4 Hal yang Hanya Bisa Anda Dapatkan di Kota Solo

Katanya Solo Kota Nyaman Bersepeda, Nyatanya Bersepeda di Sini Horor Juga

Katanya Solo Kota Nyaman Bersepeda, Nyatanya Bersepeda di Sini Horor Juga (Unsplash.com)

The Spirit of Java, Kota Solo namanya. Sesuai dengan julukan tersebut, Solo menjadi kota yang dipandang oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri karena lekatnya citra budaya Jawa yang masih asri dan lestari sampai saat ini.

Dulu, nama Solo mungkin tidak setenar sekarang. Sedikit orang yang tahu tentang seluk-beluk kota ini. Paling mereka hanya tahu bahwa Kota Solo adalah salah satu kota budaya dan kota asal Presiden Jokowi. Namun, lewat kerja keras semua elemen masyarakat, dan image dari Mas Gibran, Solo mulai dikenal oleh banyak orang.

Kini, Solo sedang gencar-gencarnya merevitalisasi proyek-proyek penting dan mempromosikan budaya Jawa melalui beberapa kegiatan. Dan baru-baru ini, saya mulai ngeh ternyata ada beberapa hal yang cuma ada di Solo, yang mungkin sulit atau malah tidak didapatkan di kota-kota lain di Indonesia. Apa aja tuh? Simak berikut ini.

Biaya hidup di Kota Solo terjangkau

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Solo terkenal dengan biaya hidup termurah se-Indonesia. Mulai dari makanan, minuman, fashion, transportasi, tempat tinggal, dan rekreasi mudah didapatkan di berbagai sudut kota dengan harga yang ramah bagi masyarakat.

Selain itu, keterjangkauan biaya hidup sangat ampuh menarik perhatian calon-calon mahasiswa atau pekerja di luar Solo untuk tinggal di Solo. Alasannya adalah mereka tidak perlu menguras kantong terlalu dalam untuk memenuhi kebutuhan karena semuanya serba murah. Jadi, tertarik tinggal di kota Solo?

“Ah, kabupaten X murah kok.” Tolong, kita lagi bahas kota ini bouz.

Perayaan lintas agama

Sejak Mas Wali menjabat sebagai penguasa tertinggi di Kota Solo, perlahan kota ini beralih menjadi kota toleransi. Hal ini terlihat dari diadakannya berbagai festival keagamaan di halaman Balai Kota dengan keunikan pernak-perniknya.

Misalnya, ketika memasuki bulan Ramadan, pemkot mengadakan Hadrah atau pengajian untuk masyarakat Muslim. Lalu saat hari Natal tiba, umat Kristen dan Katolik menampilkan nyanyian Natal. Pawai ogoh-ogoh saat perayaan Nyepi bagi umat Hindhu, Waisak untuk umat Budha, dan Imlek bagi umat Konghucu.

Perayaan lintas agama tersebut sempat ramai diperbincangkan di media sosial sebagai potret kebhinekaan. Sampai ada yang bilang Eropa versi lokal loh. Seru banget, kan?

Baca halaman selanjutnya

Kereta uap Jaladara…

Kereta Uap Jaladara

Pengen naik kereta uap? Eits tenang aja. Nggak perlu jauh-jauh ke Inggris atau Rusia, di Solo juga ada kok. Yup, namanya adalah Kereta Api Jaladara.
Kereta api uap tersebut adalah kereta tua buatan Jerman pada 1896 dan dikirim ke Indonesia oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai alat transportasi jarak pendek.

Kereta ini melintas dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Sangkrah. Tarif per orangnya mulai dari Rp200.000 dengan rute yang ditawarkan dan menjadi tempat pemberhentian adalah Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Taman Sriwedari, Kampung Batik Kauman, dan Stasiun Sangkrah.

Ada dua keraton di Kota Solo

Kota Solo memiliki dua keraton yaitu Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran. Kok bisa di satu wilayah mempunyai dua keraton? Jadi, dahulu kedua keraton tersebut merupakan satu bagian dari Keraton Solo. Namun, setelah adanya Perundingan Salatiga, Keraton Solo terpecah menjadi dua, Kasunanan dan Mangkunegaran.

Kalau Anda sedang ke Solo, wajib banget berkunjung ke kedua keraton tersebut. Selain mengenal sejarah dan nilai budayanya, keraton-keraton tersebut juga instagrammable bagi Anda si pemburu spot-spot foto estetik. Jangan sampai terlewat ya.

Honorary mention, Kota Solo punya jalur sepeda super panjang

Kota Solo memilik jalur sepeda terpanjang di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Kota Bengawan memiliki jalur sepeda sepanjang 25 kilometer yang mengelilingi kota. Tapi, ada masalah tentang jalur sepeda yang perlu diselesaikan oleh Mas Wali, dkk nih.

Jalur sepeda yang harusnya dilintasi oleh para goweser dan gowesist, malah menjadi jalur yang dilalui oleh pengendara kendaraan bermotor. Bahkan kerap kali menjadi tempat parkir di malam hari, sehingga pesepeda terpaksa berbagi jalur dengan pengendara lain. Tak jarang justru membahayakan keselamatan pesepeda.

Mbok tulung Mas, dikasih aturan yang tegas ben Solo jadi kota yang ramah bagi pesepeda.

Itulah 4 hal yang sulit Anda dapatkan selain di kota Solo alias kota budaya ini. Melihat fakta tersebut, nggak heran deh kota ini menjadi salah satu wish list kota yang wajib dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara. Kalau di kotamu ada apa aja?

Penulis: Yessica Octa Fernanda
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version