Piala Sudirman meninggalkan banyak sekali cerita. Satu di antaranya yaitu ketika publik dibuat tercengang dengan jejak komentar Nicholas Saputra di akun Twitter @bulutangkisRI, yang kala itu menanyakan tentang kondisi jantung netizen saat menonton pertandingan badminton Indonesia vs Denmark.
Komentar yang ditinggalkan Bang Nicsap memang singkat. Cuma ngetik “Mocopot min”. Tapi ingat, yang sedang kita bicarakan ini adalah Nicholas Saputra. Tak ada kata “cuma” dalam kamusnya. Sekecil apa pun itu, jika kaitannya dengan Bang Nicsap, bisa jadi hal yang luar biasa.
Tapi, apa Nicsap benar-benar orang di balik komentar “Mocopot min”?
Oh, jangan buru-buru. Saya malah punya 4 bukti yang memperkuat dugaan bahwa sebenarnya, akun Twitter Bang Nicsap itu dibajak.
#1 Jejak aktivitas media sosial Nicsap
Coba kita bandingkan aktivitas Bang Nicsap di Twitter dan IG. Di antara dua platform online itu, mana yang lebih aktif? Yap, bener, di IG. Memang nggak seaktif kita, sih. Tapi setidaknya, jejak-jejak bermedsos Bang Nicsap masih basah di IG. Hampir tiap bulan ada saja yang dia posting. Meskipun, ya, nganu itu. Kalau nggak pemandangan, ya, sepeda.
Hal tersebut jelas berbeda dengan akun Twitter-nya yang terpantau sepi dan terkesan ditinggalkan. Maka sungguhlah aneh bila kemudian, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba doi maen Twitter lagi sekadar untuk berkomentar tentang Piala Sudirman.
Lho, memang di mana anehnya? Sabar. Baca bukti kedua dulu.
#2 Penggunaan bahasa
Sepanjang waktu yang saya buang untuk mengamati isi Twitter dan IG Bang Nicsap, pola penggunaan bahasa yang dia pakai sungguh jauh dari kata alay. Bahkan, tata bahasa Bang Nicsap di media sosial ini cenderung sopan. Ya Lord, mau nulis kaku kaya kanebo kering, tapi aing takut di-bully.
Ada, sih, bahasa Nicsap yang nggak formal di postingannya. Tapi, itu pun sebatas nulis “pit-pitan”, alias memakai bahasa daerah. Jadi, bukan bahasa alay macam “mocopot”.
#3 Laku bisu
Poin ketiga ini sungguh sulit rasanya untuk dibantah. Mari kita sepakati bahwa Nicsap adalah sejenis homo sapiens yang menerapkan prinsip berkatalah yang penting atau tidak sama sekali dalam hal bermedia sosial. Kalau bukan karena di-endorse, jangan harap bisa lihat Bang Nicsap nulis caption lebih dari 2 kalimat. Paling hanya satu kalimat super pendek, atau bahkan tanpa caption sama sekali.
Saking hafalnya dengan perilaku Bang Nicsap yang melakoni “laku bisu” di medsos ini, para follower-nya sering buanget nawarin jasa nulis caption ke Bang Nicsap. Sama seringnya kek akun yang titip jualan Netflix di lapak orang.
Laku bisu ini, tidak hanya berlaku untuk caption. Tapi juga dalam hal balas membalas komentar. Sering kejadian, ada teman artis atau pekerja seni kasih komen di postingan dia. Tapi apa yang terjadi? Nggak dibalas sama Nicholas Saputra. Padahal, jelas-jelas mereka itu mention nama Bang Nico.
Logikanya, ketika ada teman yang mention aja nggak di-notice sama dia, masa sempat-sempatnya drop komentar di akun yang pertanyaannya ditujukan untuk umum? Wagu, Bos!
#4 Postingan terakhir
Teori terakhir yang jadi bukti bahwa akun Twitter Bang Nicsap dibajak adalah postingan terakhir. Gaes, please, deh, seorang Nicsap posting sederetan emoticon? Hahahaha… Mana ada, sih, sejarahnya Bang Nicsap obral emoticon di postingannya? Nggak ada!
Terpantau, di sekira tahun 2015-2016, Nicsap memang pernah memberikan emoticon di akhir caption postingan IG-nya. Namun, itu hanya satu atau dua emoticon. Nggak sampai berderet banyaknya seperti cuitan terakhir. Selanjutnya? Nggak pernah, MyLov. Nggak pernah.
Clear, ya?
Jadi, buat kalian yang sudah kadung merasa dunia Bang Nicsap begitu dekat gegara komentar “mocopot”, bertobatlah! Nyatanya, Bang Nicsap masih sama seperti dulu: tak terjangkau. Tinggal nunggu waktu saja sampai pada akhirnya, Bang Nicsap, dimasukkan sebagai salah satu dari 8 keajaiban dunia. Hehehe….
Sumber Gambar: YouTube Harper’s Bazaar Indonesia