Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Hal Ngeri yang Mungkin Terjadi jika Harga Cabai Terus Meroket

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
8 Maret 2021
A A
petani cabai harga cabai meroket terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, pengusaha kuliner langganan saya mengeluh. Katanya, harga cabai di pasar mahal. Belakangan, cerita meroketnya harga cabai memang sering saya dengar. Dari tukang sayur, dari tetangga, dari berita, dll. Padahal cabai ini kan memegang peranan penting dalam dunia masak-memasak. Saya saja sering kali batal masak begitu lihat stok cabai di kulkas ternyata habis.

Nah, sebagai pencinta makanan pedas, saya jadi berpikir. Kalau harga cabai naik terus, apa jadinya, ya? Lalu saya pun tersentak. Ngeri membayangkan hal-hal ini terjadi sebagai dampak tak terjangkaunya si cabai.

#1 Punahnya kasta ayam geprek

Sebagai elemen penting dalam penyajian ayam geprek, nggak mungkin ayam geprek tampil tanpa cabai. Sudah cukup kami memaafkan ayam geprek yang nggak digeprek. Haruskah sekarang kami juga memaklumi keberadaan ayam geprek tanpa sambal? Oh, tidak!!! Jangan sampai terjadi. Saya nggak sanggup membayangkan ada makanan bernama ayam geprek, tapi setelah dibeli ternyata ayam goreng tepung yang di atasnya dikasih encrotan saus. Tidakkk!1!11!

Maka, yang paling mungkin terjadi adalah, ayam geprek akan tersingkir dari khazanah dunia kuliner tanah air. Pengusaha ayam geprek yang belakangan dengan mudah kita jumpai setiap 200 meter akan beralih profesi. Mungkin membuka kedai kopi kekinian yang setelah dicicipi nggak lebih enak dari kopi sasetan.

#2 Tersingkirnya tren level-levelan pada makanan

Level-levelan dalam makanan, baik mi, nasgor, atau apa pun itu, mengandalkan campur tangan cabai. Makin tinggi levelnya, makin banyak cabai yang digunakan. Sekarang, kalau cabai sudah jadi barang mahal, masih mungkinkah tren level-levelan makanan eksis? Kalau dipaksakan, pasti harga makanannya jadi selangit. Bikin pembeli jadi berpikir dua kali. Masa iya hanya demi mencari kepedasan harus membuat lubang di dompet dulu? Memangnya mulut tetangga kurang pedas apa?

Dan ternyata, di Tegal sudah ada loh tempat makan yang mulai menurunkan level-levelannya. Kalau biasanya sampai level 15, sekarang cuma sampai level 5. Mahal bos cabainya. Bingung kasih harga mereka.

#3 Omzet minuman turun

Kalian pasti setuju bahwa makanan pedas itu butuh minuman ekstra untuk menetralisir rasa pedas yang ditimbulkan. Saya ingat, dulu, saya dan suami pernah beli mi. Harganya nggak seberapa, tapi pas ke kasir, tagihannya banyak. Ternyata ada andil dari minuman yang kami pesan. Jadi, saking pedasnya mi itu, kami sampai pesan minuman berbotol-botol. Nah, kalau eksistensi makanan pedas ini musnah, bisa jadi omzet minuman di tempat makan juga akan turun. Padahal biasanya justru dari minuman inilah para pedagang dapat untung lebih.

#4 Makin maraknya sajian makanan amnesia

Waini! Ini yang paling ngeri menurut saya. Etalase-etalase makanan di warteg akan dipenuhi oleh makanan amnesia. Makanan amnesia kayak gimana? Pucet, Gaes. Nggak ada merah-merahnya. Malah jadi nggak kayak warteg lagi. Kan warteg itu identiknya dengan makanan serba merah membara.

Baca Juga:

Cacapan, Kuliner Khas Kalimantan Selatan Pengganti Sambal yang Tak Kalah Menggoyang Lidah

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis

Tapi ya mau gimana lagi, cabai sebagai penyumbang warna merah pada makanan harganya mihil. Masa iya mau diganti pewarna makanan? Iya sih warna makanan jadi merah. Tapi kan nggak pedas. Apa harus digampar dulu biar pedas?

Duh, ngeri. Pokoknya jangan sampai deh cabai jadi barang mahal. Cukup Pringles saja yang mahal. Saya masih bisa tutup mata nggak beli Pringles. Tapi kalau nggak beli cabai… Ah, jangan. Nggak sanggup rasanya bila makan nggak ada pedas-pedasnya. Kamu gitu juga nggak?

BACA JUGA Menggugat Saus Sambal yang Dituang Tanpa Permisi ke dalam Masakan dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2021 oleh

Tags: cabaiharga cabai
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

6 Juli 2022
Cacapan, Kuliner Khas Kalimantan Selatan Pengganti Sambal yang Tak Kalah Menggoyang Lidah

Cacapan, Kuliner Khas Kalimantan Selatan Pengganti Sambal yang Tak Kalah Menggoyang Lidah

28 Oktober 2023
Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

5 September 2021
5 Bumbu Merah Instan Pengganti Cabai yang Harganya Makin Nggak Ngotak Terminal Mojok

5 Bumbu Merah Instan Pengganti Cabai yang Harganya Makin Nggak Ngotak

29 Juni 2022
petani cabai

Curahan Hati Petani Cabai

26 Juli 2019
6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis Terminal Mojok

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis

10 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.