Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Game

4 Alasan Bocil Hijrah dari Gim Mobile Legends

Kristiani oleh Kristiani
5 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum salah satu gim idola bocil datang ke Indonesia, Mobile Legends dulunya banyak mereka mainkan. Dukungan gim yang merakyat membuat Mobile Legends laku pada saat itu. Entah angin apa, gim ini mulai ditinggalkan para bocah. Memang tidak signifikan, sih, tapi ini sangat berpengaruh pada jumlah pemain. Akhirnya, para pemain yang tersisa harus berpikir dua kali bagaimana cara mengajak mereka lagi.

Padahal gim ini menyediakan fitur permainan yang menarik. Demi mendukung para bocah, mereka pun menciptakan permainan yang family friendly. Dan anak usia 7 tahun, sudah bisa memainkan gim ini. Apa nggak baik tuh Mobile Legends?

Namun apa boleh buat, bocah udah banyak nggak suka lagi sama Mobile Legends. Mending main gim yang lain. Lebih seru. Kenapa, sih, para bocil udah pada nggak suka main gim ini? Ini alasan bocah hijrah dari Mobile Legends.

#1 Tempo permainan yang lama

Seperti gim bertipe MOBA lainnya, Mobile Legends bertujuan untuk menghancurkan base terakhir. Dari hal tersebut, dibutuhkan beberapa permainan dengan berbagai peran. Namun, dalam menghancurkan base terakhir ini terdapat tantangan. Tim kamu harus menghancurkan base depannya dulu. Ini tidak mudah mengingat ada tim musuh siap siaga menjaga base-nya agar tidak dibobol. Rata-rata kita butuh 15 menit hingga permainan kelar.

Oleh karena itu, butuh waktu yang lama biar bisa base itu benar-benar terbobol. Itu belum termasuk mengambil monster-monster hutan biar cepat mendapatkan exp dan gold. Mengingat bocah cepat bosan dan tiba-tiba ada keperluan mendesak, maka permainan Mobile Legends tidak direkomendasikan bagi mereka. Pasalnya, permainan Mobile Legends tidak bisa ditinggal. Empat menit saja tidak bergabung kamu bakal AFK dan kredit skor bakal dikurangi. Ini membuat para bocah begitu resah memainkan gim ini. Waktunya harus benar-benar senggang. Dan ketika uwak cilok langganan datang, mau tidak mau ditinggal tuh gim. Syukur-syukur bisa cepat beli baksonya, lha kalau ngantri gimana?

#2  Tidak bisa egois

Para bocah yang bermain egois itu benar adanya, tapi tidak semua, ya. Mereka kebanyakan memilih hero yang banyak kill dan gampang dimainkan. Oleh karena hal tersebut, sedikit sulit mengajak bocah mengambil hero lain demi menyempurnakan permainan.

Mereka tahunya hero yang dimainkan itu hebat dan takut risiko mengambil hero lain apalagi hero-hero tank yang banyak kurang disukai bocah. Kalau rank grandmaster dan ke bawahnya masih enak ganti hero, di epic? Maka dari itu, bocah berpikir dua kali kalau bermain gim ini. Tiba mau ngambil hero favorit, eh udah diambil. Setelah itu, ngambek dan AFK. Bikin pusing, deh!

#3 Permainan yang ribet

Dalam permainan Mobile Legends, terdapat enam role hero yang harus dipilih salah satu. Keenam role tersebut memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Sampai artikel ini ditulis, sudah 106 hero diterbitkan. Dari jumlah tersebut, bocah bakal sangat bingung memilih hero mana yang dipelajari. Memang tidak wajib sih, tapi ini berguna bila heronya di-ban ataupun di-pick orang lain. Ditambah lagi hero-heronya memiliki role berbeda dan pastinya cara menyerangnya pun berbeda. Daripada lanjutin permainan gim ini, mending cari gim yang lain. Kalau ada yang gampang, ngapain coba gim yang sulit?

Baca Juga:

Mau Diakui atau Tidak, Pemain Mobile Legends Indonesia Memang Toxic

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Guru, Sebaiknya Cari Profesi Lain kalau Nggak Ingin Menyesal Seumur Hidup

#4 Pelit

Demi mempertahankan jumlah pemainnya, Mobile Legends kerap mengadakan event berhadiah secara gratis. Event satu ini sangat banyak diminati para pemain mengingat bisa diraih dengan gratis. Pasti kalian tidak melewatkannya, bukan? Maka dari itu, segala cara dilakukan demi mendapatkan event gratis itu. Salah satu caranya dengan mengisi diamond.

Nah, di Mobile Legends tidak ada namanya diamond gratis, kecuali kamu buka live streaming dan syukur-syukur dapat diamond. Dari mengisi diamond ini, event gratis ini lebih cepat didapat. Lantaran hal tersebut, bocil merasa gim ini begitu pelit. Masa demi membeli yang diinginkan harus mengeluarkan uang? Kan belum sanggup top up. Mending uangnya beli cilok, lebih puas. Alhasil, banyak bocah pindah ke gim yang lain. Di gim yang lain, ada yang tinggal gerak dan dapat diamond gratis. Emang gratis eventnya, tapi kalau ujung-ujungnya beli diamond, ya sama aja.

Nggak salah sih bocah pindah dari Mobile Legends. Itu kan keputusan mereka. Kita tidak bisa memaksa, tapi bisa mengarahkan mereka apa yang lebih penting dilakukan. Lagian, tujuan utama mereka bukan nge-gim, tapi belajar. Kan sebelum masuk di Mobile Legends sudah terpampang bermain secukupnya dan jangan lupa beristirahat.

BACA JUGA 5 Alasan Free Fire Game Idola Bocil atau tulisan Kristiani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: Anak-AnakGaya Hidup Terminalgimmobile legends
Kristiani

Kristiani

Lahir di Jawa, Besar di Sumatera.

ArtikelTerkait

Tarix Jabrix, Geng Motor yang Patut Dicontoh Atas Dedikasinya dalam Menolong Sesama

14 Juni 2021
Apa Itu Film Semi dan Bagaimana Menjelaskannya Jika Ada Anak-anak yang Bertanya

Apa Itu Film Semi dan Bagaimana Menjelaskannya Jika Ada Anak-anak yang Bertanya

27 Juni 2023
scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Andai Bayar Tukang Parkir Bisa Scan Barcode, Pasti Tidak Sulit Cari Kembalian

3 Juni 2021
7 Lagu Kangen Band Paling Underrated yang Pernah Diciptakan Lima Gimmick Konser Musik Khas Band Indonesia yang Dirindukan di Masa Pandemi terminal mojok.co

Lima Gimmick Konser Musik Khas Band Indonesia yang Dirindukan di Masa Pandemi

9 Juli 2021
fantasy football euro 2020 mojok

Gara-gara Euro Fantasy Football, Menonton Pertandingan Sepak Bola Jadi Tidak Nikmat

28 Juni 2021
Menyiapkan dan Menguatkan Diri Memasuki Usia 30 terminal mojok.co

Menyiapkan dan Menguatkan Diri Memasuki Usia 30

12 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.