Tokoh miskin di drakor itu tingkat bokeknya nggak sama dengan orang bokek di negara kita.
Drama Korea adalah jenis hiburan yang sangat menyegarkan mata sebagian besar penggemarnya karena bisa betah berlama-lama hanya untuk menatap wajah bening para aktris dan aktor Korea. Kisah atau cerita drakor tidak sedikit yang menggambarkan tentang kondisi tokoh yang bokek secara ekonomi. Gambaran ini sering dikisahkan dengan tokoh yang kehilangan pekerjaan, susah mencari kerja, kebangkrutan atau jualan yang nggak laku-laku.
Namun, gambaran tokoh miskin di drakor sangat kontradiktif dengan orang yang bokek dan miskin di negeri ini. Jadi kadang bisa bikin kesel sesama kaum bokek.
Kondisi bokeknya tokoh miskin di drakor ini emang nggak salah kalau bisa bikin warga negeri ini, yang juga bokek tentunya pengin misuh-misuh. Ya gimana nggak misuh-misuh? Lha wong sebangkrut-bangkrutnya kondisi seseorang di drama Korea, mereka itu masih bisa makan daging atau beli makanan yang layak, minum soju sampe minum wine.
Selain masalah makanan, yang sepertinya tokoh miskin di drakor itu nggak pernah pusing mikirin bakalan dapet jatah sembako dari pemerintah apa enggak, barang-barang di bawah ini bisalah saya kategorikan barang yang dimiliki hampir semua tokoh bokek atau miskin di drama Korea yang bikin orang miskin di negeri ini makin pengin bikin spanduk buat protes ke pemerintah.
Nah, barang-barang itu saya tuliskan di bawah ini.
Pertama, kulkas
Kulkas atau pendingin makanan ini termasuk benda yang sifatnya egaliter. Ia dimiliki siapa pun, apa pun kedudukannya. Dan berapa pun penghasilannya.
Di drama Korea, kita akan jamak menemui orang yang digambarkan miskin namun di rumahnya punya kulkas dengan berbagai isi bahan makanan. Duh, buat sesama kaum bokek pasti kesel juga lihatnya.
Kedua, komputer atau laptop
Untuk jenis alat yang dipakai menyimpan data ini bisa dibilang hampir dimiliki oleh semua lapisan masyarakat di drama Korea. Kepemilikan komputer ini bermacam-macam ada yang jenis PC atau memang yang portable yaitu laptop.
Bagi penyuka drakor akan sangat biasa menjumpai tokoh drakor yang bisa jadi nggak punya penghasilan tetap, rumah pun tak punya, tetapi masih memiliki PC lengkap dengan perlengkapan tambahannya.
Yang menarik lagi, mereka seolah-olah lancar-lancar saja sih internetannya tanpa mengeluh sinyal yang jelek apalagi kehabisan kuota. Tidak mengherankan juga sih jika melihat peran di drama Korea nggak punya masalah sama jaringan internet. Sebab, Korea Selatan menduduki posisi ketiga di dunia negara dengan jaringan internet tercepat.
Jadi cukup relevan jika di drama korea, semiskin apa pun tokohnya, tetap bisa menikmati kelancaran jaringan internet pakai laptop tanpa harus mengeluh atau pun sambat ke pemerintah. Gimana? Tambah kesel kan?
Ketiga, penyedot debu portable
Alat pembersih lantai yang bekerja dengan menyedot debu ini tampak begitu favorit di setiap level sosial tokoh dan peran di drama Korea. Gaya hidup yang serba praktis membuat alat ini begitu akrab dimiliki oleh siapa pun.
Ya iyalah, namanya negara produsen teknologi beda dengan negara konsumen teknologi yang hampir semua jenis teknologi impor. Jadi ya untuk warga bokek di negeri ini nggak perlu kaget-kaget amat.
Keempat, hape Samsung terbaru
Kepemilikan hape Samsung sudah menjadi sebuah kewajiban bagi tiap peran atau pun tokoh di drama Korea. Brand Samsung yang sudah menjadi maskot produk andalan Korea Selatan di teknologi informasi, tentu tidak akan mengherankan jika selalu muncul dalam drama Korea.
Selain bisa sebagai strategi marketing yang sangat strategis, drama Korea juga bisa semakin meyakinkan bahwa Samsung adalah teknologi yang canggih hingga ke seluruh pasar dunia. Bukan rahasia lagi jika drama Korea saat ini sudah ditonton ratusan juta penduduk di dunia dan pasarnya mencapai Eropa hingga Timur Tengah.
Nah, penggunaan hape Samsung ini semakin diperkuat dengan seri-seri terbaru Samsung yang dipakai oleh peran-peran di drama Korea. Peran miskin sekali pun, bisa dijamin pakainya hape Samsung minimal yang seri A51.
Untuk kalangan menengah hingga para pekerja yang di-PHK di drama Korea aja, mereka masih bisa memakai hape Samsung seri Galaxy Flip dan Flop yang kalau di Indonesia harganya bisa dibandrol sekitar lima jutaan hingga lima belas juta rupiah. Bahkan yang seri Galaxy Z Fold 2, harga bisa mencapai dua puluh lima jutaan.
Nah gimana? Pengin misuh-misuh kan?
Yah, lagi-lagi wajar lah namanya juga negara produsen teknologi informasi dan pemilik brand Samsung. Sebagai warga dari negara yang baru bisa menjadi konsumen teknologi plus konsumen dunia hiburan drakor ya pekerjaan kita yang benar itu ya cukup menonton saja dan nikmati saja… ya to?
BACA JUGA Rumah Atap, Hunian Populer bagi Tokoh Drakor dan Warga Korea Selatan atau tulisan Hanifatul Hijriati lainnya.