupannya luas banget. Padahal, kalau kedua animenya sama-sama menarik, ya tonton dan sukai saja keduanya. Nggak harus ditentukan mana yang paling bagus. Kalau memang ada yang paling bagus dan paling bikin excited, ya simpan saja untuk konsumsi pribadi.

Oh iya, saya lupa kalau orang Indonesia itu memang penganut motto hidup “kalau bisa ribet, kenapa harus simpel?” Berbeda dengan anime watcher, manga reader justru lebih sering minta rekomendasi cerita yang mirip dengan cerita yang disukainya daripada membandingkan dua cerita yang kadang malah nggak ada mirip-miripnya sama sekali.

Baca Juga:

Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

Anime Genre Isekai Isinya Gitu-gitu Aja, kalau Nggak Ketabrak Truk, ya Isinya Harem

Memang kita nggak bisa mengesampingkan fakta bahwa dalam dunia perwibuan juga ada golongan-golongan tertentu. Lah, itu wibu apa BPJS? Pfffttt.

Spoiler

Saya pribadi adalah orang yang nggak alergi banget sama spoiler. Kalau teman saya membuat story WA cuplikan manga atau anime dan saya nggak mau lihat, ya sudah skip saja. Sesimpel itu. Tapi, ada juga wibu yang emang hobinya bikin ribet hidup dan selalu punya stok energi untuk mendebat hal nggak penting.

Kalau ada para manga/LN/WN reader yang dengan songongnya upload cuplikan cerita ke suatu platform media sosial, sudah pasti ada yang ngotot, “Woi, jangan spoiler dong, bangsat!” Ya betul, masyarakat kita memang nggak pernah ketinggalan kalimat pisuhan macam itu. Pun ada saja golongan kaum wibu yang alergi banget sama spoiler.

Padahal, kita bisa milih mau melihat apa nggak. Kita nggak bisa ngontrol apa yang orang lain lakukan, tapi kita bisa mengontrol bagaimana reaksi kita atas apa yang dilakukan orang lain, kan. Tapi, ya sudahlah, lagipula tulisan ini bukan mengusung tema self development.

Visual

Soal visual memang menjadi hal yang krusial banget dalam industri anime. Saya pribadi setuju bahwa nonton anime memang lebih enak kalau visualnya bagus, supaya nggak sakit mata. Oleh karena kekrusialan tersebut, visual suatu anime juga jadi salah satu hal yang paling sering memicu keributan. Bahkan keributannya mencakup wibu tingkat dunia, nggak cuma wibu lokal saja.

Tentu kita belum lupa sama hal yang baru-baru ini terjadi, AoT musim terakhir yang banyak dihujat karena visualnya yang nggak sesuai ekspektasi penonton. Juga anime Cells at Work!! (yang kalah hype dengan anime lain) yang visualnya jomplang banget di musim ini ketimbang musim sebelumnya.

Nah, di antara banyaknya kritikan tersebut, kita pasti akan menemukan kalimat “nonton bajakan doang berisik lu. Emang lu bisa apa bikin karya macam gini? Bikin aja nggak bisa, ngebacot doang bisa”. Tanpa ia sadari bahwa dirinya juga lagi menghujat orang lain namun tetap berusaha mencegah orang lain untuk menghujat. Sungguh mulia.

BACA JUGA Stereotip Ngehek bagi Bapak-bapak yang Masih Suka Nonton Anime dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2021 oleh

Tags: animekaum wibu
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

karakter perempuan karakter anime hobi beban selain Sakura Haruno Naruto mojok

3 Karakter Anime yang Hobi Jadi Beban selain Sakura

2 November 2020
Alasan Saya Malas Mengaku Wibu Sampai Hari Ini

Alasan Saya Malas Mengaku Wibu Sampai Hari Ini

21 April 2023
Grave of the Fireflies (Hotaru no Haka) adalah Anime Paling Bikin Sakit Hati

Grave of the Fireflies (Hotaru no Haka) adalah Anime Paling Bikin Sakit Hati

1 September 2020
Kaguya-sama Love is War

Kaguya-Sama Love Is War, Anime Romcom Seru yang Nggak Jualan Hal Klise

13 Oktober 2021
5 Anime yang Mustahil Ditayangkan Kembali di TV Indonesia

5 Anime yang Mustahil Ditayangkan Kembali di TV Indonesia

8 Februari 2023
Shigaraki Tomura

Shigaraki Tomura, Villain Paling Keren Sekaligus Paling Ngenes

15 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.