Baru baru ini video unboxing motor Ducati yang diunggah oleh pengguna YouTube dengan nama akun Soul Kuta Lombok ramai diperbincangkan netizen di Indonesia. Banyak pihak menilai tindakan tersebut norak. Meskipun yang bersangkutan mengklarifikasi bahwa dirinya bukan orang pertama yang membuka kargo tersebut, tetap saja tindakan Masnya merekam aktivitas tersebut tanpa izin dan swafoto dengan motor Ducati itu keliru.
Ini soal basic attitude sih. Rasanya nggak perlu dijelaskan kenapa tindakan tersebut keliru. Udah gede, masak dikasih tahu L
Sebagai rakyat, kita boleh saja berbangga memiliki sirkuit berstandar internasional. Namun, pembangunan infrastruktur dan kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kesiapan SDM-nya juga. Saya kok jadi takut ada kenorakan lain selama gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika. Berikut daftar kenorakan yang perlu diwaspadai bersama:
Drone ilegal
Balapan WSBK yang digelar di Sirkuit Mandalika pada 19-21 November tidak disiarkan oleh TV nasional. Dorna, selaku penyelenggara, hanya memberikan hak siar kepada Mola TV untuk ajang WSBK. Berbeda dengan MotoGp yang bisa kita lihat siaran langsungnya secara gratis di televisi.
Justru di sini masalahnya. Orang Indonesia kan suka sekali gratisan. Segala cara dilakukan agar bisa nonton tayangan favorit tanpa harus keluar uang. Contohnya seperti streaming pertandingan bola, meskipuan kena banned berulang, masih ada aja situs live streaming pertandingan bola ilegal.
Jangan sampai saat WSBK berlangsung ada pihak yang nekat menerbangkan drone guna live streaming. Tindakan tersebut melanggar hukum, memalukan, dan jelas akan mencoreng citra negara kita di mata dunia. Ingat, WSBK ini agenda internasional, bukan balapan liar di kampung.
Jorok
Saat nonton balapan MotoGP di sirkuit Sepang, Malaysia, saya pernah ada pengalaman tidak mengenakkan soal kebersihan. Ceritanya begini, karena kapasitas toilet permanen di sirkuit Sepang tidak cukup banyak, pihak penyelenggara menambahkan toilet portabel. Masalahnya, saat acara balapannya belum mulai, sudah banyak toilet yang tidak berfungsi karena klosetnya tersumbat tisu dan pembalut. Padahal ada tempat sampah di dalam toilet portable tersebut.
Kejadian tersebut otomatis menimbulkan banyak antrean panjang di depan toilet. Kebetulan saya bersebelahan dengan antrean beberapa turis. Mereka mengeluhkan betapa joroknya orang Malaysia dan mengomentari kebodohan orang-orang yang tidak bisa membedakan mana lubang sampah dan lubang kloset. Hadeeeh.
Masalahnya lagi, pengunjung MotoGP di Sepang kebanyakan orang Indonesia, loh. Saya kok curiga yang buang sampah di kloset itu ada orang Indonesia juga.
Saya sih berharapnya di Sirkuit Mandalika kita aware dengan kebersihan. Minimal tahu di mana harus membuang sampah, sesederhana itu. Jangan sampai setelah menyandang predikat sebagai negara dengan netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara, kita pun dicap bodoh karena nggak tahu fungsi tong sampah.
Baut motor balap hilang
Jika ada orang swafoto tanpa permisi karena tidak tahu kalau tindakan seperti itu dilarang. Nanti, jangan-jangan ada yang mengambil baut motor pembalap dengan alasan dijadikan kenang-kenangan. Sumpah, jangan sampe kepikiran hal semacam itu ya, Rek.
Di setiap gelaran WSBK dan MotoGP selalu ada stand yang jualan apparel dan merchandise balapan. Silakan membeli oleh-oleh di tempat yang telah disediakan pihak penyelenggara.
Selain itu, kasus viral video unboxing harus dijadikan pelajaran agar pihak penyelenggara memperketat keamanan. Jangan sampe kecolongan lagi, ada oknum tidak berkepentingan bisa masuk ke dalam pit.
Poster politisi di sepanjang sirkuit
Bendera Indonesia dipastikan tidak akan berkibar di sirkuit Mandalika karena kita masih kena sanksi dari WADA. Namun, saya berharap absennya bendera Merah Putih tidak diganti dengan bendera partai. Hehehe.
Meskipun berhasil menjadi tuan rumah ajang balap internasional itu keren. Tolong prestasi tersebut jangan ditumpangi dengan baliho besar yang isinya wajah politisi dengan tulisan “Welcome to Mandalika”, lengkap dengan gelar dan partainya. Sumpah itu norak banget. Please, para politikus di negeri ini, jangan lakukan itu. Pembalap itu nggak tahu Anda siapa, dan nggak peduli juga.
Terakhir, meski kita kerap dianggap sebagai negara dunia ketiga, semoga kita tidak memperburuk citra dengan label negara bodoh dan bad attitude. Yang pemilu kemarin jualan revolusi mental, tolong ajang WSBK ini dikawal dengan baik dan benar. Jangan modal jualan saat pemilu doang.
Sumber gambar: Pixabay