Ada dua daerah di Indonesia yang bikin saya jatuh hati. Pertama adalah Kabupaten Bekasi. Alasan saya jatuh hati pada Kabupaten Bekasi karena saya lahir dan besar di sana. Sementara daerah kedua yang bikin saya jatuh hati adalah Kota Semarang. Alasannya karena saya pernah tinggal di sana kurang lebih 4,5 tahun guna menyelesaikan studi strata satu di UIN Walisongo.
Hari ini saya sudah merantau ke luar Jawa. Oleh sebab itu, saya jadi jarang pulang ke Pulau Jawa. Sekalinya pulang paling hanya ke Bekasi, tentu untuk menemui orang tua yang kini makin renta.
Kendati jarang pulang ke Pulau Jawa, saya tetap merindukan Semarang. Entah sihir apa yang dipakai Kota Lumpia sehingga saya begitu kesengsem dengannya. Tetapi kalau mau direnungkan lebih dalam, sebenarnya ada beberapa hal yang membuat saya selalu merindukan ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Di Semarang ada UIN Walisongo, almamater tercinta
Kata orang, masa-masa paling indah adalah masa-masa di sekolah. Bagi saya tidak, masa-masa paling indah adalah masa-masa saat kuliah. Lha gimana, wong saat itu adalah masa di mana saya mendapatkan kebebasan dan proses menuju dewasa.
Jujur saja, UIN Walisongo, almamater tercinta saya, memang bukan kampus terbaik di Semarang. Masih ada kampus lain yang lebih baik seperti UNDIP dan UNNES. Akan tetapi, semua kenangan perkuliahan saya tersimpan rapi di sana.
Ditambah perkembangan UIN Walisongo selepas saya lulus makin pesat. Bahkan baru-baru ini UIN meresmikan fakultas kedokteran. Sebuah fakultas yang nggak pernah saya pikirkan ada di kampus saya waktu masih mengenyam bangku pendidikan di sana.
Soto ayam yang mantap
Belum ke Semarang kalau belum nyoto di sana. Setiap ke Semarang, soto memang sarapan wajib saya, tidak bisa tidak. Pasalnya, soto Semarang begitu menggoyang lidah.
Belum lagi varian topping soto ini sangat beragam. Mulai dari tempe, perkedel dan segala jenis sate-satean. Saya bisa memesan beberapa topping dalam semangkuk soto. Kadang berbagai topping soto ini jebakan. Khususnya bagi orang yang berkantong tipis. Soalnya kalau nggak sadar diri, bisa-bisa lebih mahal harga makan toppingnya daripada sotonya.
Kawasan Kota Lama yang instagramable
Mencari tempat buat foto-foto di Semarang itu gampang banget. Kamu cukup pergi ke Kawasan Kota Lama Semarang. Di situ sudah ada berbagai spot foto menarik.
Keberadaan Kota Lama Semarang ini sangat saya syukuri. Di luar spot fotonya yang bagus-bagus, pengunjung juga bisa merasakan suasana Semarang tempo dulu. Lantaran di sana ada berbagai bangunan arsitektur Belanda yang masih kokoh berdiri.
Spot foto terbaik buat saya di sekitaran Gereja Blenduk. Sebab, gereja tersebut desainnya cukup unik. Dengan denah segi delapan dan bentuknya yang menyerupai kubah.
Transportasi publik Semarang lumayan nyaman
Semarang memang bukan daerah yang memiliki transportasi publik terbaik di Indonesia. Masih ada Jakarta yang memiliki transportasi publik terbaik di negeri ini. Namun, setidaknya Kota Lumpia berada di peringkat dua daerah yang memiliki transportasi publik terbaik di Indonesia versi saya.
Makanya kalau di Kota Atlas kamu nggak wajib sewa kendaraan saat plesiran. Kamu bisa mengandalkan Trans Semarang untuk berkeliling kota. Tapi jangan lupa siapkan kartu e-money, biar pembayaran tiketnya lebih mudah.
Saya sangat mendukung Pemkot Semarang untuk mengembangkan Trans Semarang. Paling tidak kenyamanan dan kecepatannya bisa setara Transjakarta. Biar jadi percontohan daerah-daerah lain yang sistem transportasi umumnya ancur-ancuran.
Semoga kelak saya diberikan waktu, rezeki dan Kesehatan oleh Tuhan supaya bisa pulang ke Semarang. Rumah kedua yang selalu saya rindukan ketika rantau di tanah orang.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Meski Dihantui Masalah Banjir dan Kriminalitas, Ini 5 Hal yang Masih Bisa Dibanggakan dari Semarang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















