Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

4 Hal Sederhana yang Bikin Penonton Drakor di Indonesia Marah

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
24 Februari 2025
A A
4 Hal Sederhana yang Bikin Penonton Drakor di Indonesia Marah

4 Hal Sederhana yang Bikin Penonton Drakor di Indonesia Marah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Drakor atau drama Korea masih menjadi tontonan yang menghibur orang Indonesia. Bahkan mengutip Disway, dari survei yang dilakukan Jakpat, 73 persen orang Indonesia gemar nonton drakor. Ada beragam alasan di balik kegemaran orang Indonesia menonton drama Korea ini. Misalnya karena akting aktor dan aktrisnya, keberagaman tema cerita, hingga durasi episode yang disebut-sebut lebih pas ketimbang sinetron Indonesia yang cenderung panjang.

Sayangnya, hal-hal tersebut nggak membuat drama Korea muncul sebagai hiburan yang sempurna tanpa cela. Setidaknya ada beberapa hal sederhana yang bikin penonton drakor di Indonesia marah. Hal ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman pribadi dan juga beberapa penggemar drama Korea yang saya kenal.

#1 Karakter drakor jadi ubi

Hal sederhana pertama yang bikin penonton drakor Indonesia marah adalah ketika karakter jadi ubi. Apalagi kalau yang jadi ubi si karakter utama. Duh, nyesek banget nontonnya.

Jadi ubi ini merupakan istilah yang merujuk pada kematian alias meninggal dunia. Seperti yang kita tahu, ubi tumbuh di dalam tanah. Ia terkubur persis kayak orang meninggal dikubur dalam tanah. Nah, jadi ubi maksudnya ya begitu. 

Beberapa judul drakor yang tega membuat karakter utamanya jadi ubi misalnya drakor lawas Stairway to Heaven, Snowdrop, hingga Mr. Sunshine. Hal ini jelas bikin beberapa penonton drakor diliputi perasaan sedih campur marah. Kenapa harus mati, sih? Begitu kira-kira yang ingin dikatakan para penonton.

#2 Season selanjutnya menggantung alias belum ada kepastian

Hal lain yang bikin penonton drakor Indonesia marah adalah season drakor yang masih menggantung alias nggak tahu kapan dilanjut. Tapi kayaknya kalau perkara ini nggak cuma penonton drakor dari Indonesia, sih. Mungkin penonton drakor dari negara lain juga merasakan hal yang sama.

Ada beberapa judul drakor yang ceritanya direncanakan berlanjut ke season selanjutnya. Biasanya drakor-drakor ini berakhir dengan ending yang tanggung. Misalnya beberapa judul drakor yang dinantikan para penggemar akan ada season selanjutnya antara lain Kingdom, Signal, Vagabond, dll. Drakor-drakor ini meraih atensi cukup banyak dan diharapkan ada season lanjutannya. Tapi masalahnya, hilal season lanjutannya masih belum kelihatan, yeorobun~

#3 Episode drakor nggak tayang sesuai jadwal

Penonton drama Korea pasti sudah hafal dengan hal satu ini. Ya, biasanya kalau ada peristiwa penting di Korea, stasiun TV sana nggak akan menayangkan episode drakor sesuai jadwal. Biasanya ini terjadi pada drakor on-going, ya. 

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Misalnya seperti yang terjadi pada akhir tahun lalu, episode 5 dan 6 drama When The Phone Rings ditunda penayangannya karena situasi politik di Korea Selatan yang sedang memanas. Episode tersebut seharusnya tayang pada tanggal 6 dan 7 Desember 2024, tapi terpaksa digeser hingga minggu depannya. Mengutip Kompas, waktu itu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan “darurat militer” melalui pengarahan yang disiarkan televisi yang berimbas pada kemungkinan pemakzulan Presiden Yoon.

Kalau sudah kayak gini, nggak ada lagi yang bisa dilakukan penonton drakor selain bersabar. Apalagi kalau drama yang ditonton sedang klimaks. Kesel, sih, tapi mau gimana lagi.

#4 Jumlah episode terlalu banyak atau terlalu sedikit

Hal sederhana lainnya yang bikin penonton drakor di Indonesia marah berkaitan dengan jumlah episode. Biasanya sebuah drama Korea memiliki total episode sebanyak 12 hingga 16 dengan durasi rata-rata 1 jam per episode. Kalau dipikir-pikir jumlah ini sudah paling pas dan ideal. Alur cerita jadi terjaga dan nggak melebar ke mana-mana kalau episodenya kebanyakan.

Masalahnya, kadang ada beberapa judul drakor yang seru dan bagus, tapi jumlah episodenya malah terlalu sedikit. Harusnya bisa dibanyakin lagi, tapi sudah mentok di episode sekian. Salah satu contohnya adalah drama The Trauma Code: Heroes on Call. Drama yang jadi buah bibir akhir bulan lalu ini cuma punya total 8 episode. Padahal dramanya bagus, lho. Mengutip Tempo, popularitas drama ini bahkan melesat ke peringkat 2 Global Netflix mengalahkan Squid Game 2.

Ada juga drama yang sebenarnya sudah cukup dengan jumlah 16 episode tapi ditambah jadi 18, misalnya. Beberapa judul drakor yang tambah episode ini antara lain The Penthouse, Lovestruck in the City, hingga Another Miss Oh. Sebenarnya penambahan episode bisa dipahami. Biasanya karena ratingnya tinggi dan antusiasme penonton besar. Tapi kalau episodenya terlalu banyak, takutnya alur cerita drakor tersebut jadi melebar dan nggak menarik lagi.

Meskipun hal-hal di atas umumnya bikin penonton drama Korea marah, kami berusaha untuk tetap nrimo ing pandum. Ya gimana lagi, kami kan cuma penonton biasa. Yang punya privilege nambah episode, matiin karakter, dll., kan sutradara sama script writer-nya. Penonton mah bisa apa…

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Dosa Penjual Soto Ayam yang Memasang Spanduk Bertuliskan “Lamongan”.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2025 oleh

Tags: drakordrama korea
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Redaktur Terminal Mojok yang suka nonton drama Korea.

ArtikelTerkait

5 Drama Korea yang Bikin Orang Kota Pengin Hidup di Desa Mojok.co

5 Drama Korea yang Bikin Orang Kota Pengin Hidup di Desa

4 Juni 2024
Bite Sisters, Web Drama Korea yang Klise tapi Melampaui Ekspektasi terminal mojok

Bite Sisters, Web Drama Korea yang Klise tapi Melampaui Ekspektasi

1 November 2021
Dear M, Drama Korea Ringan yang Hadir di Tengah Deretan Drama Menegangkan Terminal Mojok

Dear M, Drama Korea Ringan yang Hadir di Tengah Deretan Drama Menegangkan

3 Juli 2022
Membayangkan Dunia Tanpa Drama Korea, Mungkin Ini yang Akan Terjadi Mojok.co

Membayangkan Dunia Tanpa Drama Korea, Mungkin Ini yang Akan Terjadi

5 Maret 2025
6 Couple Drama Korea yang Tak Dapat Restu Orang Tua

6 Couple Drama Korea yang Tak Dapat Restu Orang Tua

18 November 2023
the world of the married episode 1 review resensi sinopsis komentar akan ditayangkan trans tv internet viu link streaming sinopsis polemik kontroversi kpi mojok

The World of the Married Episode 1: Sinopsis dan Komentar

13 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.