Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Hal Unik di Pekanbaru yang Saya Temukan sebagai Perantau

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah oleh Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah
19 Januari 2022
A A
4 Hal Unik di Pekanbaru yang Saya Temukan sebagai Perantau Terminal Mojok

4 Hal Unik di Pekanbaru yang Saya Temukan sebagai Perantau (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekitar tiga tahun lalu saya menginjakkan kaki di Pekanbaru. Meski sudah 3 tahun berlalu, saya masih belum terbiasa dengan hal-hal yang berbeda di sini dari tempat asal saya dulu. Berikut 4 hal unik di Pekanbaru yang saya temukan.

#1 Di Pekanbaru tidak ada alun-alun

Saat berkunjung ke kota-kota di Jawa, umumnya orang akan mendatangi pusat kota yang ramai. Pusat kota menunjukkan kemajuan suatu kota. Nah, pusat kota ini biasanya ditandai dengan keberadaan alun-alun dan masjid agung.

Alun-alun sebenarnya merupakan tempat di mana dulunya dipakai orang-orang berkumpul untuk mendengar pengumuman dari pemerintah kerajaan. Di sinilah segala informasi dibagikan dan juga menjadi tempat pertemuan penting di suatu kota. Di sebelah alun-alun biasanya ada masjid agung kota. Masjid agung ini biasanya jadi tempat orang-orang salat saat acara besar seperti Idulfitri atau Iduladha.

Nah, ketika sampai di Pekanbaru, tempat yang pertama kali ingin saya kunjungi adalah alun-alun. Tempat di mana saya bisa bersantai sambil melihat Kota Pekanbaru. Sayangnya, saat bertanya pada suami, blio malah bertanya balik pada saya apa itu alun-alun. Saya jadi kebingungan menjelaskannya.

Di Pekanbaru memang ada masjid besar, tapi tidak ada alun-alun di dekatnya. Saat saya bilang bahwa alun-alun adalah lapangan luas, suami saya malah menunjukkan taman bermain. Meski taman tersebut dipenuhi rumput dan pohon, tempatnya terlalu kecil untuk disebut alun-alun. Alun-alun seharusnya luas dan mampu menampung banyak warga. Entah hanya di Riau tidak ada alun-alun atau seluruh kota di Pulau Sumatra memang tidak memiliki alun-alun, saya tak paham.

#2 Di Pekanbaru ada pasar kaget yang sangat murah

Hal unik lainnya dari Pekanbaru adalah keberadaan pasar kaget. Disebut pasar kaget lantaran pasar ini hanya beroperasi di hari tertentu, biasanya satu atau dua kali seminggu. Pasar ini nantinya dipenuhi pedagang yang biasanya merupakan petani dan produsen langsung. Penjual sayuran di pasar kaget umumnya merupakan petani yang menanam sendiri sayurannya sehingga transaksi ini terjadi dari petani langsung ke konsumen.

Jangan tanya harga produk di pasar kaget ini, tentu sangaaat murah. Bayam, kangkung, hingga caisim bisa dihargai Rp1.000 per ikat. Harga mentimun Rp2.000 per kilo, harga jagung Rp5.000 per kilo, dll. Tentu saja di Pekanbaru juga ada pasar yang buka tiap hari, namun harganya lebih mahal ketimbang pasar kaget.

#3 Di Pekanbaru beli ayam segar per ekor, bukan per kilo

Biasanya, saya membeli ayam per kilo di Jawa. Ayam itu sudah disembelih dan dipotong sehingga pembeli tinggal membelinya saja. Pembeli juga bisa memilih bagian ayam yang diinginkan, misalnya dada saja, paha saja, atau ceker saja.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Berbeda dengan di Jawa, ayam di Pekanbaru dijual per ekor. Para penjual ayam belum menyembelih ayamnya. Mereka biasanya membawa banyak kandang yang berisikan ayam hidup. Jika ada yang ingin membeli, ayam baru disembelih, dibersihkan, dan dipotong. Sehingga ayam yang dijual adalah ayam yang sangat segar dan baru disembelih.

Ayam dihitung berdasarkan berat per ekor. Ayam dengan berat 1,8 kilogram harganya sekitar Rp25.000. Ada pula ayam besar dengan berat 2,2 kilogram harganya Rp30.000. Pembeli tidak bisa memilih bagian ayam, yang pembeli dapatkan ya satu ekor ayam utuh. Namun, ada juga beberapa pembeli di sini yang tidak ingin bagian-bagian ayam seperti hati, ceker, dan kepala. Bagian ini biasanya dipisahkan oleh penjual.

#4 Di Pekanbaru, telur dijual per papan

Jika di Jawa telur dijual per kilogram, di Pekanbaru telur dijual per papan. Telur ini dikelompokkan berdasarkan besar kecilnya. Telur bisa dibeli setengah papan yang berisi 15 butir atau satu papan berisi 30 butir.

Telur bisa dibagi menjadi 4 kategori mulai dari ukuran paling kecil hingga ukuran paling besar. Ukuran paling kecil biasanya dihargai Rp34.000-Rp35.000 untuk satu papan. Sementara telur dengan ukuran besar harganya bisa mencapai Rp44.000 per papan.

Keunggulan dari pembagian ukuran telur ini adalah memudahkan kita ketika memerlukan resep yang menggunakan telur. Biasanya, besar telur mempengaruhi jumlah telur yang dipakai. Beda ukuran telur menjadikan resep makanan berbeda pula hasilnya. Dengan ukuran yang sama besar, maka jumlah telur di resep pun tidak akan mengalami perubahan.

Penulis: Mahdiya Az Zahra
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2022 oleh

Tags: culture shockPekanbaruperantau
Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mompreneur, Gusdurian, Founder and Teacher tahsinonlinebenome

ArtikelTerkait

Daripada Bikin Malioboro, Ada Baiknya Magelang Fokus Wisata Seribu Candi Saja

Seni Mengenal Magelang untuk Pemula agar Tak Merasakan Culture Shock

6 Maret 2023
67 kosakata bahasa madura

Duka di Balik Gemerlap Toko Kelontong Madura

5 Februari 2023
5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi Terminal Mojok

5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi

10 Maret 2022
Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

27 Mei 2023
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sempurna Mojok.co

Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sesempurna Itu

2 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.