Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

4 Alasan Bumbu Ulek Lebih Nikmat daripada Bumbu yang Diblender

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
8 Maret 2023
A A
4 Alasan Bumbu Ulek Lebih Nikmat daripada Bumbu yang Diblender

4 Alasan Bumbu Ulek Lebih Nikmat daripada Bumbu yang Diblender (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Paparan panas dari blender merusak karakteristik bumbu

Perputaran mata pisau pada blender yang begitu cepat akan menghasilkan panas. Paparan panas itu bisa merusak karakteristik bahan baku bumbu. Barangkali struktur kimianya atau apalah itu akan mengalami gangguan.

Misalnya saja seperti proses penggilingan daging untuk bakso, nugget, atau siomay. Air es perlu ditambahkan untuk mencegah adonan menjadi lembek akibat panas yang dihasilkan dari perputaran mata pisau mesin penggiling. Penambahan air es akan memberikan hasil akhir adonan yang tetap kenyal.

Dari analogi itu bisa kita asumsikan bahwa panas akibat perputaran mata pisau blender memang bisa merusak karakteristik bahan-bahan bumbu. Berbeda dengan proses mengulek. Walaupun gesekan antara ulekan dan bahan bumbu juga menghasilkan panas, namun nggak sampai merusak karakteristik alami dari bumbu-bumbu tersebut. Makanya bumbu ulek terasa lebih mantap.

Tekstur bumbu yang diblender jadi terlalu halus

Kita sering menjumpai bahwa bumbu yang diblender cenderung lebih halus dibandingkan bumbu ulek. Teksturnya bahkan menyerupai bubur, sehingga rasanya sudah sangat bercampur. Nggak bisa lagi dibedakan mana yang bawang merah, mana cabai, mana bawang putih.

Sedangkan pada bumbu ulek, kita masih bisa merasakan krenyes-krenyes dari bahan yang nggak tertumbuk dengan sempurna. Jadi karakter masing-masing bahan masih sangat mungkin untuk dikenali. Malahan ada yang menganggap bahwa sensasi serpihan bawang atau cabai yang tergigit itu mendatangkan kenikmatan tersendiri.

Segala sesuatu yang dicapai dengan banyak usaha memang terasa lebih memuaskan

Jika alasan-alasan di atas tadi terasa terlalu fafifu dan memusingkan, barangkali alasan yang terakhir ini akan lebih mudah kita terima. Segala sesuatu yang dicapai dengan usaha besar memang cenderung lebih memuaskan.

Sama seperti Indomie yang terasa lebih nikmat saat disantap di puncak gunung, atau air putih yang tiba-tiba menjadi sangat segar saat berbuka puasa. Begitu juga dengan mengulek. Butuh waktu dan tenaga lebih besar daripada menghaluskan dengan mesin. Padahal jenis bahan dan kuantitasnya sama persis.

Mungkin juga ada peran sugesti bahwa setiap makanan yang diolah secara tradisional akan menghasilkan rasa yang lebih mantap daripada yang diolah dengan mesin. Sebab, ada nilai kenangan di dalamnya. Mengingatkan akan masakan nenek atau ibu misalnya.

Baca Juga:

Kasta Micin dari yang Gurih Umami sampai yang Kurang Nendang di Lidah

Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

Menurut saya pribadi, baik bumbu ulek maupun yang diblender akan menghasilkan masakan yang sama enaknya. Tergantung bagaimana kita meramu bumbunya. Toh saya nggak bisa bedain mana soto yang bumbunya diulek dan mana yang diblender.

Akan tetapi lain ceritanya dengan sambel. Saya jelas lebih suka sambel yang diulek daripada yang dihaluskan pakai mesin. Komponen penyusun sambel akan terasa lebih on point ketika diulek. Kalau kalian tim ulek apa blender, nih?

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bumbu Instan, Senjata Masak Penyelamat Anak Kos.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2023 oleh

Tags: blenderbumbu masakbumbu ulek
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Kasta Micin dari yang Gurih Umami sampai yang Kurang Nendang di Lidah

Kasta Micin dari yang Gurih Umami sampai yang Kurang Nendang di Lidah

9 November 2025
Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

Bumbu Masak Machmudah, Aset Terbaik Sidoarjo

31 Januari 2025
Mengulek Bumbu Adalah Kegiatan yang Bikin Saya Malas Masak

Mengulek Bumbu Adalah Kegiatan Paling Menyebalkan dan Bikin Malas Masak

27 Maret 2023
Blender Philips, Blender yang Direkomendasikan untuk Penjual Jus

Blender Philips, Blender yang Direkomendasikan untuk Penjual Jus

7 Mei 2023
Kobe Nasi Uduk, Bumbu Instan yang Canggih. Bikin Nasi Uduk Cuma Perlu Diaduk

Kobe Nasi Uduk, Bumbu Instan yang Canggih. Bikin Nasi Uduk Cuma Perlu Diaduk

Atoom Bulan, Bumbu Sapu Jagat untuk Semua Jenis Masakan Terminal Mojok

Atoom Bulan, Bumbu Sapu Jagat untuk Semua Jenis Masakan

8 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.