Sejak tayang pada 14 September 2007, serial Upin Ipin dari Malaysia menjadi salah satu kartun favorit di Indonesia. Sudah 18 musim dan 500 lebih episode, Upin Ipin menemani kita dari TK sampai sudah berkeluarga.
Selama belasan musim itu, ada banyak perubahan di animasi buatan Les’ Copaque. Salah satunya kartun ini menjadi lebih imajinatif. Nah, inilah 4 episode yang paling seru menurut saya pribadi.
Daftar Isi
#1 “Aku Sebuah Jam” pada Musim 10: Upin Ipin berubah menjadi jam
Episode terbaik pertama Upin Ipin versi imajinasi adalah episode yang berjudul “Aku Sebuah Jam” pada musim ke-10. Di episode ini, Upin Ipin, dan kawan-kawan berubah menjadi jam yang dipamerkan dan diperjualbelikan di sebuah toko jam milik Paman Ah Tong.
Upin, Ipin, Mei Mei, Jarjit, Ehsan, Fizi, Mail, dan Susanti menjelma sebagai jam yang bermain-main di atas rak dengan pengawasan Tok Dalang, jam jadul, dan Kak Ros, jam burung. Saat semua jam sedang asyik bermain, tiba-tiba Mei Mei menyenggol Fizi hingga jatuh dan rusak. Hal ini menyebabkan semua jam bersedih, sampai Paman Ah Tong kembali ke toko untuk memperbaiki Fizi.
Pada saat yang sama, datang seorang anak kecil yang nakal ke toko jam sambil memukul dan menghancurkan jam. Paman Ah Tong mencoba menghalangi, tetapi akhirnya anak kecil tersebut jatuh hati dan membeli Ehsan.
Malam harinya, setelah toko tutup, semua jam bersenda gurau sambil bertukar cerita suka dan duka. Fizi kembali aktif dan mendengar tentang Ehsan yang dibeli. Upin Ipin bermain-main dengan Kak Ros hingga pusing. Tok Dalang juga bercerita tentang masa lalunya sebagai jam kesayangan orang kaya yang akhirnya dibuang setelah rusak.
Keesokan harinya, toko jam gempar karena kepulangan Ehsan yang rusak. Paman Ah Tong mengeluh tidak bisa memperbaikinya, membuat semua jam sedih, apalagi Upin berucap tidak mau lagi hidup sebagai jam. Akan tetapi, anak kecil yang membelinya datang dengan alat yang tertinggal, menceriakan kembali seluruh toko jam. Setelah diperbaiki, Ehsan memuji tuannya karena menjaganya dengan baik.
#2 “Teroka Lautan” pada Musim 11: Upin Ipin menjadi ikan di lautan
Episode terbaik selanjutnya Upin Ipin versi imajinasi adalah episode yang berjudul “Teroka Lautan” pada musim ke-11. Di episode ini, Upin Ipin, dan kawan-kawan berubah menjadi ikan di lautan Asia Tenggara.
Berlatar di Laut Asia Tenggara, Upin Ipin berubah menjadi ikan bidadari, Jarjit menjadi kepiting, Fizi menjadi ikan sarden, Mail menjadi ubur-ubur, dan Ehsan menjadi ikan buntal.
Mereka berenam sedang asik bermain sepak buih. Kemudian, Mei Mei muncul sebagai kuda laut dan mengajak kawan-kawan untuk ke lautan dalam untuk mencari ikan paus. Hanya Jarjit, Mail, Upin Ipin yang mengikuti Mei Mei pergi, sementara Fizi dan Ehsan tidak pergi ke lautan dalam.
Di lautan dalam, Upin, Ipin, dan kawan-kawan memperhatikan berbagai kehidupan laut. Mail menyelamatkan Atok, seekor penyu tua yang tersangkut pada jaring pukat, menggunakan sengatan ubur-uburnya.
Setelah bermain di lautan dalam, mereka kembali ke tempat asal dan menemukan bahwa tempat tinggal mereka telah tercemar. Fizi dan Ehsan sudah hilang, namun kemudian muncul dengan ikan hiu yang memiliki hubungan sangat baik. Akhirnya, rumah baru Upin Ipin, dan kawan-kawan adalah sebuah kapal yang sudah karam dan tenggelam, penuh dengan harta karun, sehingga lebih baik daripada rumah ikan mereka sebelumnya.
#3 “Aku Sebuah Buku” pada Musim 12: Mereka berubah menjadi buku di perpustakaan
Upin Ipin, dan kawan-kawan pergi ke perpustakaan berjalan. Ipin menemukan buku yang berjudul “Aku Sebuah Buku”, dan mereka pun berubah menjadi buku.
Mereka menjadi buku menceritakan kisah kejadian hari ini. Mail merasa sedih karena tidak ada yang membacanya. Mei Mei menangis karena dicoret, Jarjit sobek, Fizi terkena air liur karena dijadikan bantal tidur, dan Ehsan terkena cokelat karena ada orang makan dalam perpustakaan.
Pustakawan yang menyerupai Abang Saleh marah karena menemukan buku-buku yang tidak layak dan berencana membuangnya. Maka, kawan-kawan pun khawatir akan dibuang dan tidak dibutuhkan lagi.
Setelah hendak dibuang, Upin Ipin, dan kawan-kawan minta bantuan Tok Dalang sebagai buku ensiklopedia yang serba tahu untuk memperbaiki buku-buku yang rusak agar tidak dibuang. Tok Dalang memberitahu cara untuk memulihkan buku yang cacat. Maka Upin Ipin dan kawan-kawan membuat misi untuk membetulkan buku yang cacat supaya tidak dibuang oleh pustakawan.
#4 “Aku Sebatang Pensel” pada Musim 13: Mereka berubah menjadi pensil
Dalam episode ini, mereka menceritakan kisah di mana mereka dan kawan-kawan menjadi pensil yang tinggal di kamar Aris dan Ara dari animasi “Pada Zaman Dahulu”. Upin, Ipin, Fizi, dan Mail merupakan 4 batang pensil kayu yang hidup di atas meja Aris. Mereka menyambut kedatangan tiga pensil bentuk unik, yaitu Mei Mei, Susanti, Jarjit, dan sebatang pensil jumbo, Ehsan.
Keseruan pensil-pensil ini diganggu oleh pensil warna yang berlagak dan beradu mana lebih berguna, antara pensil tulis dan pensil warna. Persaingan itu terjadi saat Aris melukis sebuah gambar.
Ehsan, si pensil jumbo, sedih dan marah karena tidak digunakan oleh Aris. Kawan-kawan lainnya membantu dengan menyembunyikan diri agar Aris menggambar lagi hanya dengan Ehsan. Akhirnya, Aris menyerut pensil jumbo Ehsan dan menggunakannya untuk menggambar.
Itulah 4 episode terbaik Upin Ipin versi imajinasi. Ada yang bilang episode Upin Ipin versi imajinatif tidak seseru zaman dulu karena ceritanya tidak natural. Bagi saya, tema apa saja tentang kartun Upin Ipin tetap saja seru, walaupun ditonton diulang secara terus-menerus.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 5 Episode Terburuk Upin dan Ipin, Ceritanya Kurang Riset hingga Eksekusi yang Nggak Maksimal
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.