Tertarik kuliah di jurusan Hubungan Internasional? Sebaiknya persiapkan hal ini
Pertama-tama, saya ucapkan selamat untuk kamu yang baru aja diterima perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN. Untuk kawan-kawan yang belum keterima… sedih aja, nggak apa-apa. Tapi, jangan lupa untuk bangkit. Jalan masih begitu panjang. Kalau kata Closehead, “Jalan begitu panjang terbentang, jangan kau lewatkan tanpa harapkan, BERDIRI TEMAN!!!”
Oke lanjut.
Nah, bagi kalian yang keterima atau kepikiran tahun depan daftar jurusan Hubungan Internasional, selain saya ucapkan selamat serta semoga beruntung, ada baiknya kalian persiapkan beberapa hal yang penting.
Mungkin di bayangan kawan-kawan dengan kuliah Hubungan Internasional akan mempelajari banyak budaya luar negeri sambil jalan-jalan lalu. Setelah itu menjadi diplomat di luar negeri. Nyatanya, tidak seperti itu, Bestie. Justru di jurusan ini kamu akan sering berkutat dengan banyak paper, makalah, dan jurnal sebagai tugas untuk kuliah yang kadang akan bikin kamu pengen healing ke Bali seminggu sekali.
Oleh karena itu persiapkan diri kamu dengan baik ya, Bestie. Sebagai bahan persiapan saya akan memberikan tiga tips untuk kamu.
#1 Update isu politik internasional dan nasional
Yoi, kamu nggak salah baca. Kalian harus selalu update isu politik internasional dan nasional, kenapa? Ya emang tugas situ untuk menganalisis tentang hal tersebut. Juga bikin kalian mudah dalam mencari referensi analisis.
Jangan lupa, HI ini nggak cuma bahas politik luar negeri, tapi juga akan bahas politik dalam negeri yang saling berkaitan. Contohnya, omongan presiden Jokowi yang cuma satu atau dua kalimat aja bisa jadi bahan untuk tugas yang diberikan dosen kamu untuk dianalisis. Jadi jangan males-males untuk ikuti perkembangan politik di dalam maupun luar negeri. Selamat mengenal dunia politik, ya.
#2 Pelajari bahasa Inggris
Kamu mungkin percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris kamu yang sudah mampu nonton film di Netflix tanpa subtitle. Tapi percayalah, hal itu belum cukup. Yang akan kalian hadapi nantinya di Hubungan Internasional adalah bahasa Inggris akademis nan rumit. Kosakata yang kalian hadapi nanti bukanlah kosakata keseharian yang nggak perlu buka kamus aja udah bisa dipahami. Bikin poseng? Ya iya. Namanya kuliah pasti pusing.
Kalo kamu sudah mampu membaca jurnal internasional tanpa harus bolak-balik buka Google Translate, kamu akan lebih satset batbet dalam mengerjakan berbagai tugas yang ada. Tak cuma itu, kamu juga akan lebih mudah dalam mengumpulkan berbagai referensi yang relevan untuk tugas kuliah kamu. Hal ini penting karena biasanya tugas-tugas yang diberikan dosen itu memiliki ketentuan referensi minimum.
#3 Biasakan membaca
Terbiasa untuk membaca itu penting untuk kamu dalam menjalani kuliah jurusan Hubungan Internasional. Soalnya, jurusan ini nggak cuma membahas soal teori-teori yang ada di studi hubungan internasional, tapi juga akan membahas hukum dan sejarah dari berbagai belahan dunia yang terkait dengan perkembangan studi hubungan internasional.
Jadi, penting untuk kamu untuk mulai terbiasa membaca, karena kamu akan berkutat dengan banyak buku tebal, jurnal dengan halaman yang banyak hingga laporan panjang sebagai bahan untuk kamu pelajari dan pahami.
Dengan banyak membaca buku kamu juga akan lebih mudah dalam menguasai materi kuliah yang sedang kamu jalani. Penguasaan materi ini penting karena nantinya ketika kamu mengerjakan skripsi untuk menyelesaikan kuliah, kamu nggak bakalan bingung tentang apa yang bakal kamu bahas. Dengan semakin banyak membaca juga akan memudahkan kamu dalam memilih topik tertentu dalam hubungan internasional yang akan kamu pilih untuk kuasai secara mendalam. Jangan kaget, ya nanti kalo kuliah tiba-tiba ada pembahasan soal lingkungan dan pemilu, Hubungan Internasional pembahasannya seluas itu, Kawan.
Itu dia tips yang bisa saya berikan untuk kawan-kawan yang baru akan memulai kuliah jurusan Hubungan Internasional. Jangan dianggap beban, jalanin aja kawan.
Penulis: Muhammad Arief Bimaputra
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mendukung Ide Hebat Rompi Penangkal Korupsi Ciptaan KPK