Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Tipe Penjual Pempek Palembang di Bogor

Aulia Syahfitri oleh Aulia Syahfitri
14 April 2023
A A
3 Tipe Penjual Pempek Palembang di Bogor (Pixabay)

3 Tipe Penjual Pempek Palembang di Bogor (Pixabay)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang asli Palembang yang tiggal di Bogor, saya tentunya sudah sangat hafal dengan cita rasa pempek. Bagaimana tidak, pempek ibarat “makanan wajib”. Saking seringnya makan pempek, kalau konsep gizi 4 sehat 5 sempurna disempurnakan oleh susu, bagi orang Palembang disempurnakan oleh pempek. 

Selama tinggal di Bogor, tentu saja saya tidak bisa meninggalkan kebiasaan makan pempek. Sebenarnya tidak sulit menemukan kuliner ini di Bogor. Namun, mencari cita rasa yang sesungguhnya itu yang susah. 

Sementara itu, tidak jauh dari kos saya, ada tiga sampai empat penjual pempek. Jumlahnya ini bahkan lebih banyak dari penjual roti unyil yang merupakan makanan khas Bogor. Saya juga bingung, apakah makanan khas Palembang ini mulai menginvasi Bogor. 

Lantaran penasaran sekaligus menguji penjual, saya kadang bertanya tentang pempek yang dijual. Nah, sejauh pengalaman saya di Bogor, ada beberapa tipe penjual yang saya temui. 

#1 Orang asli Palembang

Hal pertama yang saya tanyakan adalah mereka orang asli Palembang atau bukan. Kalau bertemu orang asli sana, saya cukup yakin dengan pempek yang dijualnya. Ciri penjual ini adalah selalu menyediakan menu lain seperti tekwan dan model. 

Selain itu, kalau penjualnya orang Palembang juga saya merasa lebih nyaman, karena dapat menggunakan bahasa daerah kami. Setidaknya menjadi sedikit pelepas penat dari bahasa “gua-lu” yang saya gunakan di sini. Obrolan kami juga bisa panjang. Saya sampai tahu rumahnya di mana, alasannya merantau, bahkan saya tahu sudah berapa lama beliau tidak pulang kampung. 

#2 Mantan turis dari Palembang

Salah satu penjual pempek di dekat kos saya adalah mantan turis di Palembang. Wah, keren, sih, baru sekali ke Palembang tapi langsung bisa punya bisnis pempek di Bogor. Sama kayak kalau ke Jogja dan bisa langsung bisnis gudeg. Alias keren banget, loh. Saya paling salut sama penjual satu ini, beliau nggak pernah absen jualan setiap hari. 

Soal rasa pempeknya, saya tidak terlalu berharap banyak pada awalnya. Namun ternyata, untuk sekelas beliau, dagangannya lumayan juga, walau ikannya nggak cukup terasa dan cuko cukup encer. Tapi, cukup mengobati rasa kangen saya sama pempek Palembang, meski setelahnya saya nggak pernah beli lagi. Maaf, ya, Pak. 

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

#3 Penjual yang nggak pernah ke Palembang

Ada kejadian lucu saat saya ke Pasar Surya Kencana, Bogor. Waktu itu, saya membeli pempek di pinggir jalan. Setelah saya tanya, si bapak penjual mengatakan kalau belum pernah ke Palembang. Terdengar sangat menarik bagi saya. 

Saya lanjut ke pertanyaan kedua, “Pakai ikan apa, Pak?” Pertanyaan ini mengindikasikan kalau saya benar-benar penasaran. Si bapak menjawab, “Hmmm, ikan apa, ya? Ikan kecil-kecil, Mbak.” Saya tertawa kecil saat itu karena bingung harus merespons seperti apa. 

Okelah si bapak tetap menggunakan ikan, tapi ikan kecil-kecil itu ikan apa. Tapi kalau ngomongin soal bahan baku, ikan giling, di Bogor memang jarang saya temukan penjualnya. Kalaupun ada, biasanya yang dijual hanya ikan tenggiri. 

Di Palembang, penjual ikan giling dengan macam-macam ikan sudah pasti ada di pasar-pasar. Ini juga tentunya menyesuaikan permintaan pasar, sih. Permintaan ikan giling di Palembang tentunya lebih tinggi dibanding tempat lain. 

Sungguh menarik kenyataan yang saya temukan. Bahkan bisa dibilang terpukau juga kepada penjual yang bahkan belum pernah ke Palembang dan ketemu cita rasa otentik, tapi punya nyali untuk jualan. Meski dari sisi rasa perlu diperbaiki, saya ikut bangga makanan asli Palembang bisa diterima di semua tempat.

Penulis: Aulia Syafitri

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Tempat Beli Pempek di Palembang yang Paling Direkomendasikan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2023 oleh

Tags: bogormakanan khas palembangnusantarapempek
Aulia Syahfitri

Aulia Syahfitri

Mahasiswa peternakan tingkat akhir. Pengin menjadi juragan kos-kosan.

ArtikelTerkait

Rosalia Indah Adalah Sebaik-baiknya Teman Perjalanan Darat dari Palembang ke Bogor

Rosalia Indah, Sebaik-baiknya Teman Perjalanan Darat dari Palembang ke Bogor

24 Mei 2023
Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten Mojok.co bogor

Angkringan di Bogor: Berusaha Meniru Jogja, tapi Gagal Total, Tidak Ada Kehangatan!

19 Juli 2024
IPB Saya “Buang” demi Unsoed yang Katanya Nggak Terkenal (IG Unsoeda) fakultas teknik unsoed

IPB Adalah Kampus Impian Saya, tapi Saya Lebih Memilih Kuliah di Unsoed yang Katanya Nggak Terkenal Itu

13 September 2025
5 Tempat Wisata Favorit di Kabupaten Bogor yang Patut Dikunjungi terminal mojok

5 Tempat Wisata Favorit di Kabupaten Bogor yang Patut Dikunjungi

13 Desember 2021
Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

28 Oktober 2023
nusantara peran wanita kesetaraan gender mojok

Kedudukan Wanita di Masa Nusantara Kuno

10 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.