Bekasi masih menjadi daerah penyangga Jakarta yang paling bisa diandalkan. Apalagi mengingat banyak pekerja Jakarta yang akhirnya memutuskan untuk tinggal di kota berjuluk Patriot ini. Memang jika dibandingkan daerah penyangga Jakarta lainnya, Bekasi menawarkan paket komplet. Pilihan transportasi umumnya banyak, fasilitasnya beragam, dan yang terpenting jarak tempuh ke Jakarta masih masuk akal ketimbang daerah seperti Bogor atau Tangerang.
Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, Bekasi juga memiliki beberapa aturan tak tertulis yang patut diwaspadai warganya. Semakin warga patuh terhadap aturan tak tertulis di sini, kehidupan akan terasa nyaman-nyaman saja. Berikut beberapa aturan tak tertulis yang perlu diperhatikan warga Bekasi.
Daftar Isi
- #1 Berangkat kerja dari Bekasi maksimal jam 5 pagi, lewat dari itu siap-siap terlambat sampai di kantor
- #2 Kalau musim hujan tiba, siap-siap perahu karet, eh, kebanjiran
- #3 Rumah harus lebih tinggi dari jalan, jangan sejajar!
- #4 Hindari daerah MM-BCP-Grand Metropolitan-Mega Bekasi di waktu weekend karena pasti macet
#1 Berangkat kerja dari Bekasi maksimal jam 5 pagi, lewat dari itu siap-siap terlambat sampai di kantor
Aturan tak tertulis pertama di Bekasi yang sebaiknya diperhatikan warga adalah soal jam berangkat kerja, apalagi kalau kerjanya di Jakarta. Setidaknya berangkatlah sebelum jam 5 pagi atau kalian bakal terlambat sampai kantor. Hal ini berlaku bagi kalian yang berangkat ke kantor naik kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Arus lalu lintas di Bekasi sebelum jam 5 pagi setidaknya masih lengang walaupun di beberapa titik sudah mulai ada antrian seperti di pintu masuk tol. Ingat, tak ada yang bisa diprediksi di jalanan Bekasi-Jakarta. Bisa saja di satu hari akan terasa lancar, tapi di hari lainnya macet total karena satu dan lain hal seperti kecelakaan, kendaraan mogok, atau bahkan banjir. Jadi, sebaiknya kalau mau bepergian ke daerah Jakarta, siapkan waktu 1,5-2 jam perjalanan.
Saya pernah punya pengalaman buruk soal waktu berangkat kerja dari Bekasi ini. Dulu kantor saya berada di daerah Palmerah Jakarta Barat. Pernah sekali waktu saya kesiangan dan baru berangkat jam setengah 6 dari Terminal Pinangranti. Tahu nggak apa yang terjadi? Saya sampai kantor jam setengah 9! Gara-garanya bus yang saya naiki kena macet di Cawang, Pancoran, dan Kuningan. Sejak saat itu saya mengusahakan sudah tiba di Terminal Pinangranti sebelum jam 5, setidaknya begitu jam 5, saya sudah berada di dalam bus Transjakarta.
#2 Kalau musim hujan tiba, siap-siap perahu karet, eh, kebanjiran
Aturan kedua di Bekasi yang perlu diperhatikan warga berkaitan soal banjir. Sudah, nggak usah heran kalau Bekasi banjir. Memang kota satu ini masih banyak PR-nya kalau berkaitan dengan banjir. Selain daerah resapan yang tiap tahun semakin berkurang, sistem drainase di beberapa wilayah di Bekasi juga nggak berfungsi secara maksimal. Akibatnya, banjir kerap menjadi sahabat warga Bekasi di musim hujan seperti sekarang.
Kalau sudah begini, nggak ada yang bisa dilakukan warga selain siap siaga. Maksud saya, kalau sudah musim hujan seperti sekarang ini, siap-siap saja bakal ketemu banjir di perjalanan menuju ke kantor. Kalau rumah kalian termasuk wilayah rawan banjir, jangan lupa ungsikan barang-barang berharga dan elektronik ke tempat yang aman atau lebih tinggi. Siapkan juga tenaga kalian karena bersih-bersih setelah kebanjiran itu capek pol!
#3 Rumah harus lebih tinggi dari jalan, jangan sejajar!
Aturan selanjutnya yang perlu diperhatikan warga Bekasi berkaitan soal posisi rumah dan jalan. Pokoknya kalau kalian bangun rumah di sini, jangan sampai rumah kalian sejajar dengan jalan. Jangan! Sekalipun rumah kalian bukan daerah rawan banjir, setidaknya rumah kalian harus berada lebih tinggi dari jalan. Sebab, kita nggak akan pernah tahu kapan kalian bakal kebanjiran, Gaes.
Berdasarkan pengalaman saya pribadi yang tinggal di Bekasi sejak tahun 1993, banjir waktu itu memang belum ada karena masih banyak sawah di sekitaran tempat tinggal saya dan juga daerahnya belum terlalu padat. Tapi begitu memasuki tahun 2002, rumah saya kebanjiran untuk pertama kalinya. Banjirnya waktu itu sempat masuk rumah hingga semata kaki. Sejak itu hampir tiap tahun rumah saya kebanjiran.
Akhirnya supaya banjir nggak masuk sampai rumah, banyak tetangga yang meninggikan rumah mereka hingga setengah meter dari jalan. Pokoknya jangan sampai rumah sejajar dengan jalan. Selain itu, banyak juga yang membangun tanggul kecil di depan pintu rumah untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. Apa pun dilakukan supaya nggak kebanjiran, deh.
#4 Hindari daerah MM-BCP-Grand Metropolitan-Mega Bekasi di waktu weekend karena pasti macet
Aturan tak tertulis terakhir yang perlu diperhatikan warga Bekasi adalah hindari daerah segitiga macet antara Metropolitan Mal (MM), Grand Metropolitan, Bekasi Cyber Park (BCP), Mega Bekasi. Aduh, meskipun jalannya lebar, tapi kalau weekend pasti macet juga.
Antrian kendaraan yang keluar-masuk mall berpadu dengan angkot yang mencari penumpang di sana. Belum lagi kendaraan pribadi yang lalu lalang di sepanjang Jalan Ahmad Yani-Jalan KH Noer Ali Bekasi cukup padat karena jalan ini menjadi jalur arteri Bekasi. Pokoknya kalau nggak ada perlu, usahakan jangan lewat sini, deh.
Itulah setidaknya 4 aturan tak tertulis yang sebaiknya diperhatikan warga Bekasi. Semoga dengan mengikuti aturan-aturan di atas, kehidupan kalian di Kota Patriot semakin nyaman dan tentram, ya.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Pertanyaan yang Dibenci Orang Bekasi.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.