Tidak menyediakan telur asin
Beberapa warung rawon Jogja tidak menyediakan telur asin. Malah ada yang menggunakan telur rebus. Ini yang menurut saya kurang pas.
Tidak adanya telur asin atau menggantinya dengan telur ayam rebus itu akan mengurangi rasa nikmat dari rawon. Telur asin itu memperkaya rasa dan memberikan nuansa yang berbeda. Rasanya akan lebih medhok lagi dengan ditambahkan telur asin karena telur asin rebus akan seolah-olah membuat semakin merekatkan antara rempah-rempah, kuah kaldu sapi, dan keluak menjadi satu.
Ada warung rawon Jogja yang nggak memakai sambal terasi
Ada saja warung rawon Jogja yang tidak memakai sambal terasi. Mungkin ini terlihat sepele, namun akan sangat berpengaruh pada cita rasa. Sambal terasi yang pedas dan gurih, akan membuat kita merasa semakin segar dan ketagihan.
Kalau pakai sambal lain, rasanya jadi kurang pas. Sambal biasa itu hanya memberi rasa pedas, namun tidak bisa menambah kekayaan rasa. Iya kalau pedas, kalau nggak ya makin salah. Saya skeptis dengan sambal biasa karena seperti yang kita ketahui bahwa daerah ini memiliki cita rasa makanan yang cenderung manis.
Sambal terasi dalam rawon itu bisa meningkatkan nafsu makan dan harus pedas. Karena kalau cenderung manis itu akan sangat menyalahi standar rasa kuliner Jawa Timur ini. Itulah alasan saya kecewa dan skeptis dengan rawon Jogja.
Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















