Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

4 Dosa Pengawal Mobil Jenazah yang Bergaya bak Orang Penting

Muhammad Arif Prayoga oleh Muhammad Arif Prayoga
11 Februari 2023
A A
Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik terminal mojok.co

Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Profesi yang benar-benar mengawal orang penting seperti Paspampres yang melindungi presiden saja nggak sebarbar itu di jalan raya. Mengapa mereka heboh saat mengawal mobil jenazah?

Pengawal mobil jenazah adalah pekerjaan dadakan yang didapuk oleh pemuda-pemudi sebagai tetangga dari keluarga yang berduka. Lazimnya, pengawal sukarela ini memakai pakaian serba hitam, berboncengan menggunakan sepeda motor, dan yang membonceng membawa senjata berupa bendera dengan warna berbeda-beda, tergantung lokasi pengawalannya.

Sebenarnya, mobil jenazah termasuk satu dari sekian mobil yang memiliki prioritas di jalan raya. Ketentuannya, tercatat dalam Pasal 134 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam Pasal itu, iring-iringan mobil jenazah menjadi urutan prioritas nomor enam di jalan raya. 

Keberadaannya lebih diprioritaskan daripada konvoi kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan Polri, tapi tidak lebih prioritas daripada 5 mobil lainnya. Yakni, pemadam kebakaran yang sedang bertugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, kendaraan pemberi pertolongan pada kecelakaan, pimpinan Lembaga Negara RI, serta pimpinan dan pejabat asing dan tamu negara.

Meskipun termasuk dalam jajaran prioritas jalanan, namun saya kurang setuju dengan hak istimewa itu. Terutama kepada pengawal berdosa yang barbar bak mengawal orang penting. Padahal, urgensi mereka nggak penting-penting amat untuk disegerakan. Apa saja dosa mereka?

#1 Memakai setengah lajur yang berlawanan

Korban dari kebarbaran pengawal mobil jenazah biasanya adalah pengendara yang berlawanan arah dengan mereka. Mereka yang awalnya berkendara santai agar selamat sampai tujuan tiba-tiba dibuat panik oleh sekumpulan orang ber-dresscode hitam yang menghidupkan klakson secara barbar dan meresahkan.

Mau tak mau, pengendara motor yang berlawanan ini harus mepet ke tepian jalan agar tidak tertabrak oleh mereka. Semoga saja belum ada korban yang terjatuh imbas kesewenangan mereka di jalan raya. Kalau ada sih, perlu adanya ketentuan dan persyaratan tambahan untuk mengontrol kebarbaran mereka.

#2 Membawa senjata berupa bendera

Sepengalaman saya sebagai orang yang pernah dipalak hak berkendara di jalan raya, saya ada rasa kesal dan ingin nekat tetap berada di lajur kendaraan saya. Namun, keberadaan mereka dibekali dengan sebuah kayu yang diberi bendera berwarna. Saya jadi takut dan mengurungkan niat karena sebuah kejadian yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri.

Baca Juga:

Jangan Salah, Pelanggan Militan Coffee Shop Justru Membawa Petaka

Dear Rombongan Pengantar Jenazah, kalau Bawa Orang Mati, Jangan Bikin Orang Lain Mati!

Suatu ketika, saya melihat seseorang dipukul dengan gagang bendera itu karena beliau berkendara di depan iring-iringan itu dan nggak mengindahkan peringatan dari para pengawal barbar itu. Sepeda motor yang dikendarai oleh seorang lansia itu sampai terjatuh dibuatnya. 

Alih-alih membantu, mereka malah kabur seolah nggak terjadi apa-apa. Beruntung di belakang kakek itu ada saya dan beberapa pengendara lain yang mau membantunya memberdirikan motor.

#3 Kebut-kebutan

Ini yang saya nggak tahu alasannya apa. Kenapa mereka buru-buru dalam memakamkan jenazah itu? Kalau prioritas jalan raya lain, saya tahu mereka dikejar sebuah tenggat waktu untuk menghadiri acara tertentu. Apalagi ambulans dan pemadam kebakaran, terlambat sedikit saja bisa menyebabkan korban nggak tertolong

Nah, kalau pengawal mobil jenazah itu mengejar atau dikejar apa? Rebutan galian kubur? Toh, setahu saya tanah kuburan itu sudah dipesan dan digali sebelum jenazah menuju lokasi. Lalu apa dong alasan kesewenangan mereka di jalan raya?

#4 Merasa lebih penting dari siapa pun

Setiap orang yang hidup di dunia pasti punya sebuah kepentingan, termasuk para pengendara motor yang berlalu lalang di jalanan. Kalau nggak ada kepentingan sama sekali, kenapa harus capek-capek berkendara di jalan raya? Kan sia-sia jadinya. 

Ukuran prioritas kepentingan memang sudah dijabarkan oleh Pasal di atas. Namun, menurut saya pengawalan atau iring-iringan mobil jenazah nggak terlalu mendesak dan malah cenderung berlaku sewenang-wenang. Menurut saya, aturan itu perlu ditata ulang agar nggak lagi memakan korban. 

Penulis: Muhammad Arif Prayoga
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sopir Mobil Jenazah dan Sesuatu yang Mengikutinya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2023 oleh

Tags: barbarmobil jenazahpengawal
Muhammad Arif Prayoga

Muhammad Arif Prayoga

Sarjana Komunikasi yang Gagap Berkomunikasi. Penulis di Copa-media.com. Bisa dihubungi via Instagram @arifprayogha_ dan Twitter @CopamediaID

ArtikelTerkait

Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik terminal mojok.co

Mobil Jenazah Adalah Sisa-sisa Kebaikan yang Tersisa dari Partai Politik

24 November 2020
Dear Rombongan Pengantar Jenazah, kalau Bawa Orang Mati, Jangan Ngajak Orang Lain Mati!

Dear Rombongan Pengantar Jenazah, kalau Bawa Orang Mati, Jangan Bikin Orang Lain Mati!

5 Oktober 2023
Influencer Mahal Nggak Akan Bikin Bisnis Coffee Shop Ramai, kalau Emang Ampas ya Siap-siap Bangkrut

Jangan Salah, Pelanggan Militan Coffee Shop Justru Membawa Petaka

18 Desember 2023
Dajjal pun Minder di Hadapan Fitnah Ambulans Kosong dan Campaign Anti Info Covid-19 terminal mojok.co sopir jenazah mobil jenazah

Arogansi Pengiring Mobil Jenazah Itu Nggak Masuk Akal, dan Jelas Nggak Bisa Dibenarkan

13 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.